part 11

5.1K 435 38
                                    

Malam pun tiba kini Mew sedang menunggu Gulf di ruang tamu, karna malam ini Mew akan mengajaknya pergi ke pesta untuk menghadiri pernikahan teman bisnisnya.

"Win, aku tidak mau berdandan seperti ini,"

"Diamlah Gulf, kau itu akan pergi ke pesta mewah dan akan bertemu dengan rekan bisnis tuan Mew, jadi kau harus terlihat sempurna,"

"Aku tidak mau pakai baju seperti ini,"

"Memang kenapa?"

"Lihatlah dada ku terlihat, dan lihat tanda merah ini aku malu jika banyak yang melihatnya,"

"Kau tidak perlu hawatir, sudah tenang saja,"

Setelah itu win melanjutkan lagi mendadani Gulf, dan dia sedikit memoles di bagian leher Gulf agar tanda cinta itu tak terlihat.

"Sudah selesai, dan kau terlihat sangat cantik,"

"Bagaimana mungkin, aku laki2 seperti dirimu,"

"Percayalah tuan Mew akan sangat menyukai penampilan mu, ayo cepat kita turun kau sudah telat lima belas menit,"

Win membawa Gulf turun, dia sangat yakin jika tuanya akan sangat menyukai penampilan Gulf.

"Apa kau sudah panaskan mobilnya,"

"Sudah tuan, dan hanya menunggu istri tuan,"

Harusnya mereka berangkat jam tujuh namun tidaklah sesuai perkiraan, kini waktu sudah menunjukan pukul tujuh lewat lima belas menit itu artinya sudah lewat dari yang sudah di tentukan.

"Maaf tuan menunggu lama,"



"Maaf tuan menunggu lama,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak lama Gulf datang dengan penampilan yang begitu cantik, membuat Mew tak berkedip Gulf yang mendapat tatapan seperti itu pun merasa malu.

"Gulf!"

Tiba2 Glen merangkul Gulf membuat Mew sedikit kesal dengan tingkah Glen.

"Jangan seperti ini phi, kau merusak dandanan ku,"

"Uiii..kakak ipar ku terlihat sangat cantik,"

Saat mendengar Glen memuji Gulf membuat Mew sangat kesal, namun dia tidak bisa berbuat apa2 karna sikap Glen memang seperti itu.

"Gulf, ayo kita berangkat," Pangil bright.

"Iya phi, bye win sampai jumpa,"

"Sampai jumpa juga,"

"Hati2 kaka ipar, hati2 phi Mew jangan lupa pulang nya membawa oleh2,"

"Brisik!"

"Dasar jomblo, awas jadi nyamuk,"

"Sialan!"

"Bright, cepat nanti kita terlambat,"

"Iya tuan,"

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang