- Sheet : 51. Orang dalam?

1.9K 77 68
                                    

Setelah ditelusuri ternyata orang yang menyerang Leon waktu itu bukanlah orang suruhan Daffa namun cowok itu bisa mengetahui bahwa ada orang-orang yang menyerang Leon dari sebuah pesan, dan pesan itu mengatakan.

Saya menyuruh suruhan saya untuk menyerang Leon, tugas kamu mengakui itu anak buah kamu. Saya tau sekali kalau kamu memiliki dendam tersirat dengan Leon.

isi pesan yang dikirimkan oleh pengirim misterius itu kepada Daffa dkk. Bukan hanya Daffa saja yang mendapatkan pesan seperti itu, namun semua anggota Black piston mendapatkannya. Tidak tahu dari mana pengirim misterius itu mendapatkan nomer masing-masing dari mereka semua.

Jika kalian bertanya siapa yang mendapatkan informasi itu, siapa lagi jika bukan dan tidak lain adalah Marvez si detektif pribadi Bruiser.

"Selain Daffa dan antek-anteknya, siapa lagi yang segitu bencinya sama Leon? Emang tuh anak suka banget cari gara-gara dan nolongin warga sekitar, pastinya punya banyak musuh. Tapi kalau langsung nyerang gini, kayanya bukan musuh luar tapi dalam deh." Ujar Bevan membuka suara, ia menumpahkan opininya kepada Bahvin, dan Marvez.

Bahvin mengganguk. "Ucapan lo ada benarnya, tapi siapa?"

Bevan mengangkat bahunya. "Gak tau gue, cuman itu doang yang ada di kepala."

"Woi Vez, menurut lo siapa?" 

"Orang terdekat." Jawab Marvez singkat lalu pergi meninggalkan kedua sejoli yang kebingungan itu.

"Hah?" beo Bevan. Cowok itu menoleh ke arah Bahvin. "Menurut lo?"

"Musuh terbesar adalah orang terdekat, baik sahabat, dan... Keluarga." Kata Bahvin dan berlalu pergi meninggalkan Bevan seorang diri.

"ETDAH, kenapa malah jadi ngomong kaya teka-teki gini sih," bingung Bevan seraya menggaruk lehernya tidak gatal.

***

30 menit berlalu, sesuai dengan yang dikatakan oleh Meika, dia akan menemui Nidas, Elvan, Mio, dan Kelmo ditempat biasa mereka memberikan pelajaran kepada tikus kecil.

"LEPASIN GUE BANGSAT!"

Dari sekian banyaknya anggota Black piston jatuh pingsan hanya Daffa yang masih sadarkan diri. Cowok itu memberontak minta dilepaskan namun keempat pria itu hanya menatap Daffa seperti mengejek bahwa tenaga cowok itu tidak seberapa dengan ikatan yang berbasis rantai.

Meika berdecih. "Coba ulang lagi?"

"LEPASIN GUE, BUDEK LO!"

BUGH!

Meika melayangkan pukulan pada perut Daffa. "GUE GAK SUKA DI PERINTAH!" sentaknya meninggikan suara.

"Lo bakal bebas, tapi..." Meika tersenyum manis, ia mencengkram dagu cowok itu dan menarik ke atas. "Setelah nafas lo habis, alias apa guys?!"

"Mati."

Meika dkk tertawa puas melihat wajah pucat pasi Daffa. Beberapa saat yang lalu cowok itu memberontak dan mengumpat namun kenapa sekarang dia terdiam membisu, dasar.. Sampah.

"Siap untuk mati?"

"JANGAN, JANGAN BUNUH GUE." Berontak Daffa kembali.

"Hah?" Sahut Meika berpura-pura tidak dengar.

"Tolong, ampuni gue. Gue bakalan lakuin apapun yang lo suruh."

LEONIDAS (PO TGL 3 DES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang