- Sheet : 44. Party?

3.4K 162 9
                                    

Acara tujuh bulanan, Kaiyca sangat megah. Namun gadis itu belum mengetahui acara yang diadakan besar-besaran di markas bruiser. Kaiyca hanya diminta untuk berdandan dengan dress yang sudah disediakan oleh Leon untuknya.

Bukan itu saja, Kaiyca bersiap-siap dibantu oleh seorang MUA terkenal seluruh penjuru dunia. Ia sampai terkejut melihat kehadiran MUA itu, namun senyuman manis tercetak di bibirnya ketika berfikir jika ini semua sudah direncanakan Leon untuknya.

"Kak Kaiyca cantik sekali, kulitnya benar-benar terawat dan kakak juga menyerahkan semuanya kepada saya. Jadinya saya tidak perlu grogi untuk mendandani kakaknya," ucap MUA bernama Sherlin itu.

Kaiyca tersenyum malu mendengarnya. "Makasih, bukan karena aku makeup nya bagus tapi karna kinerja teteh yang memang gak di ragukan lagi hasilnya. Aku pernah lihat hasil makeup kamu loh... Di Instagram," puji Kaiyca ramah.

"Aamiin, makasih kak. Alhamdulillah kalau kakaknya suka dengan hasil makeup saya, mau saya bantu tukar bajunya, kak?" Tawar Sherlin pada Kaiyca.

"Kalau kamu ga kerepotan, boleh.. Kebetulan kalau pake dress itu susah banget, biasannya di bantu sama kak Eo..." Ungkap Kaiyca dengan polosnya.

Sherlin terkekeh kecil mendengar kepolosan dari customernya. "Haha, itu hal yang wajar dalam progres kehamilan, kak.Tapi saya takjub banget loh.. sama badan kakak yang sama sekali gak melebar. Banding terbalik dengan saya waktu hamil anak pertama, masuk bulan keempat udah melar banget badan saya."

"Hah, beneran, kak?" Tanya Kaiyca memastikan.

Sherlin mengangguk, "Iya, benar kak. Mungkin Dede bayinya mau ibunya tetap langsing, hehe." Ucapnya.

Kaiyca tertawa kecil.

"Yasudah, mari kak... Saya bantu ganti bajunya," ajak Sherlin.

Kaiyca mengangguk dan berdiri dari tempat duduknya.

"Ayok..."

***

Tin-tin-tin

Bunyi klakson dari arah depan menggema di seluruh penjuru mansion. Sampai-sampai Kaiyca yang sedang dibantu memakai kalungnya, terkejut.

"Ck, itu pasti kak Eo yang gak sabaran." Kesal Kaiyca.

Sherlin mendengar kesalahan Kaiyca, ia tersenyum manis, gadis itu menatap Kaiyca dari kaca. "Sudah siap, ayok saya antar keluar sekalian saya juga mau pulang langsung. Eum.. Boleh gak? Tungguin saya beres-beres dulu, kak?"

"Boleh-boleh, aku tunggu." Jawab Kaiyca.

Sherlin tersenyum lega, ternyata Kaiyca lebih ramah dan baik hati dari yang ia duga. Sebelumnya ia menduga bahwasanya Leon dan istrinya akan memiliki sifat yang sama, yaitu seperti iblis dan psikopat.

Lima menit kemudian, Sherlin sudah selesai berkemas. "Akhirnya, selesai. Kak, ayok turun kebawah, dari tadi klakson mobilnya bunyi melulu." Ajaknya.

"Oh.. Iya, ayok." Sahut Kaiyca sembari mematikan ponselnya dan berdiri dari kursi, ia membantu Sherlin membawa barang yang ringan untuk ditenteng olehnya.

***

Sementara itu, di dalam mobil. Leon mengetuk-ngetuk kan jari-jarinya diatas setir mobil sembari terus menatap lurus kedepan dengan tatapan datar.

"Gue susul a—" ucapannya terpotong saat melihat Kaiyca keluar dengan seorang MUA sembari melambaikan tangan ke arahnya.

Seketika emosi Leon terendam air, ia menatap Kaiyca tanpa berkedip. Matanya terus melirik ke arah gadis itu, sampai-sampai saat Kaiyca memasuki mobil di kursi depan, kepalanya pun ikut bergerak.

LEONIDAS (PO TGL 3 DES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang