39.🌤

78 3 0
                                        


Sebulan berlalu namun hubungan shaka dan ririn rasanya semakin renggang. Setelah shaka membentak ririn hari itu, cewek itu mulai berubah sedikit demi sedikit.

Shaka dapat merasakan perubahan sikap ririn itu. Ririn sekarang jadi sering menghilang tanpa kabar dan juga saat ia mencarinya ke kelas, cewek itu juga selalu tidak ada.

Namun shaka tidak ingin berpikiran aneh aneh dulu, ia mempercayai ririn. Mungkin ririn mempunyai kesibukan lain maka dari itu jadi sering lupa mengabari dirinya.

"Ririn! ".panggil shaka, setelah seminggu tanpa kabar akhirnya ia bertemu dengan ririn. Memang terdengar aneh padahal satu sekolah tapi jarang bertemu.

"S.. Shaka?!! Kau ngapain disini?! ".tanya ririn, terlihat panik. Ia lalu menghampiri cowok itu.

"Sengaja, aku nunggu kamu".katanya sambil tersenyum, tangannya lalu melingkar di pinggang ramping ririn. Ia tersenyum dan hendak mencium cewek itu namun di hentikan.

"Kenapa?, aku kangen".kata shaka, ririn menggeleng lalu tersenyum.

"Gak, aku gak mau cium".sautnya.

"Kenapa?, biasanya kamu selalu minta duluan"

"Eummm itu... ".ririn menggaruk alisnya, ia lalu menggeleng lagi. "Iya deh iya deh, sini cium".ia mengecup pipi shaka.

Senyum di wajah shaka seketika terbit. "Lagii... "

"Udahh, sekarang kamu pulang duluan ya".ucapnya terdengar tergesa-gesa.

"Aku kan mau pulang bareng kamu, aku nunggu kamu disini buat ngajakin pulang bareng".

"Aku gak bisa pulang bareng kamu hari ini".

Shaka menaikan alisnya bingung. "Kenapa?, kamu mau pulang bareng temen? ".

Ia mengangguk. "Hooh, hari ini aku mau kerja kelompok di rumah temen".katanya namun terdengar sedikit panik.

Shaka heran, sebenarnya cewek ini kenapa terlihat sangat gelisah. Matanya juga tak henti-hentinya menatap kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu.

"Ririn, kamu gak papa? ".

"H... Hah?? ".ririn gelagapan. "Enggak, aku gak papa kok sayang".

"Wajah kamu kenapa gelisah gitu? ".shaka mengelus pipi ririn. "Kamu kenapa sayang?, ada yang ganggu kamu? ".

"Enggak kok... Udah sana kamu pulang duluan".ririn mendorong shaka untuk pergi. "Nanti aku kabarin kalo udah nyampe".

Tangan shaka menghentikan ririn yang mendorongnya, ia meraih tangan cewek itu. "Kamu gak pernah ngabarin aku... "

"Udah dua mingguan kita gak pernah chating dan aku jarang ketemu kamu padahal kita satu sekolah".katanya, wajahnya mulai serius.

Ririn gelisah. "I.. Itu karna aku sibuk sayang".katanya."maafin aku ya... "

"Sesibuk apa sampai kamu gak pernah balas chat aku?, Sesibuk-sibuknya kamu pasti bisa lihat hp sebentar kan? ".

Ririn menghela nafas. "Kamu kenapa sih?, udah bilang aku sibuk masa kamu gak ngerti??, sekarang kamu ngajak aku berantem".

"Aku gak ngajak kamu berantem, aku cuma nanya aja. Apa kesibukan kamu sampai gak bisa ngabarin aku? ".

"Kamu lagi nyembunyiin sesuatu dari aku hah? ".ririn tersentak, wajahnya tiba-tiba berubah kesal.

"Kamu ini kenapa sih suka nuduh aku yang enggak enggak?!!! ".

"Siapa yang nuduh??, aku cuma nanya kamu lagi nyembunyiin sesuatu gak? ".

Heal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang