25.⛅

81 3 0
                                    

Arma melemparkan bola basket ke arah shaka dan langsung di tangkap sempurna oleh cowok itu.

"Main kuy".ajaknya namun shaka menggeleng dan melemparkan balik bola itu.

"Lo tau kan gue gak bisa main basket".ucapnya.

"Ohh iya lupa, lo kan pendek mana nyampek masukin bola ke ring".saut arma sambil cekikikan.

Shaka mengumpat, ia lalu mengambil hpnya yang berdering di saku. Matanya sedikit terbuka lebar melihat siapa yang menelfon, ia lalu menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Halo?, kenapa lo tiba-tiba nelfon? ".tanyanya, wajahnya terlihat gelisah.

Arma mengambil bola basketnya dan berlari menghampiri shaka yang sedang duduk di pinggir lapangan sambil menelfon. Ia jadi sedikit penasaran siapa yang menelfon sampai membuat shaka se gelisah itu.

"Meyhan ya? ".tebak arma, shaka menggeleng.

Ia menurunkan hpnya dan memasukannya ke dalam saku. "Dari ririn".














Shaka membuka pintu gerbang rumahnya dan memasukan motornya ke dalam. Ia menaikan alisnya heran melihat ada sebuah motor terparkir di halamannya.

Apa itu arma?, padahal tadi cowok itu mau pergi karaokean sama temen-temen sekelasnya. Jadi siapa?

Shaka membuka pintu, ia menoleh kesana kemari melihat semuanya tertata rapi. Ruang tamu, kamarnya dan kamar nenek nya juga sudah bersih

Hidungnya mencium bau yang enak, bau itu datang dari arah dapur. Segera shaka meletakan helmnya dan pergi ke dapur.

Ia langsung menarik sudut bibirnya begitu melihat siapa yang sedang memasak. Shaka menarik satu kursi dan duduk menunggu cewek itu selesai memasak.

Meyhan berbalik dengan piring berisi telur dadar di tangannya. Alangkah terkejutnya ia saat melihat shaka duduk manis di meja makan sambil memandanginya. Hampir saja telur dadar itu jatuh.

Meyhan berdecak dan meletakan piring itu. "Cuma ini yang bisa gue siapin, makan malem nanti lo ambil di kulkas".ucapnya, ia lalu mengambil tasnya. "Gue mau pulang".

"Kita gak makan bareng? ".tanya shaka."lo lupa gue gak suka makan sendirian? ".

Meyhan menghela nafas, ia meletakan kembali tasnya dan menarik kursi lalu mendudukinya. "Gue tunggu sampai lo selesai habis itu gue pulang".

"Gak makan juga lo? "

"Gak, gue udah kenyang".meyhan lalu membuka hpnya. "Ahh iya besok rayan ulang tahun".gumamnya di dengar oleh shaka.

Shaka mengulum bibirnya, entah kenapa ia kesal saja mendengar nama itu. Shaka meletakan sendoknya. "Kurang garem".ucapnya.

"Hah? Masa sih?, perasaan tadi udah pas".kata meyhan, mendekati shaka.

"Nih cobain sendiri".shaka menyuapi meyhan, cewek itu terdiam sesaat merasakan makanannya.

Meyhan menggeleng. "Udah pas kok".

"Gak enak".kata shaka, namun ia menyendok lagi dan memasukannya kedalam mulutnya tanpa sadar.

Meyhan memutar bola matanya. "Cepetan habisin, gue mau pulang".

"Gausah buru buru napa, temenin gue bentar".

"Ck, gak".

Shaka berdecih,ia lalu meletakan sendoknya.

"Meyhan... ".ucapnya pelan.

"Hm? ".

"Mey, bisa gak lo pulang setelah gue tidur aja? ".

Heal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang