Untuk yang ke sekian kalinya, Ishana mengecek penampilannya di depan cermin toilet. Memastikan bahwa dirinya yang nampak pada cermin itu benar-benar perwujudan sisi lain dirinya di kehidupan sehari-hari. Make up tebal bertema gotic dan softlens abu-abu terang benar-benar membuatnya tampak seperti wanita dewasa di akhir dua puluhan. Padahal usianya saat ini masih 21.
Setelah yakin tak seorangpun akan mengenali dirinya, Ishana merapikan seragam ketat serba hitam dan rok pendeknya, lalu keluar untuk bekerja. Malam ini club tempatnya bekerja lebih ramai dari biasanya. Sepertinya ia akan pulang terlambat.
"Na! Anter ke meja VIP no 12 nih!" seru Brian, salah seorang bartender di sana padanya yang baru saja keluar dari area pegawai.
"Gak usah gue temenin kan?" tanya gadis itu waspada. Ia hanya pelayan di sana. Bukan wanita penghibur.
"Enggak. Tenang aja. Mereka masih mahasiswa kok kayaknya. Biasanya sih gak akan aneh-aneh kalau mereka tuh. Beberapa kali udah biasa ke sini. Tapi jarang nyewa cewek." Brian menenangkan dengan senyum tipis.
Ishana pun mengangguk. Mengambil nampan berisi minuman beralkohol dan cemilan itu dari meja bar, kemudian membawanya menuju lantai dua. Area VIP di Night Sky, nama club malam itu.
Ishana sudah bekerja di club sebagai pelayan selama empat bulan. Dan sejauh ini belum menjumpai masalah berarti. Meskipun beberapa kali mendapati beberapa mahasiswa famous dari kampusnya bersenang-senang di sini, tak ada seorangpun mengenalinya. Selain karena Ishana tidak cukup terkenal di kampus, penampilannya saat bekerja sangatlah berbeda. Teman satu organisasinya bahkan pernah melewatinya begitu saja saat mengunjungi tempat ini.
Menjadi pelayan di club malam memang bukan pekerjaan yang disukainya. Tapi, selain nyaris dilecehkan oleh salah satu pengunjung dua minggu lalu, tak ada alasan yang mampu membuat Ishana berhenti dari pekerjaan ini. Gajinya lumayan besar. Dan lagi, keberadaan Brian entah mengapa cukup membuatnya merasa aman bekerja di sini. Pria yang lebih tua empat tahun darinya itu selama ini selalu menjaga dan mengawasinya dengan baik meskipun tak kentara. Mungkin, satu-satunya alasan yang cukup untuk membuat Ishana berhenti bekerja di club malam adalah kalau Brian juga berhenti.
Ishana memegang nampan di tangannya dengan penuh kehati-hatian ekstra. Terlebih saat lagi-lagi menjumpai beberapa mahasiswa dari kampusnya harus menjadi pelanggan di sana. Ishana tidak mungkin salah mengenali kalau tiga pemuda yang nampak asik mengobrol di meja nomor 12 itu adalah Bima, Diaz dan Elang. Para casanova dari Fakultas Ekonomi.
Untuk beberapa saat, perasaan gamang membuat langkah Ishana gentar. Selama empat bulan bekerja di sini, kenapa baru kali ini Ishana melihat tiga cowok itu?! Ishana tidak akan segentar ini jika mereka adalah mahasiswa famous lain dari kampusnya. Tapi, ada Bima di sana! Cucu pemilik kampus Ishana berkuliah.
Bagaimana jika wajahnya ini dikenali karena "sedikit" familiar dengan salah seorang mahasiswa beruntung penerima beasiswa di kampus oleh Bima? Cowok itu bahkan selalu turut serta dengan Kakeknya untuk memberikan pembekalan tiap awal semester pada para penerima beasiswa. Ishana takut beasiswanya sewaktu-waktu dicabut karena ketahuan bekerja di tempat seperti ini. Memang sih tidak ada aturan tertulis mengenai larangan bekerja di club malam. Tapi, tetap saja ia tidak mau citranya dipandang buruk terlebih oleh cucu pemilik kampus yang bisa saja ember.
Aku harus gimana?
Ishana membalikkan badan. Namun, teringat dengan Brian yang selalu sengaja memberinya tugas aman membuatnya berpikir ulang. Tidak pantas juga jika ia tiba-tiba mengembalikan nampan di tangannya. Akhirnya Ishana kembali membalikkan badan dan berjalan menghampiri meja nomor 12. Dengan senyum tipis, ia membungkuk menata gelas, botol minuman dan cemilan yang dibawanya dengan dada bergemuruh hebat. Sementara ketiga cowok itu masih serius bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Alasan Untukmu
ChickLitDi mata semua orang, Ishana Naladipha adalah cewek cantik, cerdas, aktif dan mandiri. Tidak heran jika secara tidak resmi ia dipredikati sebagai salah satu mahasiswi tercantik di Fakultas Seni oleh para mahasiswa. Tidak akan ada yang lolos dari peso...