Heal Me

24.⛅

Kebiasaan arma adalah mampir ke rumah shaka untuk sarapan bersama sebelum ke sekolah. Dan begitu pula hari ini ia sangat bersemangat ke rumah shaka sambil membawa makanan yang ibunya siapkan untuk shaka dan dirinya.

Ibu arma memang sering mengirimkan makanan ke rumah shaka setelah tau kepergian nenek shaka itu, dia juga ingin mengajak shaka tinggal bersama namun cowok itu yang terus menolak.

Arma tak memencet bel, ia langsung membuka pintu gerbang dan menerobos masuk. Cowok langsung memutar gagang pintu dan masuk.

Langkah bersemangat nya seketika terhenti saat melihat sesuatu yang tak biasa. Rantang yang di bawa arma langsung jatuh ke lantai, cowok itu menutup mulutnya dengan kedua tangan dan wajahnya begitu syok.

Karna suara rantang yang jatuh, mereka berdua pun membuka matanya. Mereka menatap arma dengan wajah yang masih mengantuk.

"WATDEPAKKKK... APAAN NICHH!!! ".teriaknya heboh.

Shaka mengucek matanya dan bangun."apa? ".

"Lo tidur pelukan sama meyhan.... "

"Bagaimana kalian berdua bisa menjelaskan ini, ini termasuk pelanggaran".

Shaka menaikan alisnya bingung dengan nada bicara arma. Ia lalu melirik meyhan yang masih terlelap di sofa. "Meyhan ayo bangun, sekolah... ".ucapnya dengan suara khas baru bangunnya, ia menggoyang-goyangkan pelan lengan meyhan.

Cewek itu menggeliat dan bangun, ia mengucek matanya dan melihat orang yang sedang berdiri di depannya.

"Ohh arma... ".ia menguap, sedetik kemudian ia tersadar. "EHHH ARMA?!! ".

Arma tersenyum miring. "Apaan nih, katanya udah mantan kok tidur sambil pelukan? ".

Arma bersedekap duduk di hadapan shaka sedangkan meyhan sedang di kamar mandi. Cowok itu menatap shaka dari atas sampai bawah lalu berdecak.

"Gimana ya gue jelasinnya... ".shaka menggaruk kepalanya yang tak gatal, matanya menatap arma dengan tatapan was was. Ia khawatir nanti arma akan menyebarkan ini ke teman-teman lain."yang lo liat tadi itu... Salah paham... Sebenarnya.... ".shaka mengulum bibirnya, tak tau harus berkata apa.

"Salah paham apaan?... ".arma memicingkan matanya. "Sebenarnya lo masih suka kan sama meyhan? ".ia menaik turun kan alisnya membuat wajahnya semakin menyebalkan.

Shaka menelan ludahnya, ia menggigit bawah bibirnya. "Gue... "

Meyhan tiba-tiba datang dengan seragam yang sudah rapi, ia lalu menepuk pundak shaka. "Cepetan mandi, anterin gue pulang ngambil buku".

"Lo ke sekolah bareng shaka?".tanya arma, di balas gelengan oleh meyhan.

"Gue naik bis aja, bisa ribet kalo gue ketahuan ke sekolah sama shaka".

"Ketahuan sama siapa? ".tanya arma. "Lo udah ada gebetan emangnya? ".

Meyhan berdecak, ingin sekali ia menonjok wajah menyebalkan arma ini. "Iya".jawabnya asal, tak mau meladeni arma lagi.

"Ohh gitu".arma melirik shaka. "Lampu merah, gak bisa lo maju".bisiknya, shaka berdecak dan langsung pergi ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.

Arma dan meyhan saling menatap. "Jadi lo beneran mau bantu shaka?, gue kira lo gak mau terlibat sama dia—".

"Ini terakhir kalinya, habis itu gue gak mau terlibat sama dia lagi".saut meyhan.

Arma mengangguk pelan, ia tersenyum licik. Terpikir sebuah ide bagus di benaknya.

Iya, arma berencana akan membuat mereka bersama lagi.

****

Meyhan turun dari motor shaka dan masuk ke dalam rumahnya. Tak lupa ia mengucapkan terimakasih dan menyuruh cowok itu pergi duluan.