part 26

3.9K 345 26
                                    

Hari ini di kediaman Mew sangat ramai karna hari ini jenie dan Arm berkunjung, karna mulai lusa Mew akan mulai memboyong Gulf tingal di mansion yang baru iya beli, walaupun mansion itu tidaklah terlalu luas seperti mansion utama setidaknya Gulf dan anaknya akan terjamin keamananya, karna mansion itu berada di tengah kota.

"Gulf!"

"Iya phi, ada apa?"

"Jika kau sudah mulai tingal di mansion baru, apa kami masih boleh berkunjung kesana?"

"Kenapa tidak? Phi Mew mengajak ku pindah kesana agar dekat dengan kantor dan juga keamanan putriku terjamin, phi Mew takut jika laki-laki yang bernama mile itu tiba-tiba keluar dari penjara dan mengangu kami,"

"Kau benar, kenapa aku sampai lupa dengan laki-laki bajingan itu, Gulf bagaimana jika dia sampai tau kau memiliki anak? Pasti dia semakin gila ingin mendapatkan mu,"

"Phi, jangan menakutiku, aku merasa jijik pada diriku saat mengingat dia menjamah tubuhku,"

"Maafkan aku Gulf,"

"Tidak apa-apa phi, hanya saja saat mengingat wajahnya aku merasa bersalah pada phi Mew,"

"Kau tau Gulf, kau adalah seseorang yang beruntung karna bisa menikah dengan tuan Mew yang begitu mencintaimu, dan aku seperti terangkat beban ku saat kau menikah dengan tuan Mew dan hidup bahagia, walau awalnya rasanya aku sangat tidak suka namun karna melihat kesungguhan tuan Mew padamu aku mengerti bahwa kau jatuh pada orang yang tepat,"

Tiba-tiba jenie melihat raut wajah Gulf brubah sendu dan berkaca-kaca, jenie berpikir apa dia salah bicara?

"Kau kenapa Gulf? Kenapa tiba-tiba kau menangis,"

"Phi, kau tau terkadang aku merasa tidaklah pantas memiliki phi Mew, bagiku dia begitu sempurna dan seharusnya dia lebih bisa mendapatkan seseorang yang sepadan denganya, tidak seperti diriku dari keluarga miskin yang tidak memiliki apapun,"

"Jangan bicara seperti itu Gulf, jika tuan Mew mendengar kau bicara seperti itu dia pasti tidak akan suka,"

"Tapi..bukan kah memang seperti itu kenyataanya?"

"Aku tidak ingin mendengar apapun lagi darimu, sekarang cepat kita turun pasti mereka sudah menunggu kita,"

Jenie jengah mendengar cerita Gulf, bukanya jenie tidak Ingin mendengar keluh kesah Gulf tapi jika Mew saja tidak masalah kenapa Gulf mempermasalah kanya, jenie yakin jika Mew bukanlah orang yang akan hanya diam saat Gulf di hina karna jenie benar-benar melihat seberapa tulusnya Mew mencintai Gulf.

Waktu sudah menjelang siang dan kini mereka sedang makan siang, namun tetap saja di dalam mansion itu terdapat keributan membuat Mew ingin melempar dua manusia itu ke hutan dekat mansion nya.

"Kenapa kalian tidak pernah akur? Win sekarang katakan padaku siapa di antara mereka berdua yang akan kau pilih?"

"Maksud tuan apa? Aku harus memilih di antara mereka berdua yang selalu membuatku sakit kepala? Tidak dan itu tidak akan pernah terjadi,"

"Tapi kau tetap harus memilih karna mereka bersikap seperti itu ingin mencari perhatian mu,"

"Yang di katakan phi Mew benar win, kau harus tentukan pilihan mu sekarang juga,"

"Aku tidak sudi, kenapa kalian memaksa?  Aku akan hanya mengurus Nata hinga Nata dewasa nanti,"

"Kau juga butuh punya kehidupan sendiri win, apa kau akan seperti ini seumur hidup mu? Nata ada aku yang akan merawat hingga dia dewasa nanti,"

"Kalian sangat menyebalkan,"

"Win, tunggu mau kemana?"

Win pergi meninggalkan makan siangnya, dan sambil melirik ke arah bright dan Glen yang tengah menyantap makanannya, rasanya win sangat kesal saat mereka berdua berpura-pura bodoh.

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang