7.☘︎

270 33 15
                                    

Sunoo bangun pagi seperti biasa.Ketika alarmnya berbunyi dua kali berturut-turut dan sudah tak ia temukan lagi sosok sang suami disampingnya.Jake mungkin sedang mandi atau sudah sarapan lebih dulu.Jangan tanyakan kenapa ia tak menyiapkan sarapan ataupun makan malam untuk Jake karena memang pada kenyataannya Sunoo tak bisa memasak.Diluar alasan itu ia juga selalu bangun lebih lambat dari Jake hingga membuatnya tak bisa menyiapkan apapun untuk suaminya.

Semalam Jake benar-benar tidur lebih dulu.Sunoo menunggu setengah jam lebih untuk duduk diruang makan merenungkan apa yang mereka bicarakan semalam.Sup yang ada dihadapannyapun tak dimakan atau barang dicicip sedikitpun dan berakhir dibak pencuci piring.Ia harap Jake tidak tahu jika ia tidak memakannya.Meski dirinya sudah jahat dan membohongi seuaminya sendiri dengan berselingkuh,tapi Sunoo tetap ingin menjaga perasaan Jake agar tidak kecewa.Dan tentu saja untuk tujuan agar Jake tidak mudah curiga padanya.

Matanya berkedip tak mendengar suara dari dalam kamar mandi.Pintunya pun tak terkunci ketika ia membukanya.Sunoo berjalan menuruni tangga melihat pada ruang makan serta dapur namun tetap tak ia temukan sosok Jake disana.Cepat-cepat kakinya melangkah ketika deru suara mobil dari luar terdengar bersamaan dengan gerbang yang dibuka.Ketika kakinya sampai diambang pintu,mobil Jake sudah keluar dari gerbang dan melaju hilang dari pandangan.

Akhir-akhir ini Jake kerap tak mengatakan apapun saat pergi ke kantor.Mungkin karena tidak ingin mengganggu tidurnya yang terlalu lelap atau mungkin karena tak bisa menunggunya bangun walau hanya sekedar mengatakan pamit.Memang dalam satu bulan belakangan ini ia sengaja menyetel alarm lebih siang dari biasanya karena merasa cukup lelah dengan perkerjaan.Mungkin itu juga yang membuat dirinya jadi tak bisa melihat Jake dipagi hari.

Sunoo kembali masuk setelah melihat pintu gerbang ditutup kembali oleh penjaga.Membuka tudung pada meja makan.Satu piring nasi goreng dan omelet tersaji disana.Entah pelayan atau Jake sendiri yang memasaknya tapi aromanya tercium begitu sedap.

"Bi,siapa yang masak sarapan?" Sunoo menoleh pada seorang pelayan yang melintas dengan sebuah serbet di tangan.Pelayan itu mendekat beberapa langkah sembari melihat pada meja makan lalu tersenyum.

"Tuan Jake memasaknya sendiri pagi tadi dan hanya meminta saya membereskan dapur saja."

Sunoo mengangguk singkat menutup kembali tudung tersebut kemudian masuk kekamar bersiap untuk kerja.

_______________________________________

"Wah!! Enak sekali sepertinya." Suara Hyerin terdengar cukup keras dari balik pintu mengagetkan Sunoo yang sedang menyuapkan nasi goreng kemulutnya.Tampak wanita berambut hitak pekat itu meminta izin untuk masuk hingga ketika Sunoo mengangguk,Hyerin langsung berjalan cepat menghampirinya dengan mata penasaran melihat kotak bekal.

"Nasi goreng?" Sunoo mengangguk singkat masih sambil mengunyah dan sesekali melirik layar notebook nya.

"Tumben sekali kau bawa bekal?" Hyerin menarik kursi membuat Sunoo menatap tajam wanita yang kini menatapnya dengan senyum lebar.

"Kau mau apa?"

Hyerin duduk,melirik kotak bekal masih dengan senyum mencurigakan.
"Mau duduk."

Sunoo memicing.
"Lalu?"

"Ayolah,jangan tajam sekali.Aku hanya ingin mencoba nasi gorengnya."

Memutar mata malas,Sunoo mendorong kotak bekal pada Hyerin yang menyambut dengan antusias.
"Satu sendok saja." Melirik kesal pada Hyerin yang mengangguk senang.
"Aku masih lapar, lagipula itu masakan suamiku seharusnya hanya aku yang memakan-"

"Wah!! Suamimu?" Mengusap bibir berminyaknya sambil mengunyah. "Pak Jake hebat sekali,sudah tampan,kaya, baik sekarang aku tahu satu kehebatannya lagi," Sunoo melirik tajam.
"Pintar memasak." Lanjut Hyerin dengan senyum lebar membuat Sunoo mengambil beberapa lembar kertas dari mejanya dan menyodorkannya pada karyawannya itu.

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang