20

1.5K 283 126
                                    

Zayn dan Satya -sang teman lama- kini tengah berjalan-jalan di salah satu pusat perbelajaan terbesar di Jakarta. Kemarin, mereka sempat mengobrol lewat chat untuk bertemu atau sekedar mengopi bersama melepas rindu setelah lama tak jumpa, dan mereka pun memutuskan untuk bertemu di mall saja sekalian berbelanja sepatu keluaran terbaru untuk Zayn, juga Satya. Saat ini keduanya tengah berjalan menyusuri beberapa toko yang ada di mall tersebut.

"Nyari tempat makan yuk? Gue laper banget nih Zayn," ucap Satya membuka obrolan seraya merangkul pundak Zayn.

"Oke deh, gue juga laper. Mau makan dimana, Sat?" tanya Zayn.

"Restoran abang lo aja gimana? Abang lo buka salah satu cabang restorannya di mall ini 'kan?" jawab dan tanya Satya.

"Ohiya, kuy dah siapa tau bisa gratis hahaha," jawab Zayn diiringi dengan tawanya.

"Nah mantap tuh, gue suka gratisan haha, duh ga adek ga kakaknya suka banget traktir sih."

"Adek? Maksud lo, Rion?" tanya Zayn dengan kedua alisnya yang mengernyit heran.

"Iya lah siapa lagi! Lo tau ga kalau Orion hobby banget traktir dua bocah tidak ada akhlak?" jawab Zayn.

"Siapa dah? Jangan bilang adek gue bergaol nya sama preman kampus?!" pekik Zayn heboh.

"Ya kagak lah anjir! Maksud gue dua bocah tuh si Renja sama si Naren," imbuh Satya santai.

"Oh, kalau mereka sih gue mah udah ga aneh lagi, adek gue emang gitu Sat suka royal kalau masalah pertemanan, kayanya adek gue kalau di suruh bayarin biaya kuliah Renja sama Naren mah pasti mau-mau aja."

"Iya bener banget anjir, Zayn! Tuh ya dua bocah minim akhlak masa tiap ke kantin di traktir mulu sama Orion! Mana kalau di kantin suka ngambil gorengan 5 bayarnya cuma 3!"

"Hahaha ada ada aja, tapi gapapa lah Sat biar pertemanan mereka lebih erat dan berwarna, kasian adek gue ga pernah punya temen, sekalinya punya temen ya walaupun dua tapi Orion rela lakuin apa aja biar temen-temennya seneng dan bahagia, juga nyaman temenan sama dia."

"Hmmmm i see, tapi lo tenang aja Zayn, gue yakin sih si Renja sama si Naren temenan tulus sama Orion! Meskipun dua-duanya sedikit membawa pengaruh negative tapi gapapa lah kan Orion juga dah gede!"

"Iya gue percaya sama mereka, lagian Renja sama Naren kan anak orang kaya juga, bahkan orang tua mereka kolega bisnis ayah gue, temenan lagi. Ga mungkin kan mereka manfaatin Orion? Dan ya meskipun adek gue udah gede jangan di racunin bokep juga ya anjing!"

"Hehehe santuy, dikit doang kok."

"Jangan maen-maen! Lo mau gue lurusin ususnya ha?!" ancam Zayn galak.

"Ampun bang jago, bercanda doang, sensi amat lu, gue tiup juga paru-paru lo, Zayn!" sewot Satya.

'Duh jangan sampe si Zayn tau kalau adeknya udah tau bokep dan coli, anjir bisa bahaya:('


Zayn dan Satya berjalan dengan santai menuju lift, namun langkah Satya tiba-tiba terhenti membuat langkah Zayn juga ikut terhenti dan menatap sang teman dengan heran.

"Kok berhenti, Sat? Ada apa? Ada yang ketinggalan?" tanya Zayn.

"Tunggu deh, Zayn."

"Kenapa?"

"Ngomong-ngomong soal Orion, itu adek lo bukan sih?" ucap Satya seraya menunjuk ke arah depannya.

Zayn pun melihat ke arah yang di tunjuk oleh Satya, dan kedua bola matanya membulat seketika saat melihat apa yang dimaksud oleh Satya tadi.

"IYA ITU ADEK GUE ANJIR!" pekik Zayn.

Lantas tanpa menunggu lagi Zayn langsung berlari menghampiri seseorang yang sepertinya mirip dengan adik bungsunya, diikuti oleh Satya yang ikut berlari mengekor di belakang Zayn.

HE IS ORION [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang