KENZI || 17

5K 185 24
                                    

Awali dengan Vote
Follow instagram : @wattpad_Elshiii



Happy reading

  




Zeira menegang di tempat saat melihat sorot mata tajam papahnya. Pria yang duduk di sofa dengan satu kaki disilangkan itu menatap Zeira dengan intens. Dan satu alis papah Zeira juga terangkat ke atas.

"Dari mana saja kamu?!" tanya Pria itu dengan nada rendah namun penuh penekanan.

Zeira meneguk ludah kasar sebelum menjawab. "Mm... Zeira... Zeira tadi ketemu sama teman di luar pah," cicit gadis itu dan langsung menunduk dalam. Dia tidak berani menatap mata ayahnya.

"Jangan bohong, Zeira!!" tekan Bobby. "Papah sudah pernah bilang, papah gak suka kebohongan. Sekarang jawab jujur, dari mana kamu hah?!" tanya Pria itu dengan emosi yang meluap-luap.

"Zei... Zei tadi... Zei hanya... hanya keluar bentar pah!!"

"Pembangkang!!" Pria itu bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri Zeira yang masih berdiri di balik sofa.

"Aaakkhhh!! Sakit pah... rambut Zei... lepasin pah!!" pinta Zeira saat Bobby tak segan-segan menjambak rambutnya. Pria itu menarik rambut Zeira ke bawah menbuat gadis itu mengadahkan kepalanya ke atas.

"Kamu pikir papah gak tau hah?!! Papah tau kamu dari club!! Ngapain kamu ke sana?!! Papah udah pernah ingatkan jangan pergi ke sana!! Kamu lupa? Kamu lupa Zeira?!!" bentak Bobby dengan suara keras. "Mau jadi apa kamu di sana?!! Jangan buat papah marah berulang kali!!"

Plak

Satu tamparan keras terkena ke tulang pipi Zeira hingga gadis itu terpental terjatuh di atas lantai. Rasa perih dan rasa panas pada pipinya kian semakin terasa, aliran darahnya juga terasa berhenti bergerak.

Zeira memejamkan matanya sebelum ayahnya itu kembali berjongkok di depannya dan mencengkeram kuat dagunya agar Zeira mau menatap wajah sangar papahnya itu.

Plak

Kembali lagi dia menerima satu tamparan keras dari tangan besar papahnya. Tak terbayang lagi kan seberapa sakit tangan besar itu mengenai pipi mulus dan putih Zeira, mungkin sekarang sudah memerah meninggalkan jejak tangan besar papahnya.

"Ngapain kamu dari bar? Jawab!! Kamu punya mulut kan? Jawab Zeira!! Jangan pancing papah makin emosi!! Papah gak suka sama anak yang pembangkang kayak kamu. Sekarang jawab!!"

"Z..zei h-hanya ketemu sama teman pah. Zei gak lakuin apapun di sana. Zeira juga gak minum pah," cicit Zeira bergumam dan kembali menundukkan kepalanya saat Bobby melepaskan tangannya dari pipi Zeira. Suara Zeira juga bergetar yang tandanya dia mau menangis, namun bersusah payah gadis itu menahan agar air matanya tidak keluar.

"Awas kamu sekali lagi pergi ke sana, papah gak segan-segan buat husir kamu dari rumah ini!! Kamu paham?!!"

Zeira mengangguk kaku. Dia menunduk sambil menatap kedua tangannya yang bertautan namun bergetar hebat.

*

Zeira mengunci pintu kamarnya dengan badan bergetar hebat. Gadis itu terduduk di balik pintu dengan berlinang air mata yang selalu ingin keluar menerobos kelopak matanya itu.

Kenzi bukan BerandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang