Suasana di ruang keluarga kian menegang, Sammy dan Gibran hanya bisa terdiam, Nadine yang terus menangis, Arsen dan sang istri yang nampak linglung menatap tak mengerti pada seluruh anggota keluarganya, eyang Ratih yang terlihat sangat shock serta ke-empat anak Gibran yang hanya bisa termenung.
"Jawab Sammy kenapa kamu diem aja?! Jawab kalau Orion bukan anak kamu! Orion anak aku, Sammy!" pekik Nadine yang tak hentinya menangis dan menampik keras kalau Orion bukan anak siapapun kecuali dirinya dan Gibran.
"M-mbak," lidah Sammy terasa kelu sekali, untuk mengucapkan sepatah kata pun rasanya tidak sanggup.
"Mbak, Orion anak kandung Sammy bukan anak kandung kalian," ucap Alice.
"Diam kamu Alice!" Nadine beranjak dari duduknya, "ORION ANAK AKU, ANAK AKU!" bentaknya, Gibran yang melihat itu pun ikut beranjak dan merangkul pundak sang istri.
"Tenang Nadine, kamu harus tenang," ujarnya.
"Tenang?! Disaat mereka mau nyakitin anak kita kamu bilang aku harus tenang? JELASIN GIMANA CARANYA BIAR AKU BISA TENANG GIBRAN HA?! hiks.. Orion anak aku, anak kita hiks.. A-adek anak kita kan Gibran hiks.." Nadine sedikit menenang saat Gibran memeluknya.
"Iya iya Orion anak kita," bisik Gibran seraya membawa sang istri untuk duduk kembali.
"Orion anak kita hiks..anak aku Gibran hiks," tangisan Nadine mulai melemah membuat ke-empat anaknya yang melihat itu pun jadi tidak tega, begitu pun dengan Arsen dan Angel yang menatap Nadine dengan sedih.
"Dari mana tante tau kalau Orion anak om Sammy?" Alaska yang sejak tadi diam pun akhirnya mengeluarkan suaranya, ia berbicara tanpa menatap Alice.
Sebelum menjawab Alice menunjukan senyum miringnya sedikit, seolah-olah ia tersenyum miris pada dirinya sendiri, "hari itu, tepat saat mbak Nadine akan melahirkan, wanita selingkuhan Sammy juga melahirkan di rumah sakit yang sama."
Semuanya menatap Alice serius tak lupa dengan tatapan terkejut mereka, namun hanya Sammy yang memalingkan wajahnya saat sang istri mulai bercerita.
"Saat itu aku liat Sammy dan mas Gibran di taman rumah sakit berdua, mereka lagi ngobrolin hal yang keliatanya serius, sampai mereka pergi dari sana dan aku ikutin, t-tapi..
Tapi anehnya Sammy berjalan berlawanan arah dengan mas Gibran dan akhirnya aku ngikutin Sammy dari belakang. Di ruang bersalin lantai 4 rumah sakit, tepatnya di ruang persalinan wanita itu aku juga liat papi ada disana, karena aku penasaran akhirnya aku nanya sama suster yang keluar dari ruang persalinan itu, aku tanya siapa yang melahirkan dan suster itu menjawab.." Alice menghentikan sejenak ucapannya lalu menatap Sammy dengan sangat serius.
"Suster itu bilang kalau wanita yang sedang melahirkan di dalam sana adalah istri dari seorang suami yang bernama Sammy Nataprawira."
DEG!
"Nggak! Ga mungkin! Orion anak aku! Anak aku Alice! Sammy mungkin selingkuh tapi Orion anak aku hiks..anak aku," isak Nadine yang berusaha untuk terus membantah apa yang di ucapkan oleh Alice.
"Mbak harusnya sadar kalau mas Gibran selama ini bohong! Tes DNA yang mas Gibran kasih ke kalian semuanya palsu! Anak itu anak Sammy dan selingkuhannya! Dan asal kalian tau 10 tahun yang lalu, saat Orion dan papi kecelakaan, Sammy lah yang mendonorkan darahnya untuk Orion bukan Gibran!" ucap Alice.
Nadine tetap menggeleng tak percaya, begitu juga dengan yang lainnya.
"Tante pasti bohong, iya 'kan? Tante bohong," lirih Kavin.
"Gibran jawab aku hiks, Orion anak kita 'kan? Orion bayik kecil aku 'kan? jawab Gibran hiks, apa yang di ucapkan oleh Alice semuanya bohong 'kan? Please Gibran, aku mohon hiks, bilang kalau Orion anak kita Gibran hiks.." Nadine memukul-mukul pelan bahu Gibran yang hanya bisa terdiam.