prat 12

5.3K 431 50
                                    

"Apa kabar mu tuan khirigun, dan lihatlah istrimu sangat cantik,"

"KAU,"

Laki2 itu menampilkan senyum manisnya, saat melihat Mew terkejut melihat dirinya.

"Ada apa? Apa kau tidak senang bertemu dengan ku lagi?"

"Sialan,"

"Jangan marah2 terus tuan, itu tidak baik untuk kesehatan,"

"Aku peringatkan, jangan pernah kau tampakan wajah mu itu di hadapan ku lagi,"

"Itu tidak mungkin tuan khirigun, karna istrimu sangat menarik dan sangat menggoda dan aku akan merebutnya darimu,"

Bughh...

Bogeman mentah Mew berikan pada mile, membuat mile hampir jatuh tersungkur namun dengan sigap para anak buahnya menahan tuanya.

Gulf yang melihat itu pun sedikit takut, tubuhnya gemetar, kilasan masa lalu kini menghampiri dirinya.

"Pertemuan yang sangat mengesankan, ingat kau harus menjaga istrimu baik2, jika kau lengah sedikit saja aku akan menculik dan menikmati tubuhnya,"

Setelah mengatakan itu mile pergi dari hadapan Mew, namun sebelum itu mile mengatakan sesuatu pada Gulf membuat Gulf melebarkan matanya dengan tangan meremat ujung bajunya.

"Sampai jumpa lagi cantik, aku sudah tidak sabar menikmati bagaimana wangi tubuh mu,"

"Akan aku patahkan lehermu sialan,"

Triak Mew yang tak Terima mile mengoda istrinya, katakanlah mereka musuh bebuyutan karna dula mereka pernah berebut kekuasaan namun pihak Mew kalah telak karna anak buah mile jauh lebih banyak, dan semenjak itu Mew sangat membenci sesosok mile.

"Gulf, apa kau baik2 saja?"

Bright melihat tubuh Gulf bergetar seperti menahan sesuatu, namun sekian detik bright teringat jika Gulf pasti takut saat melihat tuanya memukul mile.

"Tuan, lebih baik kita pulang,"

Mew melihat ke arah Gulf, tiba2 Mew merasa hawatir karna wajah Gulf terlihat sangat pucat.

"Gulf, heii ada apa dengan mu?"

Mew mengendong Gulf dan membawanya masuk ke dalam mobil, sesampainya di mobil Mew memberi air untuk Gulf agar Gulf sedikit membaik.

"Tu-tuan jangan memukulnya hiksss, ja-jangan pukul dia,"

Mew lekas2 memeluk Gulf dan mengucapkan kata maaf.

"Maafkan aku maaf, bright ayo cepat kita pulang,"

"Baik tuan,"

Sepanjang jalan Mew tidak melepas pelukan yang pada Gulf, sedangkan Gulf yang sudah mulai tenang pun tertidur pulas.

"Tuan, maaf sepertinya Gulf mengalami trauma masa lalu,kehilangan ayah nya membuat dia trauma karna melihat ayah nya di pukuli banyak orang,"

"Kau benar, harusnya aku tadi lebih Berhati-hati dan tidak gegabah, sial kenapa harus bertemu lagi denganya,"

Setelah menempuh waktu selama dua puluh menit kini mereka sudah sampai dan dengan segera Mew membawa Gulf menuju kamar, saat sampai di kamar Mew membersihkan tubuh Gulf dan mengati pakaiannya dengan piyama, Mew merasa bersalah tentu saja harusnya dia lebih berhati-hati lagi.

"Maafkan aku, karna sudah membuatmu menangis,"

Setelah di rasa Gulf baik2 saja Mew pergi ke arah sofa menuang wine ke dalam gelas dan tidak tertinggal nikotin yang selalu tidak pernah bisa terlepas darinya, dan membawanya ke balkon agar Gulf tidak terganggu dengan bau asap dari nikotin yang iya hisap.

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang