16.☘︎

142 25 9
                                    

Kantong plastik hitam berada dalam genggaman.Satu botol kaca berisikan pil itu diletakkan pada sebuah tas didalam lemari,paling sudut dibalik tumpukan baju yang terlipat rapi.Berharap tidak akan ada yang tahu dimana ia menyembunyikan benda tersebut.Sekalipun ia menangis melihat kemarahan Jake atas pertengkaran mereka namun itu tak membuat Sunoo berniat untuk mematuhi ucapan Jake.Beberapa menit yang lalu semua pil yang membantunya untuk mencegah tumbuhnya janin pada rahimnya kembali ia beli.Ia harus tetap mengonsumsi semua itu secara diam-diam tanpa sepengetahuan Jake meskipun ia tahu Jake akan melakukan hubungan tanpa pengaman lagi untuk selanjutnya.

Selain karir yang ingin ia kembangkan,Sunoo juga tak ingin Heeseung pergi darinya.Merepotkan diri dengan kehadiran seorang anak akan membuatnya kehilangan banyak kesempatan.Tidak bebas dan tentunya ia akan menjadi seorang wanita yang hanya bisa menghabiskan waktu sepanjang hari didalam rumah.Mengurus anak sepanjang waktu dan terbayang begitu sulit hidupnya nanti.

Itu semua butuh kesiapan.Dua tahun masih terlalu cepat untuk memikirkan memiliki anak.Sunoo butuh begitu banyak waktu untuk semua itu.Mungkin jika bisa ia tidak ingin memikirkan untuk memiliki anak didalam hidupnya.Menjadi seorang istri saja dirinya tidak bisa menjadi yang terbaik untuk Jake.Sikap buruknya tentu akan membuat dirinya kesulitan dalam membesarkan anak.Sunoo tahu dia akan menjadi seorang ibu yang tidak becus dan tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anak mereka nanti.

Sunoo tak ingin apa yang sudah terjadi padanya akan terulang kembali pada anaknya nanti.Ia meragukan diri sendiri dan tak memiliki rasa percaya diri untuk hal itu.Karena sekalipun ia merasa ingin akan kehadiran buah hati,pikiran dan hati kecilnya selalu berbisik pelan seakan mengingatkan jika dirinya bukan seseorang yang pantas.Ia tidak akan bisa mengambil tugas itu dengan baik.

Jika boleh memilih,ia akan berusaha untuk menjadi seorang istri yang baik untuk Jake dibandingkan harus melahirkan seorang anak seperti apa yang Jake inginkan.Namun pada nyatanya ia juga tak bisa menjadi seseorang yang baik untuk Jake.

Sunoo memasukkan beberapa pil kedalam mulutnya,menenggak air putih dan menelannya cepat.Meletakkan gelas dengan hentakan kecil menimbulkan suara benturan pada meja makan berlapis kaca.Menunduk dengan kedua tangan bertumpu pada meja memegangi sisi kepala.Matanya tertutup memikirkan banyak hal yang menjadi beban pikirannya akhir-akhir ini.

Beberapa kali ponselnya berdering namun tak sedikitpun ia ingin mengangkat.Notifikasi pesan juga terus terdengar tapi Sunoo memang tak berniat melihat dan bahkan sedang tak ingin menyentuh benda pipih itu.Ia hanya butuh berdiam diri untuk menenangkan pikirannya.

Dering terus terdengar,mata masih terpejam tak ingin terbuka.Merasa kesal pada suara berisik yang membuat kepalanya semakin sakit.Tangannya bergerak meraih ponsel yang sejak tadi tergeletak disana,membaca nama yang tertera pada layar,menarik nafas pelan sebelum ibu jarinya menggeser logo telepon berwarna hijau.

"Maaf mengganggu,tapi seseorang ingin menemuimu dan dia mengatakan ingin membicarakan sesuatu." Suara Haerin terdengar pelan dari seberang sana.Sunoo memegangi pelipisnya menjawab dengan datar.

"Katakan padanya untuk datang besok." Kemudian menutup telepon meletakkan lagi ponsel keatas meja.Namun ponsel kembali berdering membuat rasa kesalnya semakin memuncak.Dengan cepat ia mengangkat dan berteriak marah membuat orang diseberang sana menaikkan satu alis sebelum akhirnya tertawa pelan hingga Sunoo menjauhkan ponsel dari telinga menatap layar ponsel dengan hembusan nafas melihat nama Heeseung disana.

"Tidak ramah sekali berteriak marah padaku." Suara Heeseung kembali terdengar dengan nada santai.
"Kau dimana?"

"Dirumah."

Dahi laki-laki tampan itu berkerut,tangannya masuk kedalam saku.Pandangannya lurus pada butik yang baru saja ia datangi namun ia tak menemukan Sunoo meskipun mobil wanita itu terparkir disana.
"Lalu kenapa mobilmu disini?"

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang