part 8

5.2K 443 25
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh pagi, Gulf yang kelelahan karna aktifitas panas itu pun baru bangun, dia melihat sekeliling dan sudah sepi bahkan tuanya pun sudah pergi mungkin.

"Apa aku ke siangan?"

Gulf melihat jam dan benar saja bahwa dirinya kesiangan, Gulf mencoba untuk bangun namun tiba2 dia merasa sakit di kepalanya.

"Kenapa kepala ku sangat pusing dan sakit, bahkan tubuhku rasanya seperti habis di pukuli,"

Gulf membuka selimut yang menutupi tubuhnya, dan ternyata dirinya sudah memakai pakaian lengkap.

"Siapa yang memakaikan baju pada ku? Apakah tuan Mew? Tapi sekarang dia dimana apa sudah berangkat, aiii Gulf kau sangat bodoh sekali kenapa kau malah bangun siang seperti ini? Bagaimana jika nanti dia memarahimu,"

Tok..tok..

Suara ketukan pintu membuat Gulf berhenti bicara sendiri, dan tidak lama dia melihat win.

"Gulf, apa kau sudah bangun?"

"Win, tolong aku,"

Win membukan tirai dan jendela agar udara pagi masuk kedalam kamar.

"Apa kau sudah mandi?"

"Aku belum mandi, win apa tuan Mew sudah berangkat?"

"Dia sudah berangkat pagi2 sekali,"

"Benarkah?"

"Hmm..karna dia harus keluar kota,"

Mendengar win mengatakan jika tuanya pergi keluar kota membut Gulf sedikit kecewa.

"Ada apa?"

"Tidak ada apa2, aku ingin ke kamar mandi ta-tapi.."

"Tapi apa?"

"Aku malu win,"

"Tidak perlu malu, ayo aku bantu,"

Win membantu Gulf untuk berdiri dan dia sedikit terkejut saat melihat tanda merah di sepanjang leher Gulf.

"Apa tuanya seganas itu," Batin win.

"Sekarang mandi lah, sebentar akan aku siapkan air nya dulu,"

Saat win tengah sibuk mengisi air di bathtub, Gulf melihat kaca yang ada di depanya dan dengan suara kerasnya dia berteriak membuat win terkejut di buatnya.

"Gulf ada apa?"

"Win leher ku,"

"Lehermu kenapa?"

"Kenapa merah2 seperti ini?"

"Kau bodoh atau bagaimana Gulf, jelas saja merah seperti itu karna tuan Mew yang membuatnya,"

Gulf lekas2 menutupi lehernya karna dia merasa malu pada win.

"Tidak perlu kau tutupi, dan ini pakai salep ini oleskan pada bagian yang sakit,"

"Win!"

"Ada apa?"

"Tempat tidurnya biar aku saja yang membereskanya, kau siapkan saja seprai yang baru biar aku yang mengantinya,"

"Tidak apa2 biar aku saja, sudah sana cepat mandi dan setelah itu sarapan, dan jangan lupa olesi bagian yang sakit dengan salep yang aku berikan tadi agar saat tuan kembali kau sudah baikan,"

"Apa hubungannya?"

"Hubungannya? siapa tau tuan Mew mengagahimu lagi saat pulang kerja, Gulf bagaimana rasanya? Apa sangat sakit?"

"Ihh..dasar mesum,"

"Melihat keadaan mu sepertinya tuan Mew sangat ganas,"

"Win!"

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang