51.☘︎

277 24 12
                                    


Semua orang mampu meninggalkan apa yang pernah mereka cintai,tapi begitu sulit untuk melupakan sepenuhnya dari dalam hati.Melupakan masa lalu yang sudah menjadi bagian hidup sama halnya dengan melupakan sebagian dari diri sendiri.Bukan hanya kenangan indah yang selalu melintas tapi juga semua kesalahan dan hal buruk yang menghantui perasaan untuk menyesali semua keputusan.

Namun sebisa mungkin semua pikiran itu ditepis menjauh agar tak lagi mengganggu.Apa yang sudah ia putuskan dan sudah ia pilih untuk melangkah pada jalan yang berbeda adalah penentuan untuk dirinya sendiri untuk bahagia atau kembali melakukan hal salah dan menyakiti semua yang terlibat.

Sunoo memang cintanya.Sunoo memang seseorang yang selama ini menggenggam hati serta perasaannya,tapi ternyata rasa cinta bisa beralih dan berganti tanpa bisa dihentikan dan diminta.Kedatangan seseorang membuat semuanya perlahan berubah dan mengalihkannya dari cinta yang sebelumnya utuh menjadi terbagi dan kini benar-benar terganti.Walau sebagian hati masih memberatkannya,namun ia tahu itu hanya sesuatu yang berusaha membuat hatinya bimbang.

Biarkan kesalahan yang pernah ia lakukan berlalu dan menjadi sebuah penebusan.Memang benar adanya bahwa cintanya berubah karena kehadiran Jungwon,tapi ia tak bisa menyalahkan siapapun termasuk dirinya sendiri.Bukankah Tuhan yang mengatur hati dan menentukan tempat untuk berdiri? Kini bukan lagi Sunoo,tapi sudah ada Jungwon yang menjadi rumahnya untuk kembali dari setiap langkah kaki yang bergerak untuk pergi.Jake tak mampu kemana-mana lagi dan tak ingin pergi terlalu jauh karena ia takut kembali tersesat dan tak tahu dimana rumah untuk pulang.

Cukup sekali melakukan kegagalan karena ia tak ingin melukai banyak perasaan.Jungwon bukan yang pertama tapi biarkan ia mencoba menjadi yang pertama dan terakhir untuk wanita itu.

Kini senyum itu merekah melihat sosok itu berlari ke arahnya sebelum menghambur masuk ke dalam pelukan.Tas hitam terjatuh begitu saja.Mantel berwarna cokelat yang dikenakan  tampak sedikit kusut karena pelukan yang mungkin saja terlalu erat.

Jake mensyukuri banyak hal dalam hidupnya meskipun banyak sekali penyesalan yang sempat ia rasakan.Memilih untuk bersama Jungwon merupakan langkah terbaik dan memang menjadi langkah paling baik untuknya.Bukan untuk melihat lagi ke belakang atau mengedarkan pandangan untuk mencari yang baru.Sekarang ia sudah merasa cukup.Jungwon sudah mengisi seluruh kekosongan di dalam hatinya,tidak akan merasa kurang walau ia sadar sepenuhnya Jungwon bukan seseorang yang sempurna.

"Kau harus memanggilku Dokter Yang Jungwon." Wajah itu menengadah,bibir yang tipis tersenyum lebar sembari kedua tangannya melepaskan pelukan dari yang lebih tinggi.

"Yang Jungwon?"

Jungwon menggeleng cepat.
"Harus dengan gelarku." Tambahnya membenarkan membuat Jake tertawa pelan saat tubuh itu menabraknya lagi,memeluknya erat selama beberapa saat kemudian mundur satu langkah menatap dengan penuh harap.

"Ehm,kapan margaku akan berubah?"

Jake melirik ke kanan tepat saat beberapa orang melalui mereka.Bibirnya tersenyum,sedikit membungkukkan tubuh mengambil tas yang tadi terjatuh.

"Kapan?" Jungwon kembali bertanya.Matanya mengerjap merasakan Jake menggandeng tangannya dan membawanya melangkah menuju mobil.Ketika pintu mobil dibuka,tangan Jungwon memeganginya untuk menahan supaya Jake bisa menjawabnya lebih dulu sebelum mereka pergi.Sungguh ia merasa penasaran dengan apa yang kekasihnya pikirkan saat ini.Jungwon ingin Jake menjawab segera.

"Jake-ssi—"

"Segera," Jake tersenyum,menatap kedua mata hitam yang berkilau di bawah terik sinar mentari.
"Kita akan segera menikah,Jungwon."

"Kapan?" Tangannya menarik lengan kemeja itu kuat.Memperhatikan dengan nyaman bagaimana wajah tampan kekasih yang kini sudah berkepala tiga.
"Berikan aku jawaban yang jelas,Jake-ssi."

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang