- Sheet : 27. Di culik?

8.5K 403 105
                                    

SAAT ini semua orang sedang berkumpul di mansion Leon, setelah kepulangan Elno dari rumah sakit. Suasana menjadi sangat mencekam.

"Apa yang di katakan Marvez benar, nak? Kamu sedari tadi mengalami muntah-muntah sampai bolak-balik ke kamar mandi, betul begitu?" Tanya Rosa membuka suara.

Kaiyca mengangguk, "Benar, tapi apa yang di pikirkan kak Eo sama sekali ga benar mami. Kalian tau sendiri, aku ga pernah keluar tanpa keperluan dan izin dari kak Eo, aku selalu diam diri dirumah. Dan aku sama sekali belum di sentuh siapapun, dalam rangka apa kak Eo nuduh aku kalau aku hamil tapi bukan anak dia?"

Mata cantik itu beralih menatap Leon, "Kamu nuduh aku kan? Sekarang aku tanya, apa dokter tadi bilang kalau aku hamil? Engga, kalian dengar sendiri."

"Bisa aja lo sogok tuh dokter," sahut Leon dingin, tatapannya menghunus tajam menatap ke arah Kaiyca.

Mendengar itu. Kaiyca menghela nafas, menurutnya bagaimana pun ia berusaha menjelaskan bahkan ada bukti dari medis sekali pun, Leon tidak akan pernah mempercayai dirinya.

"Itu hak kamu, mau kamu berfikir apapun tentang aku, bebas. Tapi jangan pernah kamu pisahin aku dari anak aku," ucap kaiyca, baru kali ini ia terlihat sangat berani melawan.

Sudah cukup atas kesabarannya selama ini, dengan kehadiran Elno sepertinya ia di berikan tenaga untuk melawan segala hal yang sama sekali tidak diperbuat oleh-nya.

"Sudahlah, berdebat dengan kamu ga bakalan ada ujungnya. Lebih baik aku temui nono," ucap kaiyca, namun sebelum kakinya melangkah pergi dari sana, ia menyempatkan untuk tersenyum kenapa Rosa dan Rajash.

Senyuman yang diberikan oleh gadis itu, terlihat sangat tulus dan penuh kasih sayang. Bagaimana bisa gadis sebaik itu bisa menghianati seseorang?

"Maafkan anak mami sayang, Karna dia bukannya kamu bahagia sekarang kamu malah menderita. Tapi mami yakin, setelah badai menerpa pasti ada cahaya terang untukmu. Sabar ya, nak ...." Rosa menatap punggung Kaiyca yang semakin lama semakin menjauh dari penglihatannya.

"Karma is real." ucap Marvez santai kemudian berlalu pergi dari sana.

Bahvin dan Bevan melihat itu langsung mengekori langkah Marvez yang berjalan menuju pintu keluar mansion.

***

(Description )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Description )

Beberapa menit kemudian setelah Kaiyca pergi ke dalam kamar yang ada Elno di dalamnya. Leon juga ikut masuk ke dalam karena perasaan nya yang seolah menyuruhnya untuk masuk.

LEONIDAS (PO TGL 3 DES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang