part 22

4.4K 395 62
                                    

Pagi ini di kediaman jenie sangatlah kacau, tiba-tiba Gulf mengeluh sakit perut yang luar biasa dan pada akhirnya mereka bertiga membawa Gulf ke rumah sakit terdekat karna sepertinya Gulf mengalami kontraksi, dan tanpa bertanya lagi win menghubungi bright untuk membawa Mew ke chiang mai tentu saja win tidak mau mendapat masalah jika terjadi sesuatu pada Gulf.

"Phi jenie perut ku sakit, hikss..aku mau phi Mew, win tolong aku mau phi Mew,"

"Sabar Gulf, kau pasti bisa kau pasti kuat,"

"Aku mau phi Mew,"

"Aku sudah menghubungi phi bright dan mereka sedang bersiap terbang kesini,"

Di sepanjang jalan Gulf tak berhenti menangis, saat ini yang dia butuhkan Mew yang ada untuknya, niat hati pagi ini Gulf akan kembali ke bangkok namun rasa sakit di perutnya karna kontraksi membuatnya harus pergi ke rumah sakit, setelah dua puluh menit akhirnya kini mereka sampai di rumah sakit besar tanpa bertanya lagi Arm membawa Gulf masuk ke ruang UGD para dokter awalnya bingung karna tiba-tiba ada seseorang membawa pasien dalam keadaan pecah ketuban.

"Dok, cepat tolong adik ku dia akan melahirkan,"

"Sabar nona, kami akan menyiapkan kamar dan peralatan untuk operasi nya terlebih dulu, dan salah satu dari kalian tolong lengkapi persyaratan yang ada,"

"Biar aku saja, kalian berdua temani Gulf saja,"

"Baiklah,"

Win pergi untuk menyelesaikan administrasi agar Gulf cepat mendapat pertolongan, karna kondisi Gulf sudah sangat menghawatirkan dan setelah semua di rasa cukup kini para dokter mulai melakukan operasi pada Gulf, jenie yang menemani Gulf tak henti-hentinya memberi semangat agar Gulf merasa baik-baik saja, jenie sangat tau betul jika saat ini yang Gulf butuhkan sesosok Mew yang menemani dirinya.

"Buka matamu Gulf, kau ingin cepat melihat anak mu kan? Pasti dia akan terlihat sangat lucu dan mengemaskan seperti dirimu,"

"Phi, aku mengantuk, tolong pangil phi Mew aku ingin bersamanya,"

"Tenang lah, tuan Mew sedang menuju kesini, dan kalian pasti akan bertemu dengan keadaan baby sudah lahir,"

Tiga jam sudah berlalu para tim dokter pun sudah menyelesaikan operasi nya, kini Gulf dan anaknya sudah berada di ruang rawat, namun sayang nya Gulf masih dalam keadaan belum sadarkan diri.

"Kenapa Gulf belum siuman, padahalkan ini sudah tiga jam sejak dia di operasi,"

"Mungkin dia memang sengaja, biarkan dia istirahat dulu dan lebih baik kita bermain dengan baby,"

"Dia mirip siapa ya? Hidung nya mancung seperti diriku," Ucap win.

Plakk..

"Jelas saja hidung nya mancung, kau tidak melihat bagaimana bentuk sempurnanya Gulf?" Jawab Arm.

"Kenapa kalian bertengkar disana? Menggangu saja,"

"Phi, kemarilah, lihat dia ada miripnya dengan tuan Mew tidak?"

"Astaga kalian, jika tuan Mew mendengar apa yang kalian katakan kalian sudah pasti di masukan kandang macan,"

"Tidak akan, jika dia berani aku akan menculik anaknya,"

"Memang kau berani?"

"Tidak lah,"

"Dasar idiot,"

"Jangan kurangajar, aku bisa mematahkan lehermu dengan satu kali pukulan,"

Enghhh..

Saat tengah berbincang mereka mendengar suara lenguhan Gulf, dan lekas-lekas mereka menghampiri Gulf yang tengah berusaha membuka matanya.

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang