part 6

5.4K 473 32
                                    

"Tuan, anda sudah pulang?"

"Dimana laki2 manis itu?"

"Gulf sedang berada di taman tuan,"

"Suruh dia ke kamar sekarang juga,"

"Baik tuan!"

Win yang melihat tuanya pulang dengan sedikit mabuk pun sedikit heran, dan selama lima tahun ikut dengan Mew baru kali ini win melihat tuanya seperti ini, yang win tau tuanya tidak pernah minum alkohol selain di rumah namun saat ini membuat win sedikit bingung dan bertanya-tanya ada apa dengan tuanya.

Setelah kepergian Mew, win menghubungi bright agar dia cepat pulang, dan tidak lupa win memangil Gulf.

"Ada apa win? Kenapa kau terlihat ketakutan?"

"Gulf, lebih baik kau cepat ke kamar mu, tuan Mew sedang menunggumu disana,"

"Tuan Mew sudah kembali?"

"Cepat pergilah, dia sedang menunggumu,"

Dengan takut2 Gulf menaiki anak tanga yang menuju kamarnya dan Mew, jujur saja Gulf sedikit takut tapi bukan kah dia harus tetap menemui tuanya agar dia tidak kena masalah.

Saat ini Gulf sudah berada di dalam kamarnya, dia melihat Mew yang tengah merebahkan dirinya di atas kasur sizenya, Gulf ingin sekali menghampiri tuanya namun dia merasa jika tubuhnya sedikit lengket dan berbau karna tidak mau terlihat jorok akhirnya Gulf memutuskan untuk mandi terlebih dulu.

Setelah selesai mandi Gulf menghampiri tuanya yang masih merebahkan diri dengan posisi yang sama, dengan perlahan Gulf membuka sepatu Mew namun saat ingin meletakan sepatu di ujung sofa gulf terkejut karna tiba2 Mew menariknya dan menindihnya

Akhhh..

Gulf terkejut tentu saja karna tanpa aba2 dia mendapat serangan seperti ini.

"Tu-tuan!"

"Ssttt..diamlah,"

Wajah mereka kini saling bertatapan jarak yang begitu dekat dengan hembusan nafas yang begitu terasa menyapu wajah membuat Gulf sedikit merona.

"Kenapa kau begitu cantik, apa kau tau jika wajah mu selalu membayangi diriku setiap hari, setiap detik menit kau seperti menghantui ku,"

Gulf yang mendengar Mew mengatakan itu hanya diam dan tidak sedikit pun ingin membalas kata2 itu, karna Gulf sangat paham dengan orang yang sedang mabuk dia akan mengatakan hal yang tidak2 tentu saja.

"Kenapa kau diam saja hmm? Apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu?"

"Apa yang harus aku katakan?"

Chup..

Tiba2 Mew mencium Gulf tepat di bibirnya membuat Gulf terkejut, tidak hanya sampai disana bahkan Mew kini tengah menjamah tubuh Gulf membuat Gulf sedikit mengeliat.

Kecupan2 yang Mew berikan kini menjadi lumatan bahkan bibir Gulf di lahap habis oleh Mew, jujur saja Gulf tidak tau harus berbuat apa bahkan kini dirinya hanya bisa pasrah di bawah tubuh kekar milik Mew, dengan mulut sedikit terbuka karna gigitan dari Mew Gulf hanya bisa meremas rambut Mew karna merasa kini tubuhnya meminta dan mengingkan lebih dari Mew, setelah di rasa cukup Mew melepas ciuman panasnya hinga bunyi kecipak terdengar begitu sangat nyaring.

"Apa kau sudah siap?"

Pertayaan Mew membuat Gulf membukan matanya lebar2, dan dia baru menyadari jika dirinya sangat menikmati bahkan Gulf tidak menyadari jika dirinya sudah full naked.

"Tu-tuan apa yang tuan lakukan? Dimana pakaian ku?"

"Pakaian mu sudah robek dan tidak berbentuk, besok akan aku belikan yang baru untuk mu,"

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang