Tiga bulan sudah berlalu hubungan Mew dan Gulf sudah jauh lebih baik, Mew bertambah sedikit posesif pada Gulf karna tak jarang Gulf di goda oleh Glen sepupu Mew yang baru satu minggu tingal di rumahnya, Gulf bahkan sudah sangat akrab dengan Glen terkadang membuat Mew jengah.
"Kau kenapa? Sejak tadi aku perhatikan kau seperti orang Kebingungan?"
"Apa kau melihat tuan Mew?"
"Mungkin saja dia sedang berada di kamarnya istirahat, sudah biarkan saja lebih baik kita lanjut bermain game,"
"Ini sudah malam, aku ingin istrahat besok lagi kita lanjutkan,"
"Baiklah!"
Setelah itu Gulf pergi meninggalkan Glen yang tengah asik bermain game, saat sudah sampai kamar Gulf tidak mendapati siapapun bahkan di kamar mandi pun Gulf tidak mendapati siapapun, namun saat melihat ke arah balkon Gulf melihat bayangan seseorang dan sudah pasti itu adalah suaminya, Gulf menghampiri Mew dan memeluknya dari belakang.
"Sedang apa? Kenapa tidak tidur?"
"Hanya sedang melihat indahnya bulan malam ini,"
"Maafkan aku,"
"Untuk?"
"Untuk semuanya,"
"Aku tidak apa2, hanya saja aku cemburu melihatnya,"
Mew membawa Gulf dalam pelukan hangatnya tentu saja membuat Gulf senang, bahkan benih2 cinta sudah tumbuh di hati Gulf untuk Mew, namun gulf tidak tau Mew sudah mulai mencintanya atau belum karna sampai saat ini Mew tidak pernah mengatakan jika dia mencintai Gulf, namun Mew tidak suka jika Gulf dekat dengan yang lain.
Chup..
Kecupan sekilas yang Mew berikan membuat Gulf merona, walau sudah sering mendapatkan ciuman dari Mew tetap saja membuat Gulf berdebar.
"Kenapa heh, ada apa dengan wajahmu?"
Walau hanya di terangi dengan sinar bulan, Mew masih tetap bisa melihat jika wajah Gulf merona saat mendapatkan kecupan sekilas darinya.
"Jangan terlalu sering menghisap benda seperti ini, tidak baik untuk kesehatan,"
Gulf mengambil nikotin yang ada di tangan Mew dan membuang nya di dalam asbak, karna jujur saja Gulf sangat tidak menyukai bau asap dari nikotin itu.
Mew menarik Gulf dalam dekapanya, agar tubuh mereka saling menempel dan membisikan kata2 yang membuat Gulf merinding.
"Jika tidak boleh menghisapnya, boleh tidak aku menghisap mu setiap detik?"
Bughh..
Pukulan manja Gulf berikan pada Mew, dan kini Gulf menjadi salah tingkah.
"Bagaimana? Eumm jika malam ini kita habiskan untuk bercinta? Apa kau mau?"
"Kita sudah melakukanya setiap hari, apa tuan tidak bosan?"
"Aku tidak akan pernah bosan jika itu tentang dirimu,"
"Tapi kau membuatku sangat sulit untuk berjalan,"
"Kenapa kau sangat mengemaskan hmm?"
Tidak ingin membuang waktu Mew mengendong Gulf masuk kedalam kamar, lalu merebahkan istrinya itu secara perlahan.
"Apa kau sengaja ingin mengoda ku dengan pakaian seperti ini?"
"Tidak!"
"Lalu?"
"Karna aku tau akan sangat percuma, jika memakai pakaian lengkap saat bersama mu tuan,"
Sejenak Mew memandang gulf, dengan wajah saling berhadapan saling mengagumi bahkan nafas mereka saling beradu menyapu wajah masing2, Mew memandang Gulf intens dan entah mengapa getaran hatinya tak menentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Penganti (END)
Romance"Maaf tuan, calon pengantin mu melarikan diri.." "Bagaimana bisa?" "Saya tidak tau Tuan, Tuan lihatlah bukankah dia begitu cantik?" "Kau benar.. "Maaf Tuan, saya ingin mengantar pesanan bunga," "Cepat ganti pakaian ya , dan bawa ke altar," "Bai...