KENZI || 28

3.7K 164 28
                                    

Utamakan selalu votenya.

Buru di vote atuh... kasih semangat sama author. Jangan jadi pembaca gelap yah guysss... saya yakin kalau kalian memang pecinta terang, eaaa... oke Vote

 

Happy reading

 



Zeira menganga tercengang saat melihat isi kulkas Kenzi yang penuh dengan bahan-bahan masakan dan tersedia juga makanan instan di sana. Lama gadis itu terdiam sebelum lamunan nya buyar karena mendengar kekehan Kenzi.

Zeira membalikkan badannya dan menatap pemuda itu dengan tatapan mengintimidasi serta tangan yang terlihat di dadanya.

"Ekhem... gue mau nanya boleh?" tanya Zeira dan bersandar di pintu kulkas.

Kenzi menganggukkan kepalanya. "Mau nanya apa?" tanya Kenzi dengan tampang coolnya. Dia juga bersedekap dada dan bersandar di pinggiran meja dapur.

"Mm... lo tiap hari masak sendiri? Maksud gue kenapa kulkas lo penuh gitu? Memang selalu gitu yah?"

Kenzi tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. Karena tertawa, mata pemuda itu sedikit tertutup.

"Kulkas gue selalu kosong. Lo nanya kenapa kulkas gue hari ini penuh? Jelas karena lo mau masak buat gue hari ini. Jadi tadi gue isi sebelum berangkat ke sekolah," jawab Kenzi membuat Zeira membelalak kan matanya. Dia seolah belum percaya dengan apa yang Kenzi ucapkan baru saja.

"L-lo serius?" tanya Zeira dan mengalihkan pandangannya. Dia tidak berani menatap mata indah Kenzi apalagi saat pemuda itu tersenyum manis dan ramah tidak seperti biasanya.

"Gue serius!"

Zeira berdehem sebentar sebelum membalikkan badannya. "Yaudah tunggu di sana aja, biar gue masakin lo sesuatu," ujarnya dan mengeluarkan beberapa bahan masakan dari kulkas. Jujur saja Zeira bingung mau pilih mana karena saking banyaknya bahan di kulkas besar itu.

"Gak! Gue mau di sini aja lihatin lo, siapa tau cuman lihat lo gue bisa masak nanti."

"Heh... gak usah. Laki-laki itu gak usah masak. Sana aja, lo nonton kek, main hp, atau main game."

"Ck! Emang kenapa kalau gue lihat? Lo takut gue lihat lo nanti campurin sesuatu sama masakan lo?"

Zeira membulatkan matanya dan langsung berbalik menatap Kenzi dengan tatapan geram. "Lo bilang apa barusan? Jadi maksud lo gue berniat racunin lo, gitu?!"

Kenzi terkekeh kecil dan mengangguk saja. "Kan siapa tau? Atau lo mau balas dendam sama gue karena selama ini gue kasar sama lo. Benar?"

Zeira terdiam sebentar sebelum mulutnya berkomat-kamit seperti membaca mantra. Zeira mendumel kesal. "Gue gak seperti yang lo pikiran yahh!! Narsis banget lo. Gue itu Zeira, manusia paling baik di sini. Jadi gak mungkin gue sampe segitu itu."

Kenzi mengangguk sambil tertawa kecil. "Jelas lo paling baik di sini. Secara cuman kita berdua di sini. Bodoh!"

Zeira berdecak kesal dan mendorong Kenzi agar pergi dari sana. "Sana lo!! Pergi... pergi... bisa-bisa kebakar nih dapur lama-lama karena lo!!" Zeira masih terus mendorong badan Kenzi agar menjauh dari sana.

Kenzi bukan BerandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang