Meyhan membuka pintu gerbang rumahnya, ia lalu memasukan motornya ke garasi.Ia membuka helmnya dan sedikit merapikan rambutnya. Tangannya masuk ke dalam saku roknya untuk mengambil hp.
Keadaan rumah sepi, meyhan heran kemana perginya semua orang. Cewek itu lalu menelfon kakaknya.
Wajahnya cemberut, ini yang meyhan tidak suka. Keluarga nya selalu pergi tanpa mengabarinya. Setelah kejadian waktu itu mereka bukannya khawatir meninggalkan meyhan sendirian tapi malah di tinggal terus.
"Halo, lo kemana sih hah? Rumah sepi amat".kata meyhan sedikit ngegas. Ia membuka sepatunya dan masuk ke dalam rumah.
" Gue sama kana lagi ke indomaret, mama sama papa lagi jenguk bibi di rumah sakit".
"Loh bibi masuk rumah sakit?, kok gue gatau".
"Tadi siang pas lo masih di sekolah, bibi pingsan. Bentar lagi gue nyampek rumah kok, tungguin aja".
Meyhan berdecak lalu menghentakkan kakinya seperti anak kecil. "Lo tau kan gue takut sendirian... Cepetann pulangg".rengeknya.
"Iya anjir sabar, ini lagi di kasih bentar lagi pulang. Kunci gerbang rumah aja ingat, gue udah bawa kunci cadangan kok tenang aja".
Meyhan menghela nafas. "Iya deh iya".ia lalu mematikan sambungan telepon.
Ia mengambil kunci di atas meja lalu keluar lagi untuk mengunci pintu gerbang. Perasaan meyhan sangat tidak enak sekarang, dirinya seperti di perhatikan seseorang dari tadi.
Setelah selesai mengunci gerbang rumahnya, ia cepat-cepat berlari masuk ke dalam rumah. Namun sayang kakinya tak sengaja menyandung selang yang ada di halaman rumahnya, cewek itu mengaduh kesakitan saat lututnya lecet akibat jatuh.
"Ahh taii, ada ada aja deh".ucapnya sambil membersihkan sisa sisa tanah yang menempel di roknya.ia lalu berdiri.
Krek....
Suara itu membuat meyhan menoleh, ia melihat ke kiri dan kanan. Jantungnya berdebar kencang dan keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.
Ia buru buru masuk ke dalam rumahnya, terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekatinya. Meyhan mempercepat langkahnya dan tidak menoleh ke belakang.
Tangannya hendak memegangi gagang pintu namun tiba-tiba rambut panjangnya di tarik seseorang dan membuatnya terhuyung ke belakang.
"Dapat".ucap orang itu sambil tersenyum mengerikan.
"Kyaaa!!!!!, lepasinn gue!!! Hmphhh—".
"Meyhan...".katanya berbisik di telinga meyhan. Ia menyembunyikan wajahnya di belakang leher meyhan, dapat ia rasakan dengan jelas nafas orang itu.
"Meyhan, gue suka aroma tubuh lo... ".bisiknya lagi, meyhan sangat merinding mendengar itu.
Ia lalu berusaha melawan, dengan sekuat tenaga ia berhasil mendorong orang itu menjauh darinya. Meyhan hendak masuk ke dalam rumahnya namun tidak bisa karna rambut panjangnya di tarik lagi oleh orang itu, kali ini tarikannya begitu kuat sampai meyhan menjerit kesakitan.
"Lepasin gue... ".meyhan mulai menangis, ia memegangi rambutnya. Kepalanya terasa sangat sakit. "Lepasin gue... Salah apa gue sama lo, wira? ".
"Jangan nangis bangsat!".wira tiba-tiba menampar wajah meyhan dengan begitu kuat."gue bilang jangan nangis!! "
Meyhan memegangi pipinya, terasa sangat sakit dan perih."GUE BILANG LEPASIN GUE BANGSAT! ".dengan sekuat tenaga meyhan mendorong dan melepas paksa tangan wira dari rambutnya.
Wira semakin kesal di buatnya, ia dengan tega langsung menendang perut meyhan sampai cewek itu terpental. Ia lalu mendekati meyhan yang tersungkur di lantai teras.
Wira terkekeh. "Ini akibatnya lo nolak gue! ".kaki wira lalu menginjak-injak meyhan.
Cewek itu meringkuk kesakitan, tangisan semakin keras dan wira semakin kesal mendengarnya.
"GUE BILANG BERHENTI!!! "
BUGH!!!
"LO SENDIRI YANG SALAH NOLAK GUE"
BUGH!!
"SEBERAPA CANTIK SIH LO SAMPAI NOLAK GUE? "
BUGH!!!
"GUE SUKA, GUE CINTA SAMA LO, APA SUSAHNYA LO NERIMA GUE HAH?! "
"Lo ini bener-bener gak punya hati ya?".sebuah bogeman mendarat di pipi wira. Cowok itu menjauh dari meyhan sambil memegangi pipinya.
"Berani banget lo nginjek meyhan, lo bener-bener kayak binatang".rayan mencengkram keras baju wira. Matanya merah marah menatap tajam wira.
Cowok itu malah tertawa dan membuat rayan semakin kesal. Ia mendorong wira sampai tersungkur ke tanah dan menindihnya.
Tak memberi ampun, rayan langsung memukul wajah wira bertubi-tubi. Matanya masih merah, ia benar-benar kesal di buatnya.
"Bisa bisanya lu mukul cewek?!, lo bener-bener gak punya otak sama hati!!".rayan ingin mendaratkan pukulan terakhir di wajah wira, namun seseorang menarik bajunya dari belakang.
Itu adalah meyhan, cewek itu benar-benar kacau. Wajah dan tubuhnya penuh memar. Ia menyeret kakinya yang lemas untuk menghampiri rayan.
"Jangan... ".katanya dengan suara serak.rayan benar-benar tidak tega melihat keadaan meyhan sekarang.
"Jangan pukul lagi... Nanti dia bisa mati".ucap meyhan, matanya berkaca-kaca.
"Lo masih kasian sama nih cowok?!, lo juga hampir mati di buatnya! ".kesal rayan namun meyhan menggeleng.
"Gue gak mau nanti lo di cap sebagai pembunuh... Biarin... Biarin aja dia...".kata meyhan sambil menangis.
Rayan menghela nafas, ia lalu melepaskan wira. Cowok itu sudah pingsan disana.
Segera rayan mengambil hpnya untuk menelpon polisi dan juga keluarga meyhan. Ia cepat-cepat menggendong meyhan untuk di bawa ke rumah sakit.
***
"Makasih banyak ya rayan, tante bener-bener nyesel banget ninggalin meyhan sendirian. Harusnya tante belajar dari kejadian dulu".ucap mama meyhan,tangannya bergetar memegangi tangan rayan.
Cowok itu mengangguk pelan, ia mengusap punggung tangan wanita itu untuk menenangkan nya. Papa meyhan kemudian datang, ia lalu menghampiri rayan dan tiba-tiba bersujud di kaki rayan.
Papa meyhan bener-bener merasa bersalah tidak bisa menjaga putrinya. Ia benar-benar kesal dengan dirinya, jika tidak ada rayan mungkin akan lain ceritanya.
Papa meyhan benar-benar berterimakasih sebanyak-banyaknya pada rayan.
Cowok itu terkejut melihat papa meyhan yang tiba-tiba bersujud. Ia lalu berjongkok dan menepuk bahu papa meyhan. "Om jangan gini... "
"Om bener-bener ucapin makasihh, makasihh banget rayann...kalo gak ada kamu om gatau nanti anak om gimana".papa meyhan meraih tangan rayan. "Makasih ya makasih ya nak".
"Iya om, gapapa".
Naya keluar dari ruangan, ia lalu memanggil papa dan mamanya. "Papa, mama, meyhan udah sadar... Ini lagi nangis-nangis nyariin kalian".
Papa dan mama meyhan langsung masuk ke dalam sedangkan naya membawa kana keluar. Naya menepuk bahu rayan lalu tersenyum."makasih ya, untung ada lo".
"Ini juga karna kakak yang nelpon, kalo enggak gue juga gak bakalan bisa nyelametin meyhan".
Naya menghela nafas. "Firasat gue gak enak makanya cepet-cepet nelpon lo buat mastiin meyhan".
Kana menarik tangan rayan. "Makasih ya kak rayan, kalo kak rayan gak ada mungkin kana bakalan punya satu kakak doang".
Naya dan rayan seketika melotot mendengar itu. "Heh bocil kematian, mulut lu asal ngomong gitu ah! "
Kana tersenyum lalu menutup mulutnya. "Kana kan cuma bercanda".
" Gabolehh kanaa"
Next-

KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me
Novela JuvenilIni adalah kisah meyhan si cewek gamon yang akhirnya bertemu dengan mantannya kembali! Mas 'S' mantan pacarnya waktu smp, orang bilang kisah cinta waktu smp cuma cinta monyet saja tapi siapa sangka meyhan akan seserius itu menyukai dia!?, sampai-sa...