Pagi ini Gulf terbangun dengan tubuh sedikit berat, dia merasa ada sebuah tangan yang melingkar di atas perutnya saat dia membuka mata dia mendapati wajah Mew sangat dekat denganya sekejap Gulf sangat kagum pada wajah tampan itu wajah tampan bak dewa yunani bahkan Gulf baru pertama kali melihat wajah setampan ini.
"Tampan sangat tampan," Gumam Gulf.
Gulf mencoba bangun dan menyingkirkan tangan Mew, dengan sedikit tenaga akhirnya Gulf berhasil setelah itu Gulf lekas2 pergi mandi, dia harus sudah terlihat rapih saat tuanya bangun.
Setelah selesai mandi kini Gulf tengah memilah baju, kemeja kebesaran kini menjadi favorit nya dengan hanya mengenakan boxer Gulf melepas handuk yang melingkar di tubuhnya dan dengan santainya Gulf memakai kemeja itu tanpa iya sadari ada seseorang yang tengah memperhatikanya, saat Gulf akan memungut handuk di lantai dia mendapati Mew tengah duduk di ujung kasur, tentu saja membuat Gulf terkejut.
"Tu-tuan!"
"Tolong siapkan air untuk ku,"
"Ba-baik tuan,"
Jantung Gulf rasanya begitu berdebar saat tuanya menatapnya intens, melihat dirinya dari ujung kaki hingga ujung kepala membuat tubuh Gulf bergetar.
"Apa tadi dia melihatnya, astaga kenapa aku ceroboh sekali tapi bukanya tadi dia masih tertidur pulas,"
Gulf keluar kamar mandi namun dia terkejut saat mendapati Mew sudah berada di depan pintu, dengan gerakan cepat Mew mendorong Gulf dan menghimpitnya ke tembok membuat Gulf sedikit takut.
"Akhhhh!"
Mew membelai wajah cantik Gulf lalu sedikit menekan bibir merah itu dengan gemas, rasanya ingin sekali Mew menghisap kuat2 bibir itu dan melahap nya tanpa ampun, Gulf yang mendapat sentuhan lembut itupun hanya bisa pasrah dan memejamkan matanya dan sentuhan lembut tangan Mew di bawah sana hampir membuat Gulf mendesah karna merasakan getaran yang aneh menjalar di tubuhnya, melihat wajah sexy Gulf membuat Mew tidak tahan dan akhirnya dengan perlahan Mew menyesap bibir itu lalu menghisapnya pelan, Mew terus menyensap dan menghisap bibir itu dan tidak hanya sampai disana bahkan Mew memberi tanda cintanya di leher mulus milik Gulf, entah mengapa Mew sangat suka bahkan Mew merasa ada getaran aneh di hatinya walau baru mengenal Gulf selama satu minggu.
Engghhhh..
Gulf mendesah saat Mew terus mencumbunya bahkan di bawah sana sudah sangat mengeras, namun Gulf harus kecewa saat Mew menyudahi aktifitasnya Gulf merasa kecewa tentu saja.
"Tungu lah di luar, dan siapkan baju untuk ku,"
"Ba-baik tuan,"
Gulf keluar kamar mandi dengan menahan sesuatu di bawah sana, tentu saja rasanya sangat tidak enak menahan sesuatu yang ingin mendapat sentuhan lebih.
"Sial kenapa dia harus terbangun, dan apa tadi kenapa aku harus mendesah sunguh sangat memalukan,"
Tidak jauh berbeda dengan Gulf kini Mew pun sama bahkan saat ini dia mengurut benda tumpulnya dengan perlahan dengan membayangkan wajah dan tubuh sexy Gulf Mew sedikit mendesah saat dirinya sudah sampai pada puncaknya.
"Kenapa aku harus membuangnya sia2 jika dia bisa menampungnya, bahkan aku sudah menikahinya selama satu minggu lebih, tungu permainan yang sesungguhnya baby boy aku akan membuatmu mendesah sepanjang hari, dan aku akan membuat mu tidak bisa berjalan dengan benar,"
Senyum devil terlihat sangat jelas di wajah Mew, dia hanya akan menungu waktu yang tepat untuk mengagahi istrinya itu, ingat istri cantiknya.
.
.
.Saat ini mereka tengah menyantap sarapan paginya, menu sederhana yang di buat oleh Win namun tetap saja terkesan mewah.
"Apa kau akan hanya berdiri terus menerus di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Penganti (END)
Romance"Maaf tuan, calon pengantin mu melarikan diri.." "Bagaimana bisa?" "Saya tidak tau Tuan, Tuan lihatlah bukankah dia begitu cantik?" "Kau benar.. "Maaf Tuan, saya ingin mengantar pesanan bunga," "Cepat ganti pakaian ya , dan bawa ke altar," "Bai...