Usai menerima fakta bahwa Kaiyca tidak hidup sebatang kara. Semua mata tertuju pada Kasa, mereka berfikir kemana saja cowok itu kenapa baru sekarang menemui Kaiyca?
"Jelasin."
"Oke, saya bukan tidak ingin bertemu dengan adik saya. Namun keadaan tidak memungkinkan, dengan keadaan saya yang masih tidak memiliki apa-apa membuat saya mengundurkan diri menemuinya, saya juga baru mendapatkan informasi jika adik perempuan saya yang pergi bersama ibu dan ayah masih hidup, dan selama ini tinggal di panti asuhan."
Kasa menghela nafas beratnya. Ia menatap ke arah Kaiyca yang termenung, "Dek, aa bukan tidak ingin menjumpai kamu. Tapi aa harus berhasil dulu agar mendapatkan informasi tentang kamu, karena semuanya harus mengandalkan uang sedangkan aa waktu itu tidak memiliki apa-apa sebelum warisan ibu ayah jatuh ke aa. Perusahaan ini aa bangun dengan kerja keras aa sendiri dan di modal kan dari bagian uang dari warisan kedua orang tua kita. Sekarang aa sudah sukses, dan waktunya untuk mencari kamu. Aa menyewa seorang detektif ternama di bandung supaya melacak keberadaan kamu, dan data-data yang terkait dengan kamu, dek. Maafin aa karena baru hadir sekarang, maaf kamu ngerasain duka selama bertahun-tahun tanpa sosok aa disamping kamu. Really apologize for everything."
Leon menyimak dengan seksama. Ia mencari kebohongan di mata Kasa namun hanya ketulusan yang ada disana. Leon berdehem, menatap datar cowok berstatus abang dari istrinya kecilnya itu.
"Semua bukti sudah ada, namun kalau ini direkayasa hanya untuk sekedar urusan semata. Gue ga akan segan-segan penggal kepala lo." Peringat Leon.
Kasa menoleh. "Saya jamin, ini tidak mengandung unsur rekaya sedikitpun. Kaiyca memang benar adik saya, dan darah yang mengalir di tubuh kami, sama."
Masih dengan tangan gemetaran, Kaiyca berjalan menghampiri Kasa. Ia terdiam beberapa detik, dua detik kemudian ia langsung menubruk tubuh tegap Kasa dengan pelukan erat. Pelukan itu seperti rindu yang tersalurkan.
Kasa mematung. Pelukan ini sudah ia nantikan, pelukan yang sama. Seperti pelukan ibu mereka, kasih sayang, kelembutan tersalurkan semua ke dalam diri adiknya.
"Makasih sudah percaya, aa rindu sangat sama kamu. Dulu waktu kamu bayi, aa belum sempat melihat namun sekarang kamu tumbuh dengan menjadi seorang ibu yang sempurna." Bisik Kasa ditelinga adiknya, ia membalas pelukan itu dengan tidak kalah erat.
"Kaya nonton drama korea tentang adik dan abang gue." Ujar Bevan dengan suara rendahnya, ia ikut terharu dengan pertemuan kedua saudara yang telah lama berpisah itu.
***
Oek... Oek...
Abigail terus saja menangis tanpa henti, Kaiyca menjadi panik sendiri. Tumben bayinya rewel, padahal ia sudah memberikan susu kepada Abigail. Kenapa tiba-tiba menjadi serewel ini? biasanya akan tertidur pulas setelah menyusu.
"Kenapa dek?" tanya Kasa, ia mendekat ke arah Kaiyca yang terlihat sedang panik disamping Abigail.
"Ini aa, Abi nangis terus. Aku jadi bingung sendiri, dia udah nyusu tapi kok masih tetap rewel? gak biasanya kaya gini." Ungkap Kaiyca.
"Sini aa gendong." Pinta Kasa.
"Ah iya, gendong aja aa. Mana tahu bisa diam kalau kamu gendong. Ini juga, kemana sih kak Eo sama yang lainnya malah ninggalin kita bertiga di markas." Kesal Kaiyca seraya berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONIDAS (PO TGL 3 DES)
Ficção AdolescenteLeonidas Lion Strength, yang biasa disapa dengan Leon. Ia mempunyai sifat temperamental, biasa disebut dengan 'raja jalanan' dikarenakan geng motor bernama BRUISER yang diketuai olehnya memiliki akses ke seluruh kawasan Bandung. Bukan hanya itu saja...