Heal Me

10.🌧

Happy reading❤

Hening di antara keduanya, mereka saling menatap dan memalingkan wajah lagi.sangat-sangat canggung di antara keduanya.

Shaka berdeham, ia lalu memberanikan diri membuka obrolan. "M-makasih—"

"Sekarang lo harus jelasin semuanya ke gue".meyhan menatap serius shaka, namun cowok itu memalingkan wajahnya membuat meyhan semakin gregetan.

"Shaka! ".panggil meyhan dengan sedikit meninggikan nada suaranya. Shaka menggaruk pelipisnya dan melirik meyhan.

"Jelasin ke gue, lo kenapa? ".

"Gue gak—"

"Jangan bilang gak ada apa-apa, lo udah gini lebih dari sekali".meyhan menjeda omongannya, ia lalu mengigit bawah bibirnya. "Setiap gue ketemu lo kayak gitu, lo selalu meluk gue dan kayak ketakutan gitu".

Shaka berdecak. "Gue gak kenapa kenapa".

"Bohong, kalo gak kenapa-kenapa ngapain lo ke kak irma hah? ".seketika mulut shaka bungkam.

Shaka mengepalkan tangannya, ia tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap meyhan.

"Iya gue sakit".shaka akhirnya berani bicara.meyhan masih diam menunggu kelanjutan ucapan shaka.

"Gue punya trauma, dan setiap gue ke inget trauma gue itu gue bakalan ngerasa sesak, takut, gelisah... ".suara shaka bergetar seperti akan menangis.

"Gue gak bakalan tenang kalo gak minum obat ini, akhir-akhir ini gue jadi sering kambuh dan obat gue abis makanya gue kesini... "

"Lo gak tau betapa capeknya gue kayak gini, kemana-mana selalu bawa obat dan was was takut kambuh lagi".tak sadar air mata shaka mulai menetes. Padahal ia se berusaha mungkin menahan tangisnya karna menangis di depan cewek itu memalukan, namun apa daya... Shaka tidak kuat.

"Waktu itu lo nemuin gue di jalan pas lagi kambuh, disana gue ngira diri gue bakalan mati karna udah benar-benar sakit dan gue gak bisa nafas... Tapi tiba-tiba lo meluk gue... "

"Gue gak nyangka pelukan lo bakalan nenangin gue, gue cerita ini ke dokter irma dan dia bilang mungkin itu obat sebenarnya dari ngilangin trauma gue"

"Dia bilang gak baik kalo gue terus bergantung sama obat ini,makanya tadi gue kambuh jadi meluk lo—".omongan shaka terjeda, kembali merasakan sakit di dadanya.

Air matanya terus mengalir, kakinya melemas dan perlahan terduduk. Matanya terpejam, berusaha menenangkan diri.ia merasa begitu sesak, keringat yang terus mengalir di pelipis nya, tangan dan tubuh kembali bergetar seperti sedang ketakutan.

Tiba-tiba sebuah tangan terulur dan memeluk erat cowok itu.ia menarik kepala shaka dan memeluknya. Shaka menerima pelukan itu, ia menenggelamkan wajahnya di lekuk leher orang itu.

Meyhan hanya diam  dan membiarkan shaka menenangkan dirinya.matanya berkaca-kaca, namun ia tahan agar tidak menangis.tangan meyhan perlahan mengusap rambut shaka dengan lembut.

"Mey... ".panggilnya pelan.

"Hm? ".saut meyhan sambil terus mengelus-elus rambut shaka.