Tiga bulan kemudian, hari ini bertepatan dengan tujuh bulanan Kaiyca dan kelulusan Leon. Setelah banyaknya masalah yang datang silih berganti, akhirnya mereka bisa bernafas lega tanpa gangguan beberapa bulan belakangan ini.
SMA BRIGHT SKY, semua orang merayakan hari kelulusan dengan penuh kegembiraan. Mereka merasa bahwa pikulan berat dimasa remaja sudah berakhir, ujian-ujian yang selalu menyerbu mereka satu-persatu juga sudah selesai. Namun mereka tidak menyadari bahwasanya masa selesai memakai baju putih abu-abu lebih buruk daripada sebelumnya.
Putih abu-abu adalah masa yang penuh dengan keseruan, dimasa itulah kita bisa mengenal jati diri sendiri. Kenakalan, kecerobohan, keusilan yang dibuat dimasa itu akan terkenang sampai mereka tua.
Setelah acara memberikan sertifikat kepada para murid dan melemparkan topi mereka ke udara. Masih ada satu acara yang ditunggu-tunggu oleh semua murid, acara prom night dengan dress code hitam untuk laki-laki dan merah untuk perempuan.
"Kak, kenapa aku dibawa? Aku bukan murid kelulusan disini, malu kak apalagi dengan kondisi aku yang gini." Keluh Kaiyca pada Leon, habisnya cowok itu terus memaksanya untuk ikut.
"Shut, udah diam. Gak bakalan ada yang berani ganggu lo, mereka takut sama gue." Ucap Leon dengan bangganya.
Mendengar itu, Kaiyca mencubit lengan suaminya dengan keras. Namun cubitannya tak membuat Leon mengerang keras malahan cowok itu hanya meringis kecil dan singkat kemudian tertawa.
"Haha, cubitan lo ga kerasa di gue. Makanya gym dong biar bertenaga." Ledeknya.
"Ngeselin."
"Sama lo doang."
"Iyalah harus, emang mau sama siapa lagi? Selingkuh kamu?" Tuduh Kaiyca.
"Gak lah, enak aja tuh mulut. Gue sumpel pake ketek gue entar."
"Mau dong." Cengir Kaiyca.
"Jorok lo," ucap Leon. Bagaimana tidak, gadis itu terus saja mencium keteknya dengan alasan itu adalah keinginan calon anak mereka.
Kaiyca melipat kedua tangannya di depan dada dengan muka di tekuk.
"Woi bos, itu bukmil lo apa in? Ditekuk gitu mukanya." Sorak Bevan dari arah depan.
"Ngambek, karena gue ledek dia sering cium ketek gue." Balas Leon santai.
Bevan melongo, ia menatap ke arah Kaiyca yang sepertinya sedang malu, lihat saja gadis itu menutupi wajahnya dengan tangan.
"Buset, brudak banget bukmil kita. Gapapa bukmil, wajar. Sehat untuk keharmonisan rumah tangga."
"Bevan." Tekan Marvez disampingnya, ia menatap datar cowok itu.
Mendengar itu, Bevan sontak pura-pura tidak melihat dan mengarahkan pandangannya ke arah lain dengan mulut yang bersiul.
"Kebetulan semua ada disini, gimana kalau kita foto bareng?" Ajak Bahvin.
"SETUJU!" seru Bevan.
"Woi cupu, sini lo." Titah Bevan pada seorang cowok berpenampilan cupu.
Si cupu itu menunjuk dirinya dan mendapatkan anggukan dari Bevan lalu ia melangkah dengan perasaan takut menghampiri segerombolan orang-orang yang di takuti semua murid yang ada disini.
"I—iya, ka..k ada apa, ya?" Ucap si cupu dengan gugup.
Bevan menepuk pundak kanan si cupu dengan senyuman namun di mata si cupu terlihat sangat menakutkan. Sampai tangannya mencengkram erat ujung kemeja yang ia gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONIDAS (PO TGL 3 DES)
Fiksi RemajaLeonidas Lion Strength, yang biasa disapa dengan Leon. Ia mempunyai sifat temperamental, biasa disebut dengan 'raja jalanan' dikarenakan geng motor bernama BRUISER yang diketuai olehnya memiliki akses ke seluruh kawasan Bandung. Bukan hanya itu saja...