Rayan melihat ke arah penonton, matanya kesana kemari mencari seseorang. Ia menghela nafas, mana mungkin meyhan akan datang menontonnya.
Apalagi meyhan sekarang takut keluar sendirian, dia pasti sedang sibuk dengan kak irma. Butuh waktu juga untuk menyembuhkan meyhan.
Rayan melirik denya yang sedang memakai sepatunya dengan santai. Ia lalu menepuk bahu cowok itu dan tersenyum.
"Pokoknya kita harus menang sekarang".ucapnya."gue gak mau buat meyhan kecewa".
Denya tersenyum. "Yoi broo".
***
"Wahh kayaknya shaka udah makin membaik ya sekarang".kata irma, wajahnya begitu senang. "Akhir akhir ini kamu dapat kambuh lagi gak? ".
"Hmm udah enggak".jawab shaka.
Irma mengangguk pelan. "Kalo selama sebulan ini lagi kamu gak kambuh lagi, ini berarti kamu udah sembuh! ".katanya.
Mendengar itu membuat shaka sangat senang. Ia lalu segera beranjak dan pamit pada kak irma. Tak sabar ia memberitahu kabar ini pada orang yang selama ini membantu dirinya.
Shaka keluar dari ruangan kak irma, ia mengambil hpnya dan segera menghubungi orang itu. Ia juga baru ingat akhir-akhir ini dia tidak berkomunikasi sama sekali dengannya.
Langkah shaka terhenti saat melihat siapa di depannya. Cowok itu memasukan hpnya dan segera mendekat.
Namun orang itu malah berbalik dan menjauh.
"Meyhan! ".panggilnya.
Langkahnya seketika terhenti, tangannya terkepal dan ia sama sekali tidak menoleh ke belakang.
"Apa lo kesini karna tau ini jadwal gue periksa? ".tanya shaka, wajahnya terlihat begitu bahagia. Tak sabar dirinya mengatakan hal ini pada meyhan.
"Mey, sebenarnya gue... ".ia menjeda omongannya. Ia jadi teringat jika dirinya sudah sembuh maka meyhan akan menjauh lagi. Entah kenapa hati shaka sedikit berat melepaskan meyhan. Ia tidak ingin meyhan bersikap dingin lagi padanya.
Apa dia lebih baik diam saja? Dan membiarkan meyhan lebih lama bersamanya.
"Gue... ".shaka menggeleng, ia lalu tersenyum menatap meyhan. "Lo mau mampir ke rumah gue gak?, kebetulan tante asih kemarin ngasih kue bolu, gue gak mau makan sendirian".
Meyhan berbalik. "Kenapa gue harus kesana? ".tanyanya dengan suara datar.
Shaka terdiam sesaat melihat respon meyhan itu. "Y... Ya?, kan lo biasanya gitu... "
"Gak lagi, lo kan udah sembuh".
Shaka melebarkan matanya mendengar itu, dari mana meyhan tau bahwa shaka sudah sembuh? Siapa yang memberitahu gadis itu?
"Gimana lo bisa ta—".
"Kak irma".meyhan menghela nafas. "Kak irma temenan sama kakak gue dan gue punya nomornya... "
"Gue sengaja minta dia ngasih tau perkembangan lo, dan tadi dia bilang lo udah sembuh".
Shaka menggeleng. "Gak, gue belum sembuh! ".ia mendekati meyhan dan meraih tangan cewek itu namun segera di tepis. "Mey, gue masih belum sembuh banget... "
"Sebulan lagi, itu gak bakalan berat buat lo kan? ".ia tersenyum miring. "Lagi pula lo udah gak butuhin gue lagi...".
"Lo gak butuh pelukan gue, udah ada cewek lo kan yang sentiasa ngasih pelukan sekarang? ".
Shaka terdiam. "Cewek?... "
"Ririn... ".ucap meyhan, suaranya mulai bergetar namun dirinya masih menahan agar air matanya tak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me
Teen FictionIni adalah kisah meyhan si cewek gamon yang akhirnya bertemu dengan mantannya kembali! Mas 'S' mantan pacarnya waktu smp, orang bilang kisah cinta waktu smp cuma cinta monyet saja tapi siapa sangka meyhan akan seserius itu menyukai dia!?, sampai-sa...