KENZI || 21

4.8K 173 13
                                    

Utamakan votenya kawan😊

  

Happy reading








  
Zeira nampak bingung dengan sikap Kenzi akhir-akhir ini, bagaimana mungkin pemuda itu nampak lebih peduli kepadanya dan berbicara lembut kepadanya berapa hari terakhir setelah kejadian di mana dia dipukul oleh ayahnya. Dan sekarang Kenzi sudah stay di depan rumahnya lebih tepatnya duduk santai di atas motornya.

Zeira sedikit aneh dengan sikap Kenzi itu  dan dia selalu bertanya-tanya kemana Kenzi yang bersikap kasar kepadanya? Kemana Kenzi yang memiliki sikap tempramental itu? Apa itu benar-benar Kenzi si manusia iblis? Banyak pertanyaan-pertanyaan yang berkeliaran di pikiran Zeira sekarang.

"Zei... buruan!" teriak Kenzi dan dapat membuyarkan lamunanya.

Zeira mengangguk dan menghampiri Kenzi. Lalu dia hanya memperhatikan Kenzi yang sedang menggunakan helmnya dan menyodorkan satu helm lagi kepadanya.

Ketika Zeira hendak meminta helm itu, Kenzi malah menjauhkan. "Biar gue yang pasangin," ucap Kenzi membuat Zeira mematung di tempat dan menatap Kenzi dengan tatapan bingung. Dan saat dia masih bengong, Kenzi malah memasangkan helm ke kepalanya.

"Gue perhatiin lo suka ngelamun dari tadi? Kenapa?" tanya Kenzi.

"Gak. Seharusnya gue yang nanya, kenapa lo bersikap sok peduli sama gue. Kan biasanya lo suka kasar, judes, dan banyak lagi lah. Tapi sekarang, lo benar-benar buat gue heran tau gak?"

"Emang lo mau gue kasar sama lo? Ck! Sebenarnya menurut gue ini biasa, karena lo pacar gue kan. Bukan cuman buat lo, tapi sama semua pacar gue, gue selalu peduli," ucap Kenzi dan tersenyum miring.

Zeira yang mendengar itu meringis. "Bangga amat bilang semua pacar gue," gumamnya dan Kenzi tidak dapat mendengar apa yang dia katakan barusan.

"Kan bengong lagi. Ayo buruan... lo mau di sini aja? Nanti kita terlambat lagi lho! Emang lo mau?"

"Kan biasanya lo juga suka terlambat."

"Tapi sekarang beda, gue mau anterin lo dengan selamat dan biar gak terlambat. Ah lama banget lo. Naik gue bilang!!" Kenzi menarik tangan Zeira agar gadis itu naik ke motornya.

Zeira mendengus kesal dan naik ke motor Kenzi.

"Udah?" Zeira mengangguk.

"Rok nya bagusin dulu, jangan keliatan itu nya."

"Apaan sih lo!"

"Ck! Kan gue benar. Udah cepat pegangan."

Zeira memutar mata jengah dan hanya memegangi pundak Kenzi. Sedangkan pemuda itu, dia malah tertawa kecil. Lalu tak lama dia langsung melesatkan motornya dari sana.

*

Saat di kelas, Zeira malah menatap teman-temannya itu satu-persatu persatu. "Guysss... gue mau ngomong boleh?"

"Hah... sejak kapan ngomong dilarang?" tanya Mika yang awalnya sibuk dengan ponselnya kini sudah menatap Zeira melongo.

Zeira terkekeh geli dan menggarut tengkuknya.

Kenzi bukan BerandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang