part 35

3K 299 21
                                    

Usia kandungan Gulf kini sudah memasuk usia sembilan bulan, tentu saja Gulf sudah sedikit kesulitan untuk beraktifitas seperti biasa bahkan hanya untuk berjalan jauh pun Gulf sudah tidak sangup.

"Buna baby sedang apa?"

"Coba deh phi Nata sapa, nanti pasti baby bergerak,"

Nata mencoba untuk memegang perut buna nya, dan benar saja adik bayi nya bergerak membuat Nata sangat senang.

"Bun baby bergerak, halo baby sedang apa? Ini phi Nata,"

Nata terus mengusap dan mengajak bicara adik bayi nya yang masih di dalam perut membuat Gulf tidak berhenti tertawa, dia sangat bersyukur karna memiliki seorang putri yang sangat menyanyangi dirinya.

"Sayang, dady mu dimana?"

"Dady tadi sedang bicara dengan uncle bun, apa buna butuh sesuatu?"

"Buna ingin makan buah sayang, apa phi Nata bisa mengambilkan untuk buna?"

"Kenapa tidak, buna mau buah apa?"

"Apa saja, dan kalo masih ada susu rasa pisang buna mau ya sayang,"

"Siap buna,"

Nata keluar kamar dan sesuai pesanan dia akan membawakan buah dan susu untuk buna nya.

"Dady,"

"Iya sayang,"

"Tadi buna mencari dady,"

"Apa ada yang buna butuhkan?"

"Buna mau buah katanya, dan susu rasa pisang,"

"Biar dady yang menyiapkan,"

"Tidak mau, biar Nata saja dad,"

"Dady saja sayang, Nata duduk saja disana,"

"Tidak mau, buna minta tolong nya sama Nata bukan dady,"

"Tapi kan buna mencari dady, itu berarti dady yang di suruh,"

Bright yang melihat kejadian itupun merasa sangat jengah, mereka berdua setiap hari akan selalu seperti ini berebut siapa yang akan menyiapkan makanan untuk Gulf.

"Astaga kenapa malah ribut, kalian berdua bisa bagi tugas satu menemani Gulf satu lagi menyiapkan buahnya, setiap hari ko ribut terus,"

Setelah mengatakan itu bright pergi, karna dia sangat malas jika harus melihat dua orang beda usia itu bertengkar.

"Semua ini gara-gara dady,"

"Kenapa jadi dady yang salah?"

"Dady sangat menyebalkan, Nata tidak ingin bicara lagi dengan dady,"

"Kenapa sama persis seperti biangnya," Gumam Mew.

Nata pergi ke kamar buna nya dan tentu saja di ikuti oleh Mew yang membawa buah dan susu pisang untuk istrinya.

Brakk..

Gulf yang berbaring di atas kasur pun terkejut mendengar pintu yang terbuka begitu keras.

"Dasar dady menyebalkan, kalo seperti ini lebih baik Nata cari dady baru saja,"

"Nata,"

"Buna diam saja, Nata sedang marah,"

"Marah sama siapa?"

"Sama dady,"

"Memangnya dady kenapa lagi?"

"Dady sangat menyebalkan bun,"

"Menyebalkan? Bukankah dady memang menyebalkan,"

"Benar buna, dady memang sangat menyebalkan lebih baik kita cari dady baru saja bun,"

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang