48.☘︎

135 23 28
                                    

Sunoo tersenyum melepaskan pelukan Sunghoon.Matanya menatap wajah tampan sang kekasih yang tersenyum begitu manis dengan tangan mengusap dahinya.

"Kau tidur dengan cukup?"

"Seperti biasa." Sunoo tahu Sunghoon mengkhawatirkannya dan tak ingin dirinya menjadi kelelahan.Beberapa kali laki-laki itu memintanya untuk memeriksakan apakah dirinya hamil atau tidak,tapi Sunoo selalu menolak.Jujur saja Sunoo tak akan pernah ingin hamil.Prinsipnya akan tetap sama dan tidak akan berubah meskipun dirinya yang sekarang bersama Sunghoon.

"Kau sudah makan?" Sunoo memegang tangan itu membuat alis Sunghoon terangkat sebelah menatapnya bingung.Namun detik selanjutnya Sunghoon tertawa pelan karena Sunoo yang memeluknya lagi.Entah karena apa Sunoo jadi lebih sering memeluknya dan kerap mengatakan maaf secara tiba-tiba tanpa alasan yang membuatnya bertanya-tanya.Namun Sunghoon mengesampingkan semua pikirannya karena merasa paham jika mungkin saja Sunoo butuh pelukan dan sandaran pada saat sulit.Mungkin Sunoo sedang merasa sulit saat ini,memikirkan keadaannya yang hamil atau tidak.

"Maafkan aku karena bersikap buruk akhir-akhir ini." Sunoo sadar dirinya selalu menjadi sensitif ketika Sunghoon membahas tentang masalah kehamilan hingga membuatnya kerap berbicara ketus dan sering memancing perdebatan diantara mereka.Sunoo hanya ingin Sunghoon tidak membahas hal itu karena sejatinya Sunoo tak ingin hamil dan tak ingin sama sekali memikirkan hal tersebut.

"Aku akan memeriksakannya bersamamu."

Sunoo melepaskan pelukannya,berjalan pergi ke kamar untuk mengambil mantel dan tas.Mungkin memang akan lebih baik memeriksakannya dengan segera daripada terus menghindar dan tidak menemukan kepsatian yang jelas.

Sunghoon mengantarnya ke Klinik kandungan,menunggunya dengan tenang dan berkali-kali menenangkannya.Sunoo bisa membaca jika Sunghoon sedang mencoba membujuknya untuk menerima semua yang terjadi nanti.Sunoo tahu Sunghoon mencoba membuatnya mau memiliki anak jika seandainya hasilnya adalah positif.Namun ternyata Tuhan berpihak padanya dan mengabulkan doa seorang pendosa dibandingkan doa laki-laki baik seperti Sunghoon.

Sunoo tidak hamil.Rasa mual dan cemasnya beberapa hari belakangan ini hanya karena terlalu lelah dan kerap telat makan karena terlalu sibuk.Ada rasa kecewa yang tertangkap jelas dari raut Sunghoon,tapi bibir laki-laki Itu tersenyum memeluknya sebentar sebelum menatapnya lembut.

"Untuk kedepannya,jangan terlalu lelah lagi."

Mengangguk pelan,Sunoo menatap ke arah lain.
"Aku ingin langsung pulang,Hoon."

Tak ada yang bicara,Sunghoon berjalan mengikuti Sunoo yang sudah lebih dulu melangkah menuju mobil.Disaat yang bersamaan sebuah mobil hitam memasuki parkiran membuat langkah Sunoo terhenti sebelum mengambil arah berbeda untuk menghindar.

Sunghoon melihat bagaimana Sunoo seakan terpaku melihat dua orang yang baru saja turun dari mobil di sebelah mereka.Matanya menyipit melihat dari dalam mobil Jake dan Jungwon yang tampak canggung menatap Sunoo.Perut wanita muda itu rata dibalik gaun putih yang dikenakan.Sunghoon tidak terlalu tahu tentang pasangan baru Jake karena memang dia tak terlalu ingin tahu tentang hal itu.Selain Sunoo yang tidak pernah bercerita padanya,Sunghoon juga tak pernah mendengarnya dari karyawan butik atau orang-orang yang dekat dengan Sunoo.Hanya Soobin yang pernah mengatakan sekilas,dan itu hanya sebatas hal umum yang juga sudah dia ketahui.

Sunghoon sedikit menyesal kenapa lebih dulu masuk ke dalam mobil karena sekarang dia tak bisa menyelamatkan Sunoo dari situasi yang begitu canggung.Ingin keluar dari dalam mobil rasanya terkesan berbeda dan mungkin akan terlihat kentara.Jadi Sunghoon hanya melihat bagaimana Sunoo membalas senyuman Jungwon dengan tipis.Entah apa yang mereka bicarakan tapi setelah itu Sunoo melangkah masuk dengan wajah yang tak terbaca.

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang