Part akhir yah readers Shiii, but don't worry, El bakal buat spin of-nya. Dan kali ini cerita tentang Lucas dan Aylen. Kali ini, di cerita ini El bakal UP kalau boleh tiap hari. Tenang, semua cerita El bakalan happy ending kok. Iya gak? Pantangin terus yah Shiii, biar gk ketinggalan cerita menarik tentang cerita El, boleh follow ig di bawah 👇
@wattpad_Elshiii
@Its_Evi.EnJangan lupa tinggalkan vote dan komen yah Readers Shiii.
Happy reading
Perlahan Zeira membuka matanya yang terasa sangat berat. Kepalanya sedikit berdenyut apalagi saat sinar lampu kamarnya yang menerobos masuk ke retinanya. Hal pertama yang keluar dari mulutnya hanya sebuah kalimat sederhana namun besar keyakinannya akan itu.
"Hanya mimpi," gumamnya sangat-sangat pelan.
Lalu gadis lemah itu menundukkan kepalanya. Mengingat sesuatu yang ternyata seolah nyata dalam hidupnya.
Dia membulatkan sedikit matanya dan menjelajahkan pandangannya ke arah kasurnya guna mencari ponsel nya yang entah kemana dia letakkan.
"Ternyata di sini," bisiknya pelan kepada diri sendiri saat melihat ponsel yang dia cari-cari ternyata ada di bawah bantal.
"5 Mei?" ucapnya dengan nada serak dan bergetar. "Berarti Kenzi benar-benar ... gak! Gak mungkin. Itu hanya mimpi. Iya, itu semua hanya mimpi!!" bantahnya berharap itu semua hanya sekedar mimpi. Namun, air mata gadis itu tak terbendung lagi dan luluh membasahi pipinya.
Lalu pandangannya teralih cepat saat melihat dilayar ponselnya itu terdapat nama Kenzi di sana. Tepat pada pukul 1 : 12 pagi Kenzi mengirim pesan kepadanya.
To : Zeira
Zei, maksud jodoh yang gue bicarain tadi itu benar kok. Gue udah punya jodoh. Jodoh yang gak bisa gue tolak karena ini udah takdir Tuhan.
Bukan orang tua gue yang maksa. Tapi Tuhan.
Jodoh yang gue maksud itu kematian, karena ... gue mengidap penyakit kanker darah, leukimia tingkat akut, dan gue setiap sekali satu minggu kemoterapi ke rumah sakit. Dan kemarin pagi gue cek untuk yang ke terakhir kali.
Dan lo tau? Gue di diagnosa hanya punya waktu beberapa hari lagi. Tapi firasat gue bilang kalau gue gak bakal lama lagi.
Lo tau Zei, awal pertama gue tau penyakit ini, gue khawatir, tapi seiring berjalannya waktu, gue udah pasrah aja, sialnya kita ketemu lagi, dan hal itu membuat gue semakin takut pergi jauh dari lo dan yang lain.
But, balik lagi ke kata gue, ini udah takdir Tuhan, gak ada yang bisa mengubah kan. Termasuk gue.
Dan gue juga sadar, kalau kebahagiaan gak selamanya tentang hidup. Kayak banyakan orang yang bunuh diri, itu karena mereka gak bahagia saat hidup dan malah mencari kebahagiaan dengan bunuh diri. Tapi gue gak gitu, gue hanya mengikuti takdir yang Tuhan tulis khusus sama kita.
Maafin gue kalau gue salah. Cari cowok yang baik yah Zei! Jangan benci gue. Gue sayang sama lo.
Hmm ... jari gue mau patah ngetik ini panjang lebar. Udah yah. Bye.
Btw, gue bahagia. Lo juga harus.
Bye²
___
Zeira mengusap sudut matanya yang lagi-lagi mengeluarkan air mata. Dia tersenyum haru, yang bercampur dengan perasaan marah, kecewa, dan lain sebagainya.
"Sebenarnya lo baik, Ken. Tapi lo gak sadar. Bahagia? Gue bakalan bahagia, sama kayak yang lo bilang." Zeira pasrah. Toh, semua nyata. Gak ada yang bisa dia lakuin. Hanya bisa menerima dan menjalani kan?
Tak lama, seseorang masuk ke kamar gadis itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Wajahnya terlihat panik dan sedikit binar senang, mungkin karena melihat Zeira siuman?
"Zei! Lo udah sadar? Udah baikan? Ada yang sakit gak?!" Mika membuka mulut dan bergegas mendekat ke arah Zeira, naik ke kasurnya dan memeluk dirinya.
"Udah, Zei. Ikhlasin Kenzi yah, kita harus bisa. Termasuk lo, Zei," ujarnya masih memeluk Zeira.
Zeira terdiam sebentar sebelum mengangguk lemah. "Iya, Mik. Benar kata Kenzi, Tuhan yang udah nulis takdir kita semua, gak ada yang bisa ngerubah itu. Dan mungkin ... Kenzi mau cari kebahagiaan di tempat yang gak ada."
"Benar Zei. Jangan terpuruk yah Zei, semangat. Kita semua harus bisa Ikhlas dan semangat!" celetuk Mika dan melepas pelukan keduanya.
Zeira kembali menghapus air matanya dan mengangguk lemah, memaksakan senyumnya dan menghela nafas pelan.
"Mik, makasih udah bawa gue pulang, makasih banyak," gumam Zeira sambil menunduk.
"Gak cuman gue yang bawa lo balik, ada banyak yang bantuin gue sama Aylen bawa lo pulang. Ada Lucas, Leon, Andre dan Gilang juga, tapi nanti gue sampein ucapan makasih lo," sahut Mika dan ibu jari gadis itu mengusap pipi Zeira, menghilangkan jejak air mata Zeira yang masih ada.
Zeira tersenyum, senyum tulus dengan mata berkaca-kaca.
Ken, lo menghadirkan teman-teman lo ada di hidup gue. Makasih. Mereka peduli sama gue kayak lo.
Thank you Ken. Dan lo bakalan selalu di hati gue. Gue bakal tetap cinta dan sayang sama lo.
Kenzi.
.
.
.Ending
Happy ending kan? Benar kata kenzi, "kalau kebahagiaan gak selamanya tentang hidup. Kayak banyakan orang yang bunuh diri, itu karena mereka gak bahagia saat hidup dan malah mencari kebahagiaan dengan bunuh diri."
Itu bukti kalau ini happy ending. So thank you so much Semua.
Makasih buat yang rajin komen. Ngasih vote dan nungguin El update. Makasih banyak.
Sampe sini dulu yah, kita lanjut di cerita Lucas dan Aylen.
See you🥰👋🖐
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzi bukan Berandal
Teen FictionVIGOUR UNIVERSE Kenzi ✔️✔️✔️ Lucas Leon Andrew Gilang ⚠Privat acak, follow lebih dulu!! Siapa sih yang tak kenal dengan Kenzi Alpha Dibra. Sang penguasa sekolah, penguasa jalanan, penguasa cewek terbanyak di SMA Antariksa dan penguasa geng motor ter...