"Meyhan itu milik gue!! ".ucap wira, ia lalu mendekati rayan dan ingin menarik meyhan namun langsung di tepis oleh rayan.
"Dih siapa bilang, meyhan itu punya emak bapaknya... Lu siapa dih ngaku ngaku".ucap rayan sambil mendorong wira menjauh. "Meyhan aja gak kenal sama lo".
"Lo kalo suka sama orang jangan kayak gini caranya, lo keliatan nyeremin... Mana ada orang yang mau suka sama lo kalo gini cara pdkt nya".
"BACOT LO, SINI BAWA MEYHAN!! ".Tiba-tiba wira menyerang, kuku wira berhasil menggores pipi kiri rayan, cowok itu tidak tinggal diam. Ia membalas wira.
Rayan mendorong wira sampai tersungkur ke tanah, ia lalu menindihnya dan mulai mendaratkan pukulan bertubi-tubi kepada wira.
Wira tak menyerah, ia masih berusaha menyerang balik. Ia mengambil batu di sampingnya dan langsung memukul kepala rayan dengan batu itu sampai mengeluarkan darah segar.
Ia tertawa dan tampak puas melihat rayan terluka. Wira ingin memukul rayan dengan batu lagi namun tangannya di hentikan seseorang.
Ia menoleh ke samping melihat cewek yang sedang menatap tajam ke arahnya. Rayan tersenyum,ia lalu berdiri dan membiarkan pia yang mengurus sisanya.
"Berani lo main main sama temen gue hah?!, lo mau gue sunat lagi kah??? ".ucap pia lantang, ia langsung menarik kerah baju wira dan mulai mendaratkan tamparan keras di kedua pipi cowok itu.
Tak hanya itu, ia langsung menendang titik lemah cowok itu. Wira langsung tersungkur lemas di tanah.
"S... Sialan... ".
"Nah gimana rasanya?, udah enak tuh titid lu?? ".tanya pia. "Gue peringatin sekali lagi sama lo ya, kalo berani ganggu temen gue lagi mungkin gue bakalan potong potong tuh titid lo terus gue kasih makan lele".
"Paham gak lo hah?! ".
Di sisi lain, meyhan terduduk di tanah. Ia masih sangat terguncang dengan kejadian barusan. Keringatnya bercucuran dan tangannya masih gemetaran.
"Mey, lo gak luka kan?...sini sini gue lihat".rayan menghampiri meyhan.
Ia menekuk bibirnya ke bawah, matanya mulai berkaca-kaca. "Yang luka itu lo bego! ".ucapnya sambil menangis begitu keras. "Sakit ya... Sakit??... Pasti sakit kan... Maaf... Maafin gue".ia menangis tersedu-sedu.
Rayan menggeleng. "Enggak, gue gak kenapa napa kok, gak sakit... "
"Lu bohong... Jelas jelas itu luka lo parah... Lo berdarah".meyhan mengambil sapu tangan di tasnya dan mengelap darah rayan. "Gara gara gue... Maaf... Maafin gue... ".
"Enggak lo gak salah".rayan menyeka air mata meyhan dan berusaha menenangkan cewek itu.
"Gue salah... Gue salah.. Maaf"
"Gak mey, meyhan lihat gue... Lo gak salah oke?...gue gak kenapa napa. Ini gak sakit kok, lo sendiri gimana? Ada yang luka hm? ".rayan memegangi pipi meyhan agar mau menatapnya, cewek itu masih menangis.
"Gak gak, lo gak boleh nangis... Udah hampir empat kali lo nangis depan gue. Gue gak suka liatnya".cowok itu menarik kepala meyhan ke pelukannya.
"Gue takut yan... Dia tadi... Dia tadi mau..."
"Iya iya, sekarang gak papa... Udah ada gue oke?. Gak usah takut lagi".rayan mengelus pelan rambut meyhan. Ia lalu menoleh ke arah pia yang tampak sudah selesai mengurus cowok gila itu.
Pia menghampiri mereka. "Mey, udah kok.. Udah beres".ucapnya sambil mengelus kepala meyhan pelan. "Sorry ya gue ninggalin lo tadian".
***
Seminggu setelah kejadian itu berlalu namun meyhan masih was was orang itu kembali mengganggu nya.
Ia sekarang selalu berangkat bersama pia ataupun rayan, ia takut berpergian sendirian. Akun instagram nya langsung meyhan privat dan pia menyuruh meyhan mengganti nomornya agar tidak di teror orang itu lagi.
"Temen gue kenal sama nih cowok, katanya dia emang rada rada... Di kelas orangnya pendiem tapi kadang katanya suka ngamuk gak jelas gitu".kata pia, ia menarik kursi dan duduk di samping meyhan.
"Emang gila nih cowok, meyhan mulai sekarang harus di jaga terus".kata rayan di beri anggukan setuju pia.
Meyhan hanya diam, setelah kejadian itu ia jadi jauh lebih pendiam. Pia dan rayan khawatir dengan keadaan meyhan sekarang ini.
" gue ada les pulang sekolah nanti, hari ini lo pulang sama rayan dulu ya? ".pia menepuk bahu meyhan.
Cewek itu hanya mengangguk.
Rayan menggaruk pelipisnya. "Anu, gue minggu depan ada pertandingan jadi harus latihan nanti".
Meyhan menggeleng. "Gak masalah, gue tungguin".ucapnya.
"Tapi nanti latihannya lama, bisa sampai sore".
"Gak, gue gak mau pulang sendirian. Pokoknya gue tunggu! ".kata meyhan, wajahnya terlihat panik.
Rayan menghela nafas. "Yaudah deh kalo gitu".
"Apa gue hari ini gak les aja?, gue nganter meyhan pulang".
"Gak gak, ntar nyokap lo marahin lo bolos les lagi. Meyhan biar gue yang urus udah".kata rayan.
Pia mengangguk."yaudah deh kalo gitu".
Meyhan duduk di pinggir lapangan, menonton rayan dan teman temannya sedang latihan. Cewek itu tampak bosan menunggu rayan selesai latihan.
Ia ingin pulang, ia lapar namun ia takut pulang sendirian. Bisa saja nanti ia di cegat lagi oleh orang itu. Meyhan menghela nafas dan memejamkan matanya.
"Loh, kok belum pulang dek? ".tanya seseorang. Meyhan membuka matanya dan menoleh ke samping.
Matanya yang tadi mengantuk seketika melek saat melihat kak denya tepat berada di sampingnya. "Ahh itu... Gue lagi nungguin rayan".
"Ohh ceweknya rayan ya? ".
"B.. Bukan kak, kita temenan dan janji bakalan pulang bareng gitu".kata meyhan, sedikit terkejut mendengar ucapan denya tadi.
Cowok itu mangut-mangut. "Masih lama loh ini latihannya, yakin lo kuat nunggu? ".
"Iya kak, gak papa".
Denya menarik sudut bibirnya. "Gila si rayan, dimana dapet cewek se setia ini nungguin dia".ucapnya.
Meyhan tersentak, wajahnya seketika memerah. "H-hah? ".
"Lo minggu depan harus nonton pertandingannya si rayan ya, kasih dia semangat supaya tim basket sekolah kita menang".kata denya.
Meyhan tertawa hambar dan mengangguk. "Gue usahain kak"
Denya lalu ikut duduk di samping meyhan sambil meminum airnya. "Rayan tuh jago banget mainnya, dia sih yang selalu gendong tim basket kita sampai menang terus"
"Kak denya juga jago kok".
Denya terkekeh. "Ya emang sih, tapi kemampuannya rayan jauh lebih jago dari pada gue. Bersyukur banget sekolah kita punya anak basket sejago rayan"
"Hampir tiap pertandingan sekolah kita selalu bawa juara"
Meyhan mengangguk setuju. Walaupun rayan ini orang yang menyebalkan, jarang membuat pr dan selalu rusuh di kelas. Dia juga murid berprestasi di sekolah, ia terkenal karna jago bermain basket dan selalu menang di setiap pertandingan.
"Gue juga bangga bisa temenan sama rayan".meyhan tersenyum.
"Cuma temenan doang? ".denya tertawa. "Gak mau lebih?".
Next-
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me
Novela JuvenilIni adalah kisah meyhan si cewek gamon yang akhirnya bertemu dengan mantannya kembali! Mas 'S' mantan pacarnya waktu smp, orang bilang kisah cinta waktu smp cuma cinta monyet saja tapi siapa sangka meyhan akan seserius itu menyukai dia!?, sampai-sa...