Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// Switch

1.☘︎

Cerita asli dan murni karangan saya,harap bijak dalam membaca dan saya berterimakasih untuk semuanya yang sudah menghargai cerita ini.
Jangan lupa tebarkan bintang dan komentar,jika ada saran.
Terimakasih banyak....

Perdebatan,pertengkaran,selisih paham dan adu pendapat sudah sering terjadi.Memberikan rasa sesak dan sakit hati yang kini berkelanjutan membawa pada jalan yang salah.Jalan yang seharusnya tidak menjadi suatu pilihan karena pada dasarnya apa yang menjadi pilihan utama adalah sebuah kesalahan besar.Menyebabkan penyesalan tanpa suara karena belum adanya suatu kesadaran jika yang telah dijadikan langkah membuat gelisah.

Mungkin saat itu bukan hati yang bicara.Mungkin saat itu bukan pikiran yang mengambil tindakan.Mungkin juga saat itu bukan perasaan yang menilai.Ketika itu hanya ada kata egois yang sudah mengambil alih diri dan hati hingga bicara dan berbuat semaunya.Hingga suara ketukan palu menjadi tanda perpisahan mereka.Bukan raga yang hilang,namun ikatan cinta yang selama ini terjalin indah telah usai.

Menjadi sebuah tanda tanya.

Apakah ada penyesalan?

Awalnya tak ada yang salah.Mulanya tak ada yang merasa.Namun waktu yang terus berjalan memberikan rasa hilang yang begitu terasa.Seperti ada rasa sadar yang datang perlahan memberikan kembali kenangan yang hampir terbuang menjadi sesuatu yang indah diingat namun sesak dirasa.

Ketika semua yang ada disekitar tak lagi sama,memberikan rasa berbeda yang meyakinkan jika selama ini dirinya lengkap karena seseorang.Selama ini dirinya bahagia karena seseorang.
Lantas kenapa mereka berpisah? Lantas kenapa baru sekarang ia mengerti jika penyesalan tak berguna?

Sunoo meneteskan air mata.Tangannya mengusap cepat pipi yang mulai basah dengan sulit.Entah apa yang membuat dirinya jadi memikirkan masa yang telah berlalu.Mengingatnya saja sudah membuatnya menangis seperti ini.Bukan karena suatu keburukan, bukan karena kenangan itu membuatnya terluka,tapi kenangan yang manis dan indah yang sedang ia tangisi sekarang.Seharusnya ia sadar lebih awal agar tidak seperti ini.Namun ia tersadar ini sudah jalan yang ia tentukan.Bahkan ada dua pilihan yang lebih baik pun,ia sudah terlanjur memilih kesalahan.

Mata indah seperti mata rubah itu mengerjap.Menatap kedepan dengan kosong. Sudah satu tahun lamanya mereka usai.Tepat tanggal yang jatuh pada hari ini adalah hari pernikahan mereka.1 Maret.Dimana hari bahagia itu terjadi.

Menggeleng pelan,Sunoo mengusap sekali lagi pipinya.Tak ada yang lebih baik lagi jika ia terus menangis.Hanya akan membuat hati dan pikiran lelah.Matanya melirik jam di dinding.Sudah tepat pukul tujuh.Mungkin mantan suaminya masih di apartemen sekarang.

Sunoo menyesal.Menyesali semua perbuatannya pada masa lalu.Menyesali sikap dan keputusannya pada saat itu.Seharusnya memang dirinya memegang kepercayaan terhadap suaminya.Seharusnya ia berpikir sebelum mengambil sebuah langkah besar untuk memutuskan suatu tindakan.Meskipun ia tahu mereka sama-sama salah.Karena sekarang yang ada pada dirinya adalah sia-sia.Menyadari semua kesalahan diujung penyesalan adalah hal tak berguna.Sunoo mengakui dirinya terlalu bodoh dan buta hingga tak bisa lagi mengarahkan hatinya dengan benar.

Kesalahpahaman dan semua perdebatan yang mereka lakukan saat itu kini hanya kenangan buruk yang terus menghantui perasaannya.Semua yang terjadi menghancurkan rumah tangga mereka yang baru tiga tahun itu ternyata hanya rintangan yang seharusnya mereka lewati dengan sabar.Mungkin akan tetap baik-baik saja jika Sunoo mencari kebenaran yang ada sebelum mengikuti kata hatinya yang terbakar ego.Walau ia tahu jika dirinya sedang dalam kondisi yang cemburu dan hanya emosi tapi sudah terlanjur untuknya.

Dan itu terjadi satu tahun yang lalu.Palu yang diketuk menandakan jika hubungan mereka usai sampai disana.Mata yang sebelumnya menatapnya hangat bahkan tak sudi lagi barang sedikitpun meliriknya dan berlalu pergi begitu saja.Tapi kala itu Sunoo melakukan hal yang sama karena masih tersimpan rasa benci dan rasa tidak bersalah.