spesial chapter

3.9K 290 26
                                    

"Phi, phi Mew,"

"Ada apa sayang, kenapa berteriak sepagi ini?"

"Phi Luna phi, Luna demam badanya panas, hikss.."

Mew mencoba mengecek suhu tubuh putrinya dan ternyata benar Luna demam tingi.

"Kita bawa kerumah sakit,"

Sepanjang jalan Gulf tak hentin-hentinya menangis dia tidak akan tega melihat putrinya seperti ini, jika boleh dirinya saja yang sakit.

"Sayang, jangan menangis terus, putri kita tidak apa-apa percayalah,"

"Tidak phi, aku tidak bisa melihatnya seperti ini, hikss,"

Tidak lama mereka sampai di rumah sakit, Mew memarkirkan kendaraanya dimana saja dan Mew pun langsung menuju ke dalam ruangan dokter jaga.

Brakk..

"Dok, tolong putri ku dia demam,"

Sang dokter yang sedang mengobrol dengan rekanya pun terkejut mendengar pintu terbuka dengan sangat kasar, namun saat melihat siapa yang datang dokter pun memaklumi.

"Tungu sebentar biar saya priksa dulu,"

Setelah memeriksa dokter pun menyarankan agar Luna di rawat lebih dulu sampai demamnya turun.

"Sayang, maafkan buna jika buna tidak bisa menjagamu dengan baik,"

"Sayang, jangan menyalahkan dirimu, Luna tidak apa-apa, bukankah tadi dokter sudah mengatakanya pada kita,"

"Maafkan aku phi, jika aku tidak bisa menjaga putri mu dengan baik,"

"Ssttt..sudah jangan menangis, dan berhenti menyalahkan dirimu,"

Mew membawa Gulf dalam dekapanya, dia tidak suka jika istrinya menyalahkan dirinya dengan Luna sakit seperti ini.

"Buna,"

"Phi, Luna sadar, sayang katakan pada buna dimana yang sakit nak,"

"Disini cakit bun, pucing,"

"Biar buna pijat ya kepalanya,"

"Mau nenen aja,"

Dengan cekatan Gulf menaiki brankar di mana tempat Luna tidur, dan dengan segera Gulf menyusui putrinya.

"Anak buna cepat sembuh sayang, jangan sakit,"

Luna mengusap wajah buna nya, dia menghapus air mata yang terus mengalir itu.

"Maafkan buna sayang, pasti kau kelelahan saat kemarin kita liburan,"

Tidak lama Luna kembali lagi tertidur, dan Gulf pun ikut memejamkan matanya dia lelah karna sejak tadi dia menangis.

Mew menghubungi glen agar menjemput anak-anak nya di sekolah, karna dia tidak mungkin meninggal kan istri dan anaknya seorang diri di rumah sakit.

Malam pun tiba setelah dokter memeriksa keadaan Luna dokter mengatakan jika Luna sudah jauh lebih baik dan besok pagi sudah boleh pulang.

"Syukur lah besok Luna sudah boleh pulang,"

"Sekarang kau harus makan, karna sejak tadi pagi kau tidak mau makan,"

"Bagaimana mau makan jika tuan putri seperti ini,"

"Sekarang tidak ada alasan lagi, karna tuan putri sudah baik-baik saja,"

Mew membawa Gulf ke arah sofa dan dia pun menyuapi istrinya.

"Ayo buka mulut mu sayang,"

"Sedikit saja phi,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang