part 31

3K 322 32
                                    

Tengah malam Gulf mengigau lagi, Mew yang ada di ruang tamu mendengar tangisan Gulf pun langsung berlari ke kamar untuk melihat apa yang terjadi dan membawa istrinya dalam pelukanya.

"Sayang, ada apa hmm? Apa kau sedang mimpi buruk,"

"Tolong aku phi, dia memukuli ku karna aku tidak mau melayaninya, hikss tubuhku sakit phi,"

Gulf berbicara namun matanya tertutup, dia menangis dalam tidurnya saat kejadian itu hadir di dalam mimpinya.

"Aku ada disini sayang bersamamu,"

Entah mengapa Gulf merasa nyaman dalam tidurnya, dia seperti sedang berada di pelukan suaminya, pelukan hangat yang selalu iya dapatkan.

"Tidurlah sayang, jangan pikirkan apapun lagi,"

Mew mendekap tubuh yang terasa begitu panas itu, tubuh bergetar yang pasti dalam keadaan ketakutan saat itu, Mew mengeratkan pelukanya dia akan membuat senyaman mungkin untuk gulf.

Pagi menjelang saat tengah baru memejamkan mata Mew mendengar suara Gulf tengah menangis di dalam kamar mandi dengan segera Mew menghampiri Gulf.

Howeee...howeee...

"Hiksss..ada apa dengan diriku?"

Gulf memukuli kepalanya yang sangat terasa begitu pusing dan bahkan perutnya terasa begitu mual, dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ini karna yang dia tahu saat ini dirinya merasa sangat tidak ingin di sentuh oleh suaminya, Gulf merasa tidak pantas untuk Mew.

Tokk..tokk..

"Gulf, sayang buka pintunya jangan mengunci pintunya sayang,"

"Hiksss..pergilah phi jangan menemui ku lagi aku tidak pantas untukmu,"

"Aku mohon jangan bicara seperti itu sayang, ayo buka pintunya,"

"Tidak phi, aku mohon pergilah, tingalkan aku sendiri,"

"Aku tidak akan meninggalkan mu, aku akan tetap bersamamu aku tidak perduli dengan apa yang sudah terjadi, aku tetap mencintaimu dan tetap akan seperti itu tidak akan pernah berubah,"

"Pergilah phi pergi, hikss.."

Karna tidak berhasil membujuk akhirnya Mew keluar kamar untuk memangil Jenie.

"Ada apa tuan?"

"Gulf mengunci diri di kamar mandi, tolong bujuk dia agar mau keluar,"

Dengan tergesa-gesa jenie berlari ke kamar Gulf dan benar saja Gulf mengunci diri di dalam kamar mandi.

"Gulf, buka pintunya ini phi,"

Tidak ada jawaban membuat Jenie dan Mew semakin panik tentu saja.

"Gulf, jangan seperti ini ayo buka pintunya jangan mengurung diri seperti ini, phi ga suka,"

Ceklekk...

Gulf keluar dari kamar mandi dengan keadaan basah dia berjalan melewati Mew dan jenie lalu dia menaiki kasur menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Gulf, ganti pakaian mu dulu nanti kau bisa masuk angin,"

"Biarkan saja phi, aku tidak apa-apa aku akan baik-baik saja,"

"Phi katakan sekali lagi, ganti pakaian mu,"

"Tidak mau,"

"KAU SEDANG MENGANDUNG, DAN TIDAK BAIK SEPERTI INI APA KAU MENGERTI? Kenapa kau sangat egois kau punya suami dan anak bahkan saat ini kau tengah mengandung lagi, tapi kau bersikap seperti ini, phi minta tolong jaga kesehatan mu mulai sekarang Gulf karna kau tidak sendiri ada nyawa yang harus kau jaga di dalam perutmu,"

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang