30.☘︎

121 29 3
                                    

Detik bergerak.Sunyinya malam dipenuhi dengan suara jarum jam dan ketikan pada keyboard laptop.Tengah malam lewat,tepat pukul satu.Sunoo tak bisa menutup matanya barang sedikitpun.Pikirannya terlalu membebani perasaan hingga tak bisa tidur barang sejenak.Rasa kantuk memang menghampiri namun entah kenapa tidak bisa sama sekali baginya untuk terlelap.Jari yang lentik dan panjang terus bergerak mengetik sesuatu dengan tergesah walau terasa lelah.Mata merah dan sembab menatap tajam layar yang bersinar terang didalam ruangan gelap.Lampu kamar padam,sengaja dimatikan barangkali bisa memberikan suasana menjadi tenang.

Duduk pada tepi ranjang memangku laptop,Sunoo tak memikirkan perutnya yang terasa perih.Hanya sarapan pagi yang menjadi isi.Jake sudah membuat pikirannya kacau dalam satu waktu.Kini yang ia pikirkan hanya putaran tentang pengkhianatan dan kemunafikan.Tak ada lagi hal yang ia pikirkan selain dua kata yang sebenarnya tidak ingin ia kenal.Tapi kenyataan pahit justru menghampiri dan kembali menyadarkan padanya bahwa sebelum hal-hal pahit itu datang bahkan dirinya yang terlebih dahulu memulai.Ini adil tapi Sunoo merasakan keadilan ini adalah sebuah kecurangan.Ada yang tahu kenapa? Karena dirinya tak ingin Jake juga melakukan apa yang ia lakukan.Karena Sunoo tak ingin Jake mengkhianatinya seperti dirinya mengkhianati laki-laki itu.

Apapun yang terjadi,Sunoo hanya ingin dirinya yang memegang kendali atas pernikahan dan apa yang akan mereka jalani.

Matanya semakin menajam,perih dan silau menatap layar.Jemari ramping berhenti bergerak.Sangat serius membaca satu persatu yang tertera pada data yang tersusun rapi menampilan deretan nama apartemen mewah yang ada dikota Seoul.Dengan cepat layar berubah menjadi tampilan yang lain.Melihat seluruh data dan semua yang bisa ia ketahui tentang Jake.Tapi sayang hal itu tertutup rapat dengan rapi membuat tangannya meremas kesal.

Menutup mata dengan segenap amarah yang tersisa,matanya mulai meredup.Mematikan layar laptop sebelum menutup dan meletakkan disebelahnya.

Jake belum pulang atau barangkali laki-laki itu tidak pulang ke rumah malam ini.Jarum jam terus bergerak,malam semakin larut.Seharusnya ia bisa menunggu Jake pulang untuk melihat dan ingin tahu apa yang laki-laki itu lakukan.Namun rasa kantuk yang tiba-tiba datang merayap cepat mengambil kesadarannya hingga akhirnya tertidur dengan pulas.

___________________

Jake meremas rambutnya kesal.Kepalanya tertunduk menatap meja kerja dengan mata tertutup merasakan denyut pada pelipisnya yang seakan ingin meledak tanpa ia ketahui.Dering telepon beberapa kali terdengar.Telinganya seakan tak ingin mendengar,matanya tak ingin melirik,terlebih lagi pada jarinya yang tak ingin meraih benda pipih dari sampingnya walau hanya sekedar untuk mengangkat sebuah panggilan.

Semuanya kacau berantakan.Tak terarah sama sekali dan semakin kusut seperti akan semakin sulit untuk dibenahi.Wajah yang lesu terlihat semakin suntuk.Suatu alasan kuat kenapa selama umur hidupnya ia tidak ingin mengonsumsi alkohol.Karena ini dampaknya.Karena ini akibatnya.Fatal dan hancur tak bisa dibenarkan sama sekali.Kebohongan terbesar yang selama ini disembunyikan bukanlah kesalahan terburuk yang pernah ia lakukan.Melainkan menodai seorang gadis polos tak bersalah dengan segala amarah yang di lampiaskan begitu saja dalam keadaan sadar namun dibawah efek alkohol.

Satu hal yang ia sadari.
Ia sudah menyakiti sang kekasih.Ia sudah menyakiti setengah hatinya yang lain dan kini membuat seluruh isinya menjadi terluka.Baik Sunoo maupun Jungwon,semuanya ia sayangi tapi juga ia lukai.

Jake menegakkan tubuh,mengangkat pandangan kedepan.Tangannya mengepal kuat memukul-mukul meja memikirkan semua kesalahannya.Suara dering kembali terdengar membuatnya terkesiap menatap kaget kedepan dengan gerakan tangan yang terhenti memperhatikan seseorang masuk membawa sebuah map biru di tangan.

"Maaf pak,saya sedikit mengganggu." Jake terdiam,menarik nafas cukup dalam sebelum mematikan ponsel yang terus berdering kemudian menatap lagi pada karyawannya dengan tatapan datar namun terdapat perintah untuk orang didepannya menjelaskan sesuatu.

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang