..
.
Kedua netra foxy nan indah milik Orion perlahan terbuka, sang empunya nampak mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatanya dengan cahaya dari lampu kamar rawatnya, dan anehnya itu malah terlihat sangat menggemaskan. Setelah penglihatannya semakin jelas meski terlihat sayu, Orion mengedarkan pandangannya menatap sekeliling.
"Yah lagi lagi disini.." gumamnya lirih saat mengetahui dimana tempat ia berada sekarang.
Orion menatap ke arah kaca besar yang kini sudah berubah menjadi gelap di khiasi dengan gemerlap cahaya dati kota, sungguh menyuguhkan pemandangan kota di malam hari yang terlihat sangat indah. Ah nampaknya Orion sudah tertidur cukup lama, seingatnya saat masih bagun tadi matahari masih bersinar terang sebelum semuanya tiba-tiba menjadi gelap seketika dan ia tak ingat apa yang terjadi setelah itu.
Orion kembali mengedarkan pandangannya hingga ia sadar bahwa tak ada siapapun di ruangan ini, hanya dirinya seorang diri. Namun Orion mengerjapkan kedua netra foxy nya beberapa kali kala melihat seseorang yang saat ini tengah duduk di single sofa yang letaknya dekat dengan kaca besar itu.
"T-tante siapa?"
Seseorang yang Orion lihat itu mengenakan gaun putih panjang, rambutnya panjang sepunggung dan anehnya seseorang itu terlihat sangat cantik. Tunggu, cantik? Apa Orion tak salah lihat? Seseorang itu atau wanita yang Orion lihat itu tak menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut Orion, yang ia lakukan hanya tersenyum manis pada si bungsu Nataprawira namun entah kenapa hal itu malah membuat bulu kuduk Orion meremang.
"T-tante?" panggil Orion lagi, kini ia mulai sedikit ketakutan, jangan-jangan seseorang itu adalah salah satu 'penunggu' di rumah sakit ini, pikirnya.
Tapi anehnya jika memang iya sang wanita tersebut adalah salah satu 'penunggu' di rumah sakit ini, kenapa wanita itu terlihat sangat cantik sekali meskipun rona wajahnya sangat sangat pucat, seperti orang yang sudah mati.