KENZI || 42

3.3K 139 212
                                    

Karena ini part - part terakhir, aku mau komennya tembus dari 500 yah Readers Shiii. Aku tungguin pokoknya.

Vote dan komennya jangan lupa yahh...

Happy reading

Zeira bergegas masuk ke kamarnya membuat para pembantu yang bekerja di rumahnya menatap gadis itu dengan tatapan bingung. Saat mereka hendak menyapa pun terhenti karena melihat wajah khawatir Zeira.

Sesampainya di depan pintu kamarnya, Zeira berhenti sejenak untuk menstabilkan ekspresi serta mimik wajahnya. Dia menghembuskan nafasnya sebelum membuka pintu itu dengan perlahan.

Zeira menutup pintu kamarnya dan mengedarkan pandangan ke sudut kamarnya. Tidak ada Kenzi di sana.

"Ken!" panggil gadis itu dan melangkah lebih dekat ke arah kasur. "Lo di mana?" tanya Zeira dan berputar mencari-cari pemuda yang belum tentu ada di sana.

Suara bariton khas seorang pemuda terdengar dari balkon kamarnya membuat Zeira bergegas ke sana. Dan benar saja, Kenzi ada di sana.

Zeira mendekat ke arah pemuda itu dan berdiri di belakang Kenzi.

"Ken?" panggilnya sedikit ragu membuat pemuda itu membalikkan badannya dan tersenyum miring kepada Zeira.

"Kayaknya semangat banget buat ketemu sama gue, sampe lari dari taxi sampai ke sini, kangen yah?" godanya membuat wajah Zeira merah.

Zeira yang sadar dengan keantusiasannya hanya bisa merutuk dalam hati. Matanya juga masih menjelajah Kenzi dari atas hingga bawah. Karena jujur dia tidak berani menatap wajah pemuda itu.

Kenzi menggunakan celana jeans biru dan kaos polos hitam serta terbalut jaket kulitnya yang berlogo geng Vigour, geng nya itu.

"Ken... lo kenapa gak sekolah?" tanya Zeira to the point tanpa berniat menjawab pertanyaan pemuda itu

Kenzi menghela nafas panjang sebelum menjawab, "karena gue lagi malas ketemu sama semua orang."

Zeira mengerutkan keningnya dan memberanikan diri menatap wajah Kenzi. "Termasuk gue?"

"Nggak lah bego!! Kalau gue malas ketemu sama lo, gak bakal di sini gue sekarang!!"

Zeira manggut-manggut mengerti. "Terus alasannya lo malas lihat semua orang kenapa? Dan itu berarti termasuk sama teman-teman lo kan?"

"Ck! Jelas lah. Oh iya... gue mau ngomong serius sama lo. Tapi lo ganti baju dulu gih, gak enak gue lihat lo pake baju sekolah begini. Bahkan tas lo aja belum lo letakin karena gak sabar buat ketemu saja gue." Kenzi kembali tertawa bahak sedangkan Zeira hanya memasang wajah datarnya dan menatap Kenzi dengan seksama.

"Lo gak papa kan? Wajah lo pucat tuh," celetuk Zeira dan menunjuk wajah pemuda itu.

Kenzi menghentikan tawanya dan tiba-tiba menatap Zeira sedikit aneh dan tajam. "Gue gak papa, mata lo aja kali yang pucat karena gak sabar ketemu sama gue. Ck! Udah buru ganti baju lo!"

"Eh... iya-iya, tunggu bentar yah... gue mau ganti baju dulu. Lo tunggu di sini aja, atau mau gue bawain minum?"

"Ck! Gak usah Zei! Gue gak lama, mangkanya lo buruan ganti baju," ucap Kenzi membuat Zeira benar-benar tertekun dan bingung.

Kenzi bukan BerandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang