JANGAN LUPA VOTE & COMMENT YA, GUYS!😄
"Aku setuju dengan tawaran Kak Diaz. Ayo kita tidur bareng sampai utangku lunas."
Kalau saja Diaz tidak dibuat membeku oleh kalimat itu, ia pasti akan memegang dadanya saat ini juga. Menekan debarannya hingga tak lagi menyiksanya dengan sensasi desiran menyenangkan yang asing. Tapi sayang, ia nyaris tak berdaya hanya karena pernyataan itu. Bahkan tangan kirinya yang tak dibebatpun seolah tak memiliki kuasa untuk mengecek kenormalan detak jantungnya.
"Kak? Kak Diaz? Kok malah bengong? Gimana?"
Hingga Ishana sendiri yang harus menyadarkannya, barulah cowok itu bisa bersuara kembali. Meskipun dengan suara serak.
"Hah?"
"Tawarannya masih berlaku kan? Imbalannya harus sama dengan gajiku selama bekerja di club terakhir kali."
"Oke," jawab Diaz singkat. Dan Ishana kembali menghembuskan napasnya kuat. Kali ini berusaha yakin dengan keputusannya.
Diaz mempersilahkan Ishana masuk hingga keduanya duduk bersisian di sofa ruang tamu.
"Ada peraturan yang harus kita sepakati," ucap Ishana seraya mengeluarkan tiga lembar kertas hasil ketik dengan materai di atasnya dari dalam tas.
Diaz membaca isi kertas itu dengan takjub. Bisa-bisanya larut malam seperti ini Ishana menemukan tempat untuk mengeprint file dan menjual materai. Sejak awal gadis itu memang selalu tak terduga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Alasan Untukmu
ChickLitDi mata semua orang, Ishana Naladipha adalah cewek cantik, cerdas, aktif dan mandiri. Tidak heran jika secara tidak resmi ia dipredikati sebagai salah satu mahasiswi tercantik di Fakultas Seni oleh para mahasiswa. Tidak akan ada yang lolos dari peso...