42.☘︎

104 18 6
                                    

Ada yang berubah dari harinya.Sunghoon mulai mengisi waktu sepinya.Sudah memberikan perhatian dan entah perasaan apa yang perlahan berkembang pada laki-laki yang semakin hari semakin dekat dengannya.Sepertinya Sunghoon serius dengan perasaan itu meskipun sampai detik ini ia belum tahu dengan jelas.

Lembaran kertas ditarik,Sunoo menuliskan namanya sendiri disana sebelum menempelkannya pada paperbag cokelat muda.Melihatnya sekali lagi dengan pikiran melayang lalu menutup mata menyingkirkan benda itu kesamping.Ada gemuruh dan rasa aneh namun ia mengabaikannya dengan cepat ketika pintu dibuka pelan.

Hyerin melangkah masuk dengan senyum lebar.Ada selembar pakaian ditangannya lalu menunjukkan benda itu dengan kedua tangan terangkat seakan menbentangnya diatas agar terlihat jelas.

"Tara!!! Sunghoon sudah membuatnya!!" Mata Sunoo menelisik pada gaun biru gelap yang begitu cantik.Menatap lekat kedua mata Hyerin kemudian membuang wajah kearah lain dengan hembusan nafas pelan.

"Kau tahu? Sunghoon bahkan menjahitnya sendiri..." Hyerin seolah-olah menangis membuat Sunoo hanya diam memberikan respon itu.
"Sangat cantik bukan?"

Senyumnya terulas.Menatap lagi Hyerin yang berubah masam membuat dahinya mengernyit heran.
"Kenapa?"

Wanita itu maju mendekat,meletakkan gaun itu keatas meja lalu cemberut.
"Sayang sekali itu bukan untukku." Sunoo tersenyum.Sejak awal ia tahu itu gaun untuknya tapi ia hanya berpura-pura tidak mengetahuinya membiarkan Hyerin bahagia bisa menipunya walau sebentar.
"Sunghoon datang,memberikan ini.Karena aku terlalu penasaran,aku jadi membukanya.Maafkan aku." Hyerin menangkupkan kedua telapak tangannya membuat ekspresi sedih yang sama sekali tidak ada bagusnya. "Jangan pecat aku."

Mendengus.
"Jangan berlebihan." Sunoo menarik gaun itu pelan.Segera ia berdiri dan membawa gaun tersebut keruangan sebelah untuk mencobanya.Sangat pas dan indah.Sunoo menyukainya.Bibirnya tersenyum,melepas lagi gaun itu lalu kembali ke ruangannya melihat Hyerin yang sudah duduk memakan potongan sandwich dari kotak yang Sunghoon berikan.

"Apa dia juga membuatnya sendiri?"

"Juga?" Sunoo merasa bingung dengan pertanyaan itu.Apa artinya juga?

"Ya,maksudku seperti Jake yang membuat makanan dan memasaknya sendiri.Sunghoon juga melakukannya?"

Sunoo terdiam.Benar.Jake melakukannya.Jake memasak dan menunggunya makan malam.Tapi kenapa saat itu ia menolak dan justru melukai perasaan suami yang begitu perhatian padanya? Jika bisa mengulang waktu,ingin sekali rasanya Sunoo menghabiskan sup yang Jake masak,memeluk erat tubuh Jake dan mengatakan bahwa supnya enak.

"Oh,maaf aku tidak bermaksud-"

Tersenyum samar,Sunoo menggantung gaun itu didekat sana.
"Bagaimana dengan persiapannya?"

"Hm,sejauh ini semuanya lancar.Tadi Shera sudah menemui utusan agensi A untuk membicarakan masalah model seperti yang kau inginkan karena yang sebelumnya sedikit bermasalah.Modelnya memiliki scandal besar."

Sunoo mengangguk.Tidak mudah untuk mencari model profesional yang bisa berkerja dengan baik tanpa masalah.Semuanya sulit dan serba ribet.Banyak yang bagus namun kontraknya terlalu melonjak.Yang bisa dipertimbangkan masalah uang,namun tidak profesional dan-tahu sendiri apa yang dilakukan seorang model yang masih bertingkah manja dan sok imut? Semena-mena dan menjengkelkan.Sunoo tidak memperkerjakan wanita-wanita seperti itu.

"Ehm,Sunoo aku ingin bicara padamu."

Sunoo tiba-tiba menatap Hyerin dengan serius.Duduk dihadapan wanita itu sembari menunggu.

"Sebenarnya,,aku melihat Jake beberapa hari lalu." Sunoo masih belum merespon.
"Hmm,aku melihat mantan suamimu itu bersama Jungwon.Bersama gadis mahasiswi langganan butik ini."

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang