Jam duabelas tepat.Sunoo yang seharusnya ingin menemani Soobin dan menginap disana diantarkan pulang oleh Sunghoon karena Yeonjun bersikeras untuk memintanya pulang dengan alasan Jake tidak ada dan dia akan kelelahan.Saat Jake pulang pasti suaminya akan bingung karena tidak ada Sunoo dirumah.Itulah yang kakaknya katakan.Akhirnya Sunoo pulang,mengucapkan terimakasih pada Sunghoon yang hari ini sudah mengantar jemputnya setelah itu laki-laki dengan sepasang taring manis itu pergi.
Mobil Jake belum ada digarasi,Sunoo berjalan masuk kedalam menenteng tas kulitnya.Sepertinya Jake benar-benar sibuk sampai tidak lagi sempat mengaktifkan ponsel untuk sekedar membaca pesan atau memberinya kabar.Sunoo bergegas langsung kekamar mandi untuk membersihkan diri agar cepat istirahat.
Piyama putih melekat ditubuhnya,rambut cokelat tergerai,Sunoo menyibak hordeng melihat keluar rumah.Sepertinya langit ingin menghabiskan airnya yang sudah terkumpul hingga sejak tadi hujan begitu deras tanpa henti.Kaca jendela diusap dengan telapak tangan,pemandangan diluar sana menjadi lebih jelas karena embun sudah menghilang.
Udara sangat dingin ditambah dengan pendingin ruangan dikamarnya,Sunoo mengusap-usap lengannya pelan masih menatap keluar jendela menunggu seseorang pulang.Beberapa menit kaki beralaskan sendal tidur itu berdiri hingga sebuah mobil masuk dengan lampu menyorot lurus kerumah.Sunoo tak beranjak ditempatnya,menunggu Jake dikamar dengan berbagai pikiran yang ada didalam benaknya.
Kepalanya menoleh melihat kenop pintu diputar dari luar,tubuhnya ia hadapkan kearah sana saat tubuh tinggi dengan kemeja putih dan celana hitam muncul dari balik pintu melihatnya sekilas,menutup kembali pintu sebelum berjalan meletakkan tuxedo dari bahu pada keranjang baju kotor.
"Kenapa ponselmu tidak aktif?" Mata rubah itu memperhatikan Jake yang berjalan kearahnya dengan wajah lelah.Tangannya mengeluarkan ponsel dari dalam kantong menunjukkan layar yang mati.Bibirnya tersenyum tipis.
"Aku kesana kemari mengerjakan sesuatu sampai lupa jika baterai ponselku habis." Sunoo memicing,kedua tangannya yang semula memeluk lengannya sendiri kini terlipat didepan menatap Jake mengintimidasi.
"Kau tidak pernah seperti ini Jake." Sunoo membalikkan tubuhnya kembali pada jendela.Menatap wajah teduh Jake hanya membuatnya tidak bisa marah.Ia hanya merasa kesal karena Jake tidak mengiriminya kabar seharian ini dan tidak bisa dibuhungi tentu saja itu membuatnya marah.
"Aku terlalu banyak perkerjaan Sunoo." Kaki itu mendekat,tangannya terulur,membawa tubuh Sunoo masuk kedalam pelukannya.Mengusap rambut panjang itu beberapa kali sebelum melepaskan pelukannya sembari berujar pelan.
"Maaf,aku benar-benar lupa." Mata Sunoo berkedip,tangannya yang semula terlipat kini bergerak menyentuh kerah kemeja sang suami.Dahinya berkerut ketika mendekatkan wajah,hidungnya mencium aroma berbeda darisana.Entah perasaannya saja atau memang suatu kebetulan.Setiap kali pulang larut Jake selalu memiliki aroma berbeda.Aroma susu.Jake sadar Sunoo menghirup aroma Jungwon yang menempel pada bajunya.Tangannya menyelipkan rambut Sunoo kebelakang telinga sambil tersenyum membuat Sunoo menatapnya diam.Dengan pelan ia memegang tengkuk Sunoo, menarik istrinya mendekat. Sunoo mengerjap menatap kedua mata yang tidak pernah menyiratkan kebohongan,mata cokelat jernih milik sang suami selalu memperlihatkan kepolosan,kelembutan serta kejujuran yang membuatnya selalu salah dalam menerka.Kedua matanya tertutup merasakan lembut bibir Jake menyentuh dahinya dalam beberapa detik sebelum memeluknya lagi.Wajah Jake bersembunyi pada perpotongan lehernya dengan tangan yang turun memeluk pinggangnya yang ramping.
"Soobin melahirkan." Sunoo berujar pelan,Jake terdengar bergumam kecil namun tak mengubah posisi mereka.
"Itu sebabnya aku meneleponmu berulang kali dan mengirim pesan." Tangan Sunoo memeluk tubuh Jake.
"Anaknya sangat mirip dengan Yeonjun,tampan dan sipit." Tersenyum mengingat lagi bayi kakaknya yang begitu lucu dan mungil.Ada perasaan ingin memiliki satu yang selucu itu,namun Sunoo menepis pikirannya sendiri karena mungkin empat tahun atau lima tahun yang akan datang ia baru ingin memiliki seorang bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// Switch
Fiksi Umum~~Entah kebetulan atau takdir ketika seseorang mencintai dua orang secara bersamaan.Anehnya,mereka tidak merasa itu adalah sebuah kesalahan. #JAKE-SUNOO #ENHYPEN Start: Sabtu, 17 Desember 2022 Finish :Jum'at 17 Februari 2023