Sejak semalam Mew tidak bisa tidur dia terjaga dari tidurnya, dia takut saat dia memejamkan matanya Gulf tiba-tiba menghilang pergi meningalkan dirinya, lihatlah bahkan istrinya tidak mau melihat ke arahnya Gulf masih betah membelakangi dirinya sejak semalam bahkan Gulf membuat jarak agar Mew tidak mendekatinya.
Saat tengah melamun Mew melihat Gulf ingin berdiri dan lekas-lekas dia menghampiri Gulf namun lagi-lagi harus kecewa saat Gulf tidak ingin di bantu oleh nya, bahkan Gulf menjadi lebih kesal saat tiba-tiba ponsel milik Mew berdering begitu nyaring, Gulf melirik ke arah Mew dan Gulf pun melihat wajah panik Mew dan Gulf sangat yakin jika yang menghubungi suaminya itu adalah laki-laki pendek itu.
"Tidak perlu sungkan, jika kau ingin bicara atau menemuinya pergilah, bukan kah aku sudah mengatakan kau bebas untuk melakukan apapun? kau tidak perlu terlalu memikirkan perasaan ku, aku akan baik-baik saja,"
Setelah mengatakan itu Gulf keluar kamar dan lagi-lagi Gulf membanting pintu itu dengan sangat keras, dia lebih baik seperti ini agar tidak menyebabkan dirinya terkena tekanan darah tinggi karna dia tau akan berakibat fatal untuk dirinya dan juga calon baby nya jika harus menahan rasa kesal.
"Aku lapar sekali, gara-gara dua manusia itu aku dan anak ku jadi kelaparan, dasar sialan,"
Karna rasa lapar akhirnya Gulf membuat sesuatu untuk dirinya dan juga anaknya, hanya dengan segelas susu rasa pisang dan Gulf membuat omlet dengan tiga telur, dan tidak sampai di sana Gulf membuat dapurnya berantakan dia tidak perduli yang terpenting dirinya terpuaskan.
"Capeknya, sekarang kau mau apa lagi sayang? Apa kau masih lapar? Kalo iya kita suruh uncle win datang kesini dan setelah itu kita akan pergi jalan-jalan, bagaimana setuju tidak?"
Dugg..
"Baiklah, kita hubungi dulu uncle win dan kita bersiap okay,"
Dugg.
"Pintar sekali anak buna,"
Gulf menghubungi win dan meminta tolong untuk menjemputnya, dia hari ini ingin pergi jalan-jalan agar hati dan pikirannya tenang dengan cara healing dan jika di perlukan dia tidak akan pulang untuk sementara waktu.
Sedangkan Mew hatinya sedang gundah sejak tadi art menghubungi dirinya namun Mew engan untuk menjawab, namun saat dering terahkir Mew menjawab pangilan itu.
"Phi, kau dimana?"
"Jangan hubungi aku lagi, atau menemuiku lagi art,"
"Aku tidak bisa phi, aku masih mencintaimu, aku ingin kita kembali seperti dulu phi, sunguh aku minta maaf atas kesalahan ku yang dulu,"
"Aku tidak bisa, dan tolong ini yang terakhir kali kau menghubungi ku, aku tidak ingin istri ku salah faham lagi,"
"Phi aku mohon, hiksss.."
"Kau bisa mencari kebahagiaan mu sendiri art, dan tidak harus bersama ku,"
"Tapi aku bahagianya dengan mu phi, aku tau kau pasti sangat mencintai ku,"
"Aku sudah tidak mencintaimu lagi, cinta yang ada untukmu sudah hilang dan aku sudah tidak merasakan apapun padamu,"
"Kau bohong phi, pasti kau bohong,"
"Aku tidak berbohong, bahkan saat kau memeluk ku aku sudah tidak merasakan getaran apapun,"
"Lalu untuk apa saat itu kau menciumku? Jika kau tak mencintai ku lagi?"
"Aku hanya ingin memastikan semua yang ada di hatiku, dan ternyata semunya sudah berbeda aku hanya akan mencintai istri ku bukan kau atau yang lain, kau bisa menepati apartemen itu sesukamu tapi jangan pernah menggangu lagi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Penganti (END)
Romance"Maaf tuan, calon pengantin mu melarikan diri.." "Bagaimana bisa?" "Saya tidak tau Tuan, Tuan lihatlah bukankah dia begitu cantik?" "Kau benar.. "Maaf Tuan, saya ingin mengantar pesanan bunga," "Cepat ganti pakaian ya , dan bawa ke altar," "Bai...