KENZI || 15

5.5K 189 24
                                    

Utamakan vote dan komennya guysss... Share juga oke. Bantu tembus 100k.. amin.

Oh iya... yang penasaran dengan Kenzi dan yang lain, boleh bangat Follow instagram : @wattpad_Elshiii

Langsung Vote dan baca aja guysss




Happy reading

 






"Astaga Zei... lo dipanggil tuh! Siap-siap aja lo, gue lihat Kenzi emosi besar sekarang," ujar Chelsi, karena mereka juga mendengar teriakan Kenzi barusan yang menyuruh satu siswi untuk memanggilnya.

"Ngapain sih tuh orang?" tanya Zeira dan mendengus kesal.

"Kita mah gak tau," sahut Mika membuat Zeira memutar mata jengah.

Tak lama, gadis yang disuruh Kenzi tadi sudah berdiri di depan kelas mereka membuat Zeira menegang.

"Kak... Kak Zeira dipanggil sama kak Kenzi. Cepat katanya, kak Kenzi marah-marah soalnya," ucap gadis itu gugup.

Zeira mengangguk dan mengikuti gadis itu. "Lo pada juga ikuti kita," ucap Zeira kepada ketiga temannya yang hanya diam melongo.

"Kenapa kita harus ikut?" tanya Mika.

"Ikut aja lah," sahut Aylen dan bergegas mengikuti Zeira yang sudah jauh berjalan bersama gadis tadi.

Sesampainya di lapangan, Zeira nampak grogi dan menggigit bibir bawahnya. Tatapan Kenzi kepadanya juga tak mau lepas, apalagi tatapan pemuda itu sangat mengintimidasi dan intens, siapa saja yang melihatnya pasti akan ketakutan.

"K-kenapa?" tanya Zeira gugup dan berdehem menghilangkan groginya. Lalu dia mengalihkan pandangannya karena tak berani menatap mata elang Kenzi. Zeira lebih memilih menatap pekarangan sekolah yang nampak sudah hancur dibandingkan menatap wajah seram Kenzi.

"Lihat gue!" perintah Kenzi membuat Zeira mengerutkan keningnya. Namun gadis itu tetap melakukan apa yang Kenzi katakan. Dia menatap wajah Kenzi.

"Kenapa?" tanya Zeira sekali lagi.

"Lo lihat wajah gue hancur kan? Luka di wajah gue penuh."

"Jadi masalahnya apa?" tanya Zeira mendesak, karena dia juga bingung karena Kenzi yang berbelit-belit.

"Ternyata lo susah paham yah! Obati luka gue!"

Zeira membulatkan matanya dan mengalihkan pandangannya, menatap Gilang yang terkekeh atau lebih tepatnya mengejek. Karena mendapat tatapan pembunuhan dari Kenzi,  pemuda itu langsung terdiam membisu.

"Kenapa harus gue coba? Lo kan bisa sendiri, atau lo juga bisa nyuruh orang lain!" bantah Zeira dan berdecak sebal.

"Jangan ngebantah apa yang gue bilang!!"  Kenzi mencekal tangan Zeira. "Ikuti gue! Dan lo Gilang, bawa obat p3k dari UKS dan anterin ke taman belakang sekolah."

"Gue lagi?" tanya Gilang sambil menunjuk dirinya.  Tapi, Kenzi tak menyahut karena dia sudah pergi dari sana bersama dengan Zeira yang ditarik-tarik menuju taman belakang.

Kenzi bukan BerandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang