- Sheet : 22. Adopsi

8.5K 395 6
                                    

Sekarang Leon, Kaiyca dan juga Elno sedang berada di rumah kedua orang tua Leon. Ya! Saat cowok itu mengatakan bahwa dirinya dan juga Istrinya menyelamatkan seorang anak kecil yang terjebak di lampu merah lalulintas. Kedua orangtuanya, Rosa dan Rajas menyuruh mereka berdua untuk membawa anak kecil itu kerumahnya terlebih dahulu.

Leon berdecak pelan. "Ck! jangan nangis cil, lebay banget lo dicubit doang padahal."

"KAMU CUBIT NONO?!" pekik Kaiyca saat tidak sengaja mendengar ucapan Leon.

"Cuman pelan, dianya aja yang lebay!" jengah Leon seraya memutar bola matanya malas.

Kaiyca berdecak, ia berdacak pinggang seraya menatap cowok itu dengan kesal. "Lebay, lebay. Dia masih kecil, kulitnya juga masih lembut. Wajar kalau sakit," cerocosnya.

Elno tersenyum senang saat Leon di marahi habis-habisan oleh kaiyca.

"Mulut lo gue robek, gausah senyum-senyum."

"Mulut kamu yang aku robek, sini."

Leon merasa kesal karena Kaiyca yang terus-menerus memihak pada bocah di sampingnya itu.

"Udah-udah, jangan ribut." Ucap Rosa melerai, ia baru saja kembali dari dapur dan membawa beberapa cemilan di tangannya.

Sedangkan Rajash, masih dalam perjalanan pulang setelah mendapatkan kabar jika anak dan menantunya membawa pulang seorang anak kecil bersama mereka.

Melihat cemilan di tangan Rosa membuat elno bersorak senang seraya bertepuk tangan dengan heboh, matanya berbinar-binar saat melihat cemilan itu.

"Ga makan, ga ketawain gue. Sama aja, sama-sama ngeselin." Gumam Leon pelan agar tidak terdengar siapapun.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikummussalam," jawab Rosa, Kaiyca dan Leon bersamaan.

Elno yang mendengar itu langsung mengikuti, "Walaikum calam." Cadelnya.

Perhatian Rajash langsung teralihkan saat mendengar suara anak kecil di indra pendengarannya, ia menatap Elno dari atas hingga bawah dan ia sama sekali tidak mendapatkan kekurangan disana. Hanya ada wajah tampan, lucu dan menggemaskan yang terlihat olehnya.

Rajash mendekat ke arah Elno.

Saat berada tepat di depan Elno yang sedang berdiri dengan menatapnya bingung. Rajash berjongkok dan meletakkan tas kerjanya di lantai.

"Jangan takut kepadaku, saya Rajash panggil saya oppa. Saya adalah papi dari lelaki yang menyelamatkan mu."

Elno mengerjap lucu, "Papi?" Tangannya bingung, ia menggaruk pipi gembul nya.

Melihat itu Rajash mencubit pelan pipi gembul milik Elno. "Iya anak kecil, siapa namamu?"

"Elno."

"Hanya Elno saja?"

Elno mengangguk jujur. Memang dari kecil ia diberi nama hanya Elno saja itupun yang memberikannya adalah seseorang yang tidak sengaja pernah bertemu dengannya, sejak saat itulah ia terus menyebut dirinya sendiri dengan nama itu.

Rosa ikut berjongkok di samping Rajash, ia menatap dengan kasih sayang sosok Elno di depannya. Tangan wanita itu terulur untuk mengelus lembut rambut tebal yang di miliki oleh Elno, selain alisnya yang tebal, bibirnya yang tipis namun sangat pink dan juga kulitnya yang putih.

LEONIDAS (PO TGL 3 DES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang