KENZI || 23

4.3K 171 28
                                    

Masih ingat part sebelumnya? Bergidik gak? Merinding gak? Secil parah yah... ada yang mau komen Secil atau kritik gadis gila itu?

Oke, sebelum itu utamakan Votenya yah... follow instagram : @wattpad_Elshiii @its_evi.en

 

Happy reading





Aylen, Mika dan Chelsi mondar-mandir di sekitaran sekolah untuk mencari Zeira. Sekarang sudah waktunya pulang tapi Zeira tak kunjung - kunjung datang juga ke kelas.

"Kita carinya si Kenzi aja kali yah? Kan siapa tau Zeira sama si Kenzi," ucap Mika dan mematikan ponselnya saat ponsel Zeira juga tidak aktif.

Aylen dan Chelsi nampak saling pandang. Seolah mereka memberi isyarat ketakutan jika sudah hal yang berhubungan dengan Kenzi. Tapi sepertinya ucapan Mika ada benarnya juga.

"Mm... yaudah ayo... lo aja yang mimpin jalan," sahut Chelsi dan diangguki setuju oleh Aylen.

Mika mendengus kesal namun dia tetap berjalan lebih dulu, diikuti Aylen dan juga Chelsi. Mereka pergi ke kelas Kenzi namun pemuda itu tidak ada di sana, bahkan teman-temannya saja satupun  tak terlihat.

"Mereka gak mungkin udah pulang kan?" tanya Aylen dan menatap kedua temannya itu. Ketiga gadis itu masih setia berada di depan kelas Kenzi.

"Gak mungkin lah, kan motor sama tasnya masih ada, pasti mereka masih ada di sekitaran sekolah," sahut Mika dan mengedarkan pandangannya.

"Gue tau," ucap Chelsi tiba-tiba membuat kedua atensi temannya menatapnya. "Mereka pasti lagi di rooftop, kan tempat mereka kalau gak di kantin yah di rooftop."

"Ah benar bangat. Kenapa gak kepikiran yah dari tadi?" sahut Mika lalu dia bergegas berjalan ke arah rooftop dan masih diikuti kedua temannya.

"Ck! Jalan bareng kali. Lo pikir gue gak takut apa ketemu sama tuh manusia?" ujar Mika menggerutu.

Aylen dan Chelsi terkekeh geli dan mengangguk saja. Mereka berdua mensejajarkan langkah mereka dengan Mika dan berjalan perlahan menaiki tangga ke rooftop, semakin naik semakin pelan pula mereka berjalan.

"Kayaknya di atas deh, suara Gilang kan yang tawanya paling keras itu," ujar Chelsi berbisik saat mereka masih di pertengahan tangga.

"Iya. Ayo buruan. Siapa tau Zeira ada di sana kan?" tutur Aylen namun dia hanya bisa mendorong bahu Mika dan Chelsi agar berjalan lebih dulu.

"Ya elah, gak usah di dorong kali, kalau lo mau cepat jalan duluan sana," papar Chelsi dan menatap Aylen jengah.

Aylen hanya cengengesan dan menggarut tengkuknya.

"Gak berani gue mah," sahut Aylen. Dari tadi gadis itu hanya menampakkan deretan giginya yang putih bersih itu.

"Ya sama, kita juga gak berani," sahut Chelsi dan ketiganya pun berhenti di sana. Tidak ada yang berani melangkah lebih lanjut.

"Gimana mau tau Zeira di sana atau nggak kalau kita gak ada yang berani naik?" tanya Mika dan menghela nafas berat.

"Gue takut," cicit Chelsi dan diangguki setuju oleh Aylen. Lalu ketiganya pun terdiam dan saling pandang sebelum atensi mereka teralihkan ke atas saat mendengar derap langkah semakin mendekat.

Kenzi bukan BerandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang