29.⛅

14 2 0
                                    


Shaka berdecak sebal, hari ini sangat menyebalkan baginya. Di mulai dari di hukum oleh guru bk karna rambutnya yang panjang, lalu ban motor nya kempes dan sekarang arma tidak bisa di hubungin.

Setelah dari warnet waktu itu, entah kenapa rasanya arma seperti menjauh dari shaka. Cowok itu tidak tau alasan arma tiba-tiba menjauh begitu saja.

Shaka menghela nafas, ia lalu teringat dengan seseorang. Orang ini sudah seminggu tidak ada kabar juga dan pesan shaka juga tidak pernah di balas, shaka ingin menelponnya namun takut membuatnya risih.

"Shaka! ".panggil seseorang.

Cowok itu menoleh, senyum di wajahnya langsung terbit begitu melihat seorang cewek berlari kecil ke arahnya.

Sambil merentangkan tangannya, cewek itu berlari menghampiri shaka. Ia lalu langsung memeluk shaka.

"Tau gak tau gak aku habis dapat apa?? ".tanyanya.

"Apa hm? ".shaka menatap matanya dengan penuh rasa sayang, cewek itu tersenyum.

"Aku dapat nilai seratus lagii, hebat kan hebat?? ".

Shaka tersenyum lalu mengacak-acak poni cewek itu. "Iyaa hebat".

"Kan ceweknya shaka, pasti hebat".

Ia tersenyum. "Ririn gitu lohh".

***

Meyhan tertawa canggung. "Lebih apanya maksudnya kak?, gue sama dia bener-bener temen kok".

Denya tertawa. "Iya deh iya".cowok itu lalu bangun dari duduknya. "Btw kabarin ya nanti... "

Meyhan mengangkat alisnya. "Kabarin apa? "

"Kabarin kalo kalian beneran jadian hahahah".ucapnya sambil tertawa lalu berlari ke tengah lapangan.

Meyhan berdecih, ternyata ia salah sangka selama ini. Ia kira kak denya itu orangnya cool abis, ternyata rese juga.

Meyhan melirik jam di hpnya, sudah hampir jam enam dan rayan masih belum selesai. Ia menopang dagunya dan terus memperhatikan rayan yang tengah asik bermain basket.

Cowok itu terlihat bahagia sekali, sesekali ia tertawa sambil mengumpati nama temannya yang gagal memasukan bola ke dalam ring.

Meyhan memiringkan kepalanya, sudut bibirnya tertarik. Tak sadar ia tersenyum. "Lucu juga lo".ucapnya saat melihat rambut rayan tertiup angin dan menampakkan dahi cowok itu.

Meyhan menghela nafas. "Kak denya apaan dah, rese banget".ucapnya.

Rayan tiba-tiba melirik ke arah meyhan. Mata mereka saling menatap lama, cowok itu mengangkat tangannya dan melambai. "Tungguin lagi sepuluh menit aja ya, habis ini gue anterin lo pulang".

Meyhan mengangguk dan mengangkat jempolnya. Ia lalu membuka hpnya untuk menghilangkan rasa bosan menunggu.

Sepuluh menit berlalu dan akhirnya latihan selesai. Rayan mengambil botol minumnya dan berlari menghampiri meyhan yang duduk di pinggir lapangan.

"Sorry ya buat lo nunggu lama—".mata rayan melebar saat tiba tiba meyhan oleng ke kanan, ia mengulurkan tangannya dan menopang dagu meyhan.

Rayan tersenyum, ternyata cewek itu lelah menunggu sampai tertidur. Ia mencolek pipi meyhan dan berbisik di telinganya. "Woi bangun...mau pulang gak lu? ".

Meyhan membuka matanya perlahan, ia menguap dan menatap rayan dengan wajah mengantuknya. "Udah selesai? "

"Iya, ayo pulang"

"Gue laper, capek nungguin lo".

"Makanya gue bilang pulang duluan"

"Gue takut"

Heal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang