47.☘︎

139 26 17
                                    


Menjelang sore,pikiran Sunoo menghilang di penghujung siang.Matahari membawa serta masalah hidupnya dalam sesaat dan akan kembali ketika hari dimulai esok pagi.Kebetulan dan kejadian yang membuatnya tak bisa tidur dengan baik akhir-akhir ini begitu mengganggunya.Benci dan cinta.Itu hanya dua kata yang tidak bisa diyakinkan meskipun begitu jelas dirasakan.Yang Sunoo tahu akan tetap ada kemunafikan di antara keduanya.Tidak ada yang tulus dan benar-benar baik di dunia ini,kecuali dia manusia yang tidak tahu apa-apa.

Masa lalu maupun masa yang akan datang bukanlah hal yang penting untuk dipikirkan.Kesetiaan seseorang tidak menjamin akan adanya kebahagiaan.Bila saja seseorang tidak serakah,maka apa yang mereka inginkan tidak akan tercapai.Jadi,keserakahan adalah bentuk usaha untuk menggapai keinginan.Pasti dan jelas seperti dirinya yang mencoba meraih kebahagiaannya kembali.

Sweater tebal putih dikenakan.Celana pendek di pangkal paha tenggelam tak terlihat kecuali ketika tangan itu diangkat membawa serta sweater ke atas.Kaki telanjang tanpa alas berdiri di belakang jendela yang dibiarkan terbuka.Mengizinkan angin dan udara dingin dimusim salju masuk menyapa.Masih lama untuk berakhir karena musim semi belum waktunya tiba.

Wajahnya lurus ke depan,kedua tangan memegang mug putih dengan titik dua dan sebuah garis lengkung membentuk senyum tepat pada sisinya.Sunoo menikmati apa yang ada dalam hidupnya walau kekacauan tak henti menyapanya.Seakan tak bosan memberikan rasa sakit padanya yang memang seharusnya merasakan karma.Namun siapa yang perduli? Sunoo hanya ingin menikmati kebahagiaan yang ia miliki tanpa mau melihat kesalahannya pada masa lalu.Jika dulu ia masih menangis memikirkan kesalahan dan penyesalan itu,kini ia tak ingin ambil pusing.Sunghoon benar,semua orang berhak bahagia.

Sunoo tak mengalihkan atau melirik ketika suara kenop pintu dan langkah kaki terdengar.Ketukan pelan sendal dan lantai semakin mendekat.

"Belum mandi?" Ada nada terkejut dalam pertanyaan yang dilontarkan Sunghoon.Bibir Sunoo melengkung,tubuhnya berbalik melihat Sunghoon sudah sangat rapi dengan kemeja santai berlengan pendek dan celana panjang.

"Kenapa belum mandi?" Sunghoon kembali bersuara seakan protes melihat Sunoo yang belum bersiap sama sekali untuk pergi.Mereka mangambil hari libur untuk pergi bersama Soobin dan Leo hari ini.Awalnya mereka hanya ingin pergi berdua tapi tiba-tiba Sunghoon mengatakan akan membawa Leo.Soobin tak masalah jika Leo pergi bersama keduanya namun anak laki-laki itu tidak ingin ikut kecuali sang ibu juga ikut serta dan akhirnya mereka akan pergi berempat.

"Aku sudah mandi." Berjalan membuka lemari diikuti dengan Sunghoon yang tertawa pelan ketika sadar bahwa Sunoo hanya belum mengganti baju.

"Mereka sudah datang?" Mengambil celana panjang linen dan blouse merah muda.Matanya menatap sebentar wajah Sunghoon sebelum berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

"Biar kita yang jemput ke sana." Sunghoon baru menjawab saat Sunoo keluar dengan baju yang sudah diganti.Matanya memperhatikan Sunoo yang berjalan ke meja rias.Menata rambutnya untuk diikat tinggi dengan tali hitam.Kemudian berbalik menatap Sunghoon yang duduk di tepi ranjang dengan ponsel di tangan.Sepertinya sedang menghubungi Soobin agar tidak menunggu lebih lama nantinya.

"Leo baru bangun." Sunghoon memasukkan ponsel ke dalam saku.Melihat Sunoo yang sudah siap dengan tas yang ditenteng.Lebih santai karena mereka hanya akan pergi menikmati pemandangan laut hari ini.Mungkin dia dan Leo yang akan bermain air,Sunoo tidak akan mau bergabung.

"Sudah?"

Sunoo mengangguk pelan.Kakinya melangkah mendekat pada Sunghoon.Merangkulkan tangannya pada lengan sang kekasih dengan senyum terulas.
"Ayo!"

______________

Hari ini terasa menyenangkan.Penat di dadanya seakan lepas.Menghabiskan waktu seharian bersama orang-orang yang ia sayang ternyata begitu membekas di hati.Sunoo tidak tahu jika selama ini masih ada orang yang mau berada di sisinya.Masih mau memperhatikannya dan memberikannya kebahagiaan walau dengan cara yang sederhana.

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang