10.☘︎

201 35 13
                                    

Hujan sangat deras diluar sana.Langit malam yang hitam semakin gelap saja karena awan mendung begitu pekat menutupinya.Rintik-rintik air pada kaca jendela terlihat jelas sedikit berembun.Sepertinya udara sangat dingin,jadi Sunoo tak bisa membuka jendela barang sedikitpun karena tidak ingin tubuhnya kedinginan.Cukup pendingin ruangan saja yang menyala dengan normal.

Pukul delapan malam lewat duapuluh tiga menit.Biasanya ia masih dikantor berkutat dengan laptop atau gambar-gambar desain.Kali ini ia hanya menatap keluar,duduk ditepi ranjang dengan piyama putih yang melekat ditubuh.Kepalamya masih pusing namun ini bisa dikatakan lebih baik dari sebelumnya karena Yeonjun memaksanya untuk makan dan minum obat.Jika tidak mungkin ia akan tetap berbaring diranjang dengan wajah pucat.

Iris cokelat Sunoo bergerak melihat mobil hitam melaju masuk pada kediaman rumahnya.Jake sudah pulang.Suaminya tidak lembur karena ingin meluangkan waktu untuknya atau memang karena tidak ada perkerjaan lagi dikantor.Sepertinya nomor dua adalah yang paling tepat.

Kakinya bergerak naik,mengambil posisi tidur menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut.Ia sedang tidak ingin berhadapan dengan Jake saat ini.Ia sedang tidak ingin bicara ataupun bertatapan langsung dengan suaminya.Bukan hanya untuk menghindari perdebatan tapi Sunoo tidak ingin membahas apapun sekarang.Karena walau tubuhnya lemah,ia rasa emosinya belum juga stabil.

Beberapa saat kenop pintu diputar dari luar,Sunoo segera menutup mata dan menghadapkan diri kearah kiri agar Jake tidak bisa melihat wajahnya secara langsung.Terdengar langkah kaki pelan setelah suara pintu yang tertutup lagi.Entah apa yang Jake cari karena sedikit berisik seperti memindahkan barang dari atas nakas,kemudian bunyi pendingin ruangan membuatnya tahu Jake baru saja mencari remot untuk mematikan AC.

Sunoo tidak melihat Jake tapi ia tahu apa yang sedang laki-laki itu lakukan.Suara shower dan gemericik air dikamar mandi beberapa menit kemudian hilang dan tergantikan dengan suara lemari yang terbuka-tertutup.Sunoo tetap pada posisi awal saat ia rasakan kasur bergerak.Sepertinya Jake sudah selesai memakai baju dan baru saja naik.Matanya tertutup rapat ketika tangan dingin Jake terulur menyentuh dahinya, turun pada kedua pipinya lalu entah kemana.

Ketika kasur kembali bergerak,Sunoo tahu Jake sedang mengatur posisi untuk berbaring.Apa Jake sudah makan diluar dan langsung ingin tidur sekarang? Mata Sunoo terbuka merasakan tangan Jake melingkari pinggang hingga perutnya.Memeluknya dari belakang sana dan dengan pelan menarik tubuhnya untuk semakin mendekat hingga bisa ia rasakan nafas hangat Jake berhembus dipucuk kepalanya.Jake tidak tahu jika ia belum tid-

"Sunoo,aku tahu kau belum tidur." Sunoo membeku,matanya tertutup kembali mencoba untuk membuat Jake yakin jika ia memang sedang tidur.Tapi tangan Jake menarik tubuhnya makin mendekat dan memeluknya makin erat.

"Apa masih pusing?" Suara lembut itu terdengar sangat jelas digendang telinga.Jake mengusap perut ratanya pelan sembari mencari posisi nyaman.
"Kau sudah makan?"

Tak ada jawaban,Sunoo masih berusaha untuk berpura-pura tidur meskipun tadi Jake sudah mengetahuinya.
"Sunoo setidaknya jangan diamkan aku." Suara itu terdengar lagi,Sunoo membuka mata menarik nafas sesak membuat tangan Jake sedikit melonggarkan pelukannya.
"Aku akan masakkan sesuatu,ayo makan.Aku tahu kau belum makan malam." Sunoo menutup matanya lagi.Ini yang ia malas,ketika Jake menarik dan sedikit mengakat tubuhnya hingga kini posisi mereka berhadapan membuat Sunoo mau tak mau menatap langsung kedua bola mata teduh milik Jake.

Bibir tebal itu tersenyum lembut kemudian ibu jari Jake mengusap pelan pipinya.
"Kau belum makan,kan?"

"Belum."
Pada akhirnya Sunoo menjawab dengan suara kecil.Ia tidak bisa membiarkan Jake terus-menerus bertanya tanpa ada jawaban darinya.Jake selalu bisa membuat hatinya luluh karena kelembutannya.Baru kemarin ia menemukan sisi lain dari sang suami.Jake yang marah adalah sisi yang paling menakutkan menurutnya karena pada saat marah Jake terlihat bukan lagi seperti sosok Jake yang lembut dan penyayang.

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang