19.🌦

16 2 0
                                    


"Lo salah paham, gue gak bunuh diri".ucap shaka sambil memegang pipi Meyhan namun cewek itu masih menangis sesegukan.

"T-terus kenapa lo tadi kayak mau loncat".tanyanya.

"Ada temen gue tadi di bawah, gue mau nyapa dia tapi dia gak denger jadi gue agak naik dikit ke jembatan biar—".

"Itukan bahaya, gimana kalo lo jatuh?!".

"Tapi kan ini gak tinggi juga, jatuh paling cuma patah kaki atau tangan—".

"Tetep aja! ".shaka terkejut mendengar meyhan yang begitu marah, tanpa sadar ia menarik sudut bibirnya saat melihat betapa menggemaskan nya cewek ini menangis karna khawatir.

"Udah berhenti nangis, bangun yuk kotor nanti duduk di bawah".shaka menghapus air mata meyhan dengan punggung tangannya lalu membantu cewek itu agar berdiri.

Meyhan terdiam, ia baru sadar apa yang ia lakukan tadi. Cewek itu langsung menampar wajahnya dengan keras membuat shaka menatap heran padanya.

"Kenapa? ".tanya shaka sambil memegang pipi meyhan yang memerah, namun secepatnya meyhan tepis.

"GILA GUE GILA!!! ".pekiknya sambil memukuli kepalanya dan menjambak rambutnya. Meyhan Berputar-putar dan menutup wajahnya yang memerah.

Pengen ilang dari bumii- batinnya.

Meyhan membuka sedikit jarinya mengintip shaka, terlihat cowok itu masih memandang bingung padanya.

"Lupain yang tadi! "

"Kenapa? "

"Pake nanya, itu tuh bukan gue!! "

"Terus siapa tadi? "

"Gatau, itu orang gila!!! Bukan gue!! ".ucapnya lalu segera pergi namun tangannya di tahan shaka.

Meyhan tak menoleh, ia berusaha lepas namun cengkraman shaka sangat kuat. Ia berlari secepat mungkin agar tangan shaka lepas darinya namun itu tak berhasil. Ia malah lari di tempat dan terlihat seperti orang gila sungguhan.

Shaka menatap datar meyhan. "Lo tadi bilang mau bantu gue loh".

"BUKAN GUE YANG BILANG! "

"Ya terus siapa dong?"

"Gatau gatauu, i-itu meyhan smp mungkin. AAAA LEPASIN GUE! ".ucapan meyhan semakin melantur.

Shaka menahan tawanya, ia lalu menarik meyhan agar mendekat namun meyhan menahannya agar dirinya tidak mendekat.

"Sinii"

"Gakkk"

"Bentar aja"

"Dihhh kok maksa"

"Putus nih nanti tangan lo gue tarik terus"

"Ya jangan di putusin dongg".

Akhirnya meyhan mengalah, ia agak mendekat sedikit pada shaka. Matanya melirik shaka lalu beralih menatap objek lain.

"Tadi lo bilang mau bantu gue, ehh bukan lo yang bilang tapi si meyhan smp"

"Apa sih".sinis meyhan, ia menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya dan berusaha untuk tak menatap shaka.

"Gue pengen ketemu sama meyhan smp soalnya meyhan yang sekarang sombong banget".

Meyhan mendelik. "Heh!, gue gak sombong ya!.. Gue cuma males berinteraksi sama lo—".

"Bohong, tadi lo khawatir gue loncat".meyhan langsung menutup rapat mulutnya.

Ia menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "I-itu bukan gue y-yah! "

Heal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang