Engghhhh..
Suara desahan itu terdengar lagi setelah dua jam berhenti dan saat ini lagi2 Mew tengah mengagahi Gulf, sepertinya Mew benar2 sudah sangat ke canduan dengan Gulf bahkan saat ini Mew seperti orang kesetanan menumbuk lubang itu dengan sangat kasar, Gulf yang mendapat serangan itu pun hanya bisa meremat seprai kuat2 dengan keringat mengalir deras di dahinya sedangkan di bawah sana rasanya seperti mati rasa Gulf bena2 kuwalahan melayani tuanya.
"Ahhh..tuan sudah cukup a-aku tidak sanggup lagi, aku lelah,"
"Sebentar lagi!"
"Tapi aku sangat lelah tuan, hiksss,"
Dengan hentakan terakhir Mew memuntahkan laharnya ke dalam perut Gulf, Mew terus memasukan miliknya dalam2 agar cairan kentalnya tidak terbuang sia2 sedangkan Gulf hanya bisa mendesah pasrah karna dia merasa sudah sangat lelah.
Mew menjatuhkan dirinya di atas tubuh Gulf lalu memberi tandan cinta lagi pada leher itu, namun entah sudah yang keberapa kali Mew memberi tanda cinta itu karna memang sudah tak terhitung.
Chup..
"Tidur lah!"
Karna sudah sangat lelah Gulf memejamkan mata lagi, tubuhnya benar2 sakit semua dan di bawah sana seperti mati rasa Gulf benar2 tak berdaya walau dirinya sangat lapar namun rasa lelahnya mengalahkan segalanya, berbeda dengan Gulf, kini Mew tengah duduk di balkon kamarnya dengan menghisap nikotin dan sedikit menyesap wine yang terasa begitu nikmat, Mew masih terbayang saat dirinya mengagahi bocah manis itu, benar2 membuat Mew ingin lagi dan terus menghujami lubang hangat itu dengan miliknya, wajah cantik dan tubuh sexy Gulf benar2 membuat Mew sangat candu bahkan jalang di luaran sana yang bayaranya mahal akan kalah dengan seorang Gulf Kanawut.
"Sangat nikmat, apa aku sudah gila bahkan aku baru mengenalnya satu minggu dan baru malam ini aku bercinta denganya, tapi kenapa aku merasa sudah sangat nyaman denganya,"
Setelah selesai dengan kebiasaannya kini Mew ikut tidur karna besok pagi dia akan ada pertemuan dengan koleganya dan tentu saja Mew butuh istirahat.
Saat tengah malam Gulf terbangun dengan Mew yang memeluknya erat bahkan Gulf merasakan kulit mereka kini bersentuhan membuat Gulf memejamkan matanya karna rasanya begitu hangat.
"Aku lapar!"
Dengan perlahan Gulf mencoba menyingkirkan tangan Mew dan setelah berhasil Gulf mencoba untuk duduk namun sial bahkan kakinya tidak dapat di gerakan.
Akhhhh..
"Hiksss, kenapa begitu sakit, bagaimana ini, aku sangat lapar tapi untuk mengerakan kaki saja tidak bisa,"
Gulf mencoba lagi untuk mendudukan dirinya namun lagi2 dia berteriak kesakitan.
"Mae sakit, hiksss.."
Teriakan dan tangisan Gulf membuat Mew terbangun dan dengan segera Mew menghampiri Gulf.
"Heiii,kenapa kau menangis?"
"Ini semua gara2 kau tuan, pantat ku menjadi sakit hanya untuk duduk pun tidak bisa hikss..apa kau tau aku lapar huaaaa.."
Dengan segera Mew memakai handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya, dan berlari keluar kamar untuk mengambil makanan.
"Tuan!"
Tiba2 bright datang membuat Mew sedikit terkejut.
"Sialan kau bright, kau mengagetiku bodoh,"
"Maaf, lalu apa yang tuan lakukan malam2 seperti ini?"
"Tolong panaskan makanan ini,"
"Untuk siapa? Bukan kah tuan tidak pernah makan malam seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Penganti (END)
Romance"Maaf tuan, calon pengantin mu melarikan diri.." "Bagaimana bisa?" "Saya tidak tau Tuan, Tuan lihatlah bukankah dia begitu cantik?" "Kau benar.. "Maaf Tuan, saya ingin mengantar pesanan bunga," "Cepat ganti pakaian ya , dan bawa ke altar," "Bai...